Perahu Nelayan Terbalik di Pantai Selatan Garut, Satu Warga Meninggal
Merdeka.com - Sebuah perahu terbalik di perairan Santolo, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Minggu (27/10). Seorang nelayan dikabarkan meninggal dunia dan satu lainnya hingga saat ini masih dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan menyebut bahwa peristiwa terbaliknya perahu terjadi pada Minggu (27/10) sekitar pukul 04.00. "Perahu yang terbalik namanya Mojang Santolo dan terdapat dua nelayan di atas perahunya," ujarnya.
Tubagus menyebut, perahu tersebut terbalik di sekitar pelabuhan Santolo Cilauteureun, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut. Diperkirakan perahu tersebut terbalik saat hendak kembali ke pelabuhan usai melakukan aktivitas mencari ikan di laut.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Siapa yang dikubur di kuburan perahu? Kepala Rumah Tangga Wanita lainnya berpangkat lebih tinggi. Makamnya berisi batu-batu yang disusun berbentuk perahu. Di dalam batu itu ada paku keling perahu. Sebuah perahu sepanjang empat meter menemani wanita ini menuju akhirat.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
"Awalnya perahu terbalik itu diketahui oleh para nelayan di sekitar pelabuhan. Lokasi terbaliknya di arah pintu masuk pelabuhan. Para nelayan langsung membantu dan diketahui ada seorang nelayan meninggal dunia bernama Eli (65) warga Kampung Kiarakohok, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut dan langsung dievakuasi," katanya.
Satu orang nelayan lainnya yang diketahui bernama Ade Miftahudin (58), warga Kampung Apid, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet. Dia masih belum ditemukan. Saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian, namun terkendala dengan kondisi pelabuhan yang sedang kering.
"Jadinya perahu tidak bisa keluar dari pelabuhan, paling besok pagi," ucapnya.
Tinggi gelombang di wilayah pantai selatan Garut cukup ekstrem. Ketinggiannya mencapai 2,5 hingga 3 meter. Titik aman tinggi gelombang adalah sekitar 1,5 meter.
Saat kejadian, berdasarkan data yang diterimanya, tinggi gelombang tidak terlalu ekstrem. Namun kondisi kabut yang cukup pekat dan menjadikan pandangan para nelayan lebih terbatas.
Sejumlah nelayan sendiri, menurut Tubagus memang tidak sedikit yang memaksakan diri untuk melakukan kegiatan mencari ikan. "Ikan sedang bagus sehingga tidak sedikit yang melaut. Tapi memang banyak juga nelayan yang memilih tidak melaut karena kondisinya yang seperti sekarang (ekstrim)," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaDua perahu bermuatan penumpang 14 orang tertimpa rumah kontainer di area PHE WMO (Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore), Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan Kebumen tenggelam karena diterjang gelombang tinggi saat melaut.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca Selengkapnya