Perahu Penyeberangan Terbalik di Tuban, 8 Penumpang Hilang
Merdeka.com - Perahu penyeberangan tradisional terbalik di Sungai Bengawan Solo, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Rabu (3/11). Sebanyak 15 belas penumpang sempat terbawa arus, 7 orang selamat dan 8 lainnya masih hilang.
Informasi dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Perahu itu diduga tak bisa menahan arus sungai yang cukup deras hingga akhirnya terbalik.
Kapolres Tuban AKBP Darman membenarkan adanya kejadian itu. "Penyelidikan sementara, pengemudi perahu tidak mempertimbangkan arus sungai yang deras. Sehingga pada saat akan menyeberang dari Rengel ke Kabupaten Bojonegoro, perahu tersebut terbalik di tengah sungai," katanya, Rabu (3/11).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Dulu, di mana kapal-kapal dari Sungai Bengawan Solo bersandar? Sebelum memasuki kawasan perdagangan, kapal-kapal dari Sungai Bengawan Solo bersandar dulu di Gandekan
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang ditemukan di perahu? Dalam perahu tersebut, ditemukan juga jenazah saudara laki-lakinya dan keponakannya yang berusia 15 tahun.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
Ia menyebut, ada 15 orang penumpang pada saat kejadian perahu itu terbalik. Tujuh orang di antaranya dapat diselamatkan dan dibawa ke puskesmas terdekat.
"Ada tujuh korban selamat, terdiri dari enam orang dewasa dan satunya lagi merupakan balita. Ketujuh korban yang selamat sudah dibawa ke puskesmas," ungkapnya.
Sementara itu, pencarian 8 korban perahu tenggelam ini melibatkan ratusan personel gabungan, baik dari TNI, Polri, BPBD Kabupaten Tuban dan Bojonegoro. Ia menyebut, saat ini proses pencarian masih terus dilakukan meski terkendala arus sungai yang sangat deras dan keruh.
"Kalau dilakukan penyelaman sepertinya tidak memungkinkan, karena arus sungai deras dan kondisi air keruh," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan penumpang
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca Selengkapnya