Follow
Perahu tenggelam, sembilan petani asal Majalengka tewas
Merdeka.com - Peristiwa tenggelamnya perahu yang mengangkut para petani terjadi di Kabupaten Majalengka. Sembilan orang dilaporkan tewas, adapun lima lainnya berhasil diselamatkan.
Insiden itu terjadi di Rawa Anggrarahan, Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, pada Kamis (13/4) pukul 06.00 WIB.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus menyebutkan, kejadian bermula ketika para korban hendak menanam padi di sawah. Saat itu petani yang menaiki perahu ingin mempersingkat jarak.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Siapa yang dimusnahkan oleh petani-pemukim? Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
"Untuk mempersingkat jarak para korban menaiki perahu, diduga kelebihan muatan hingga perahu terbalik," ujarnya via pesan singkat.
Menurutnya, saat kejadian lima korban berhasil diselamatkan dan ditemukan. Sedangkan sembilan lainnya tewas. Kepolisian dibantu Tim SAR langsung mendatangi lokasi dan mengevakuasi semua korban.
"Kami sedang koordinasi dengan muspika serta Tim SAR untuk memastikan jumlah korban," tandasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rekomendasi
Keseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca Selengkapnya
AN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca Selengkapnya
Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya
Banyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca Selengkapnya
Jembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca Selengkapnya
Semula, warga hendak mencari kucing, malah melihat sejumlah tubuh manusia mengambang di permukaan kali. Semula mengira hanya boneka ternyata manusia.
Baca Selengkapnya
Ketiga korban tersambar petir saat menggarap sawah.
Baca Selengkapnya
Sampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca Selengkapnya
Tujuh orang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengambang di aliran Kali Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (22/9).
Baca Selengkapnya
Polisi masih memeriksa saksi dan mengidentifikasi identitas korban temuan 7 jenazah mengambang di Kali Bekasi yang menggegerkan warga.
Baca Selengkapnya
Dua perahu bermuatan penumpang 14 orang tertimpa rumah kontainer di area PHE WMO (Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore), Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya
Kapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca Selengkapnya