Perahu Rafting Terbalik, Perempuan Arab Saudi Tewas di Bali
Merdeka.com - Seorang wisatawan asing asal Arab Saudi, Baraah Kamilah Alii (43), dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dari Sungai Telaga Waja, Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Sabtu (26/11). Perempuan itu tewas setelah perahu raftingnya terbalik.
"Pada pukul 16.20 Wita berdasarkan hasil permintaan keluarga atau suami korban, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakut Surya Husada Denpasar," kata Kapolsek Rendang Kompol Gede Made Punia, Minggu (27/11).
Kecelakaan itu berawal saat Sabtu (26/11) sekitar pukul 12.30 Wita, rombongan korban berangkat atau start dari lokasi Bali Mesari Wisata (BMW) rafting. Ketika itu enam orang tamu dari Arab Saudi menggunakan dua perahu karet dengan tiga pemandu lokal.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Siapa jemaah haji yang meninggal di laut? Pria itu bernama Sumanta, usia 65 tahun, asal daerah Indramayu, Jawa Barat. Meninggal dunia karena asma, dan tidak ditemukan adanya gejala penyakit menular.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa pelaku pembunuhan wanita di Bali? Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan ini. Tersangka bernama Anjas Purnama (23), warga Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Dia merupakan seorang anak buah kapal (ABK).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Korban Berwisata Bersama Suami dan Anak
Perahu yang ditumpangi korban bersama empat orang lain, yakni suami dan anaknya serta dua pemandu lokal yaitu I Nengah Wirasa dan I Nyoman Yudana. Selanjutnya, setelah start dari BMW rafting sesampainya di Sungai Tanah Bita, Rendang, tiba-tiba air dari hulu besar sehingga perahu rombongan terbalik korban tenggelam dan terbentur batu yang ada di sungai. Korban mengalami luka di kepala serta sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Warga bersama petugas kemudian mengevakuasi korban naik dari sungai melalui jalur Tanah Bita, Banjar Langsa. Korban dibawa ke Puskesmas Rendang.
"Dan pada pukul 15.13 Wita, jenazah korban tiba di Puskesmas Rendang guna pemeriksaan lebih lanjut, dan dari hasil pemeriksaan luar korban meninggal diperkirakan akibat tenggelam dan benturan yang menyebabkan luka di bagian kepala," ujarnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diketahui adalah penumpang kapal saat dilakukan pengecekan dan ciri-cirinya identitas dengan penumpang yang menceburkan diri di Selat Bali.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaAde memastikan pada saat ditemukan, korban masih dalam keadaan utuh.
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaMayat perempuan ditemukan di sebuah koper oleh warga sekitar pinggir aliran sungai Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaWarga Taiwan, Shi Yi yang hilang setelah kapal KM Pari Kudus terbalik Kepulauan Seribu ditemukan meninggal dunia
Baca Selengkapnyafakta-fakta pembunuhan R di Pulau Pari yang dirangkum merdeka.com
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaKediaman balita itu tidak jauh dari perlintasan kereta.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca Selengkapnya