Perampok BRI di Samarinda belajar merakit bom dari YouTube
Merdeka.com - Polisi meringkus warga Tenggarong, Kutai Kartanegara, A (40), terduga pelaku perampokan disertai teror bom di BRI Samarinda Cabang Pembantu Unit Suryanata, Selasa (13/2) siang. Pemeriksaan sementara, pria itu mengaku belajar merakit bom dari YouTube.
"Jadi isi bom rakitan itu, menurut versi pelaku, merakit karena melihat dari YouTube. Dia gunakan untuk mengancam bank, karena terlilit utang," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Eriadi di lokasi kejadian.
Sempat terlihat oleh warga, seorang pria lainnya yang naik sepeda motor, di seberang jalan kantor BRI, segera tancap gas usai A diringkus warga dan dibawa polisi. Eriadi berani memastikan pelaku yang terlibat hanya satu orang.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa yang merampok toko? Polisi menangkap tiga pelaku yang terlibat dalam perampokan jam tangan mewah di PIK. Ketiga pelaku berinisial MAH, DK, dan TFZ yang berhasil ditangkap di lokasi yang berbeda-beda.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
"Satu orang diamankan ya. Soal daya ledak, masih diselidiki Brimob. Kita selidiki juga, apakah ini pembenaran pelaku karena ada rangkaian rakitan di sana," ujar Eriadi.
"Cuma satu orang. Tidak, tidak ada kaitannya dengan teroris. Jadi pelaku terlilit utang, ya motifnya karena terkait ekonomi," tambahnya.
Eriadi mengapresiasi pengamanan BRI, terlebih sekuriti bank, yang dengan tanggap membekuk pelaku, yang membawa ransel berisi bom rakitan, dan diduga hendak merampok.
"Pengamanan baik ya. Bank juga bekerja sama dengan kita. Jadi pelaku menebar teror kepada bank, motif ya ekonomi," demikian Eriadi.
Diketahui, sekira pukul 10.00 WITA, seorang pria mengenakan ransel, masuk ke dalam BRI, dan meminta uang Rp 50 juta. Di sela permintaan, pria itu mengaku membawa bom yang disimpan di dalam ransel. Seketika itu, satpam dengan sigap membekuk pelaku.
Teriakan perampokan dari luar BRI, membuat warga sekitar emosi dan menghajar pelaku. Meski demikian, warga bersikap hati-hati, lantaran melihat adanya rangkaian kabel dan baterai di dalam ransel. Rangakaian itu akhirnya ditendang warga ke tengah jalan, dan pelaku yang berhasil diringkus dan dihakimi warga akhirnya dibawa ke Polsekta Samarinda Ulu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat tiba di SPBU, pelaku langsung memasuki ruang kantor yang berada di lantai 2.
Baca SelengkapnyaKaki pelaku ditembak karena melawan saat ditangkap.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu kemudian terekam kamera seluler dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBiasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaPelaku melakukan aksinya dengan menyamar menjadi ojek online
Baca SelengkapnyaAroni ditangkap tim Polda Sumsel karena sudah membobol rumah salah satu anggota kepolisian di Palembang dan menjual barang curiannya di Pasar Cinde Palembang.
Baca SelengkapnyaBripda Aske Mabel mengambil empat pucuk senjata api jenis AK milik Polres Yalimo pada 9 Juni lalu sekitar pukul 04.00 WIT.
Baca SelengkapnyaAksi perampokan di Tambun Bekasi berhasil terekam kamera pengawas CCTV.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri telah menangkap seorang pelajar terduga teroris berinisial HOK
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca Selengkapnya