Perampok penumpang taksi online di Tambora hendak menabrak polisi saat ditangkap
Merdeka.com - Komplotan perampok penumpang taksi online di kawasan Tambora, Jakarta Barat, sudah merencanakan aksinya. Dugaan itu setelah kepolisian menemukan senjata api rakitan di mobil digunakan para pelaku menjalankan aksinya.
"Mereka berniat rampok, ada senpi rakitan. Sehingga saat penghadangan tadi pagi, mereka coba melawan, di daerah Pesing, Jakarta Barat," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (26/4).
Hengki mengatakan, proses penangkapan sempat mendapat perlawanan pelaku. Para tersangka hendak menabrakkan kendaraannya ke petugas polisi.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Bagaimana sang pembajak mengancam penumpang? Pembajak yang diketahui mantan Korps Komando Angkatan Laut itu mengancam akan meledakkan pesawat dengan dua granat dan satu tas mesiu.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
"Tampaknya bocor karena 2 orang ini mau tabrak polisi. Dicoba diadang, yang bersangkutan mencoba tabrak petugas, ada 3 peluru yang bersarang, tapi tembakan lebih dari 3," ujar dia.
Setelah ditangkap, para tersangka langsung dilakukan tes urine. Hasilnya para tersangka positif menggunakan narkoba.
"Setelah urine dicek juga positif narkoba. Dari 365 Polres Jakarta Barat ada hubungan narkoba dan kejahatan jalanan," ujarnya.
Lalu, setelah itu petugas memeriksa handphone milik tersangka, dan aplikasi yang digunakan oleh tersangka untuk merampok korban tidaklah resmi.
"Dan kemudian jadi catatan, ternyata drivernya enggak resmi. Ini aplikasinnya orangtua tirinya. Saat mereka istirahat dipakailah mobil ini," ucapnya.
Sampai saat ini, polisi masih terus mendalami kejadian tersebut. Hal itu untuk mengetahui sudah berapa lama para tersangka ini menjalankan aksi kejahatan dengan memanfaatkan taksi online.
"Sementara kita dalami (sudah berapa lama pelaku beraksi), kompolotannya 3 orang dan saat ditangkap di Jakarta Utara, mereka lakukan perlawanan kita kejar otaknya dan kita tangkap mobilnya," tandasnya.
Seperti diketahui, Seorang perempuan, Sansan (24) menjadi korban penyekapan saat naik taksi online dari Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, Senin (23/4) sekira pukul 06.30 Wib. Ia hendak menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kejadian bermula saat San San memesan taksi online dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). Saat sudah berada di dalam taksi online, tiba-tiba muncul dua orang berniat jahat dari kursi bagian belakang.
"Korban langsung disekap dua orang tak dikenal dengan jaket. Lalu, kaki korban diikat," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/4).
Dibuat tak berdaya, para pelaku langsung mengambil barang berharga dalam genggaman korban, yakni berupa satu unit ponsel genggam merek Samsung, kartu Anjungan Tunai Mandiri, dan uang tunai senilai Rp 430.000.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan telah diamankan kepolisian.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap pelaku dilakukan di Jakarta setelah polisi berkoordinasi dengan Grab.
Baca SelengkapnyaKeduanya ditetapkan sebagai tersangka dengan Pasal 365 ayat 2 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
Baca SelengkapnyaPelaku yang ditangkap yakni inisial CM (30) dan J alias R (29).
Baca SelengkapnyaPenusukkan tersebut diduga dilatarbelakangi upaya pembegalan atau perampasan mobil.
Baca SelengkapnyaSejumlah senjata tajam disita polisi saat menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaAksi ugal-ugalan sopir truk kontainer di Jalan Raya Veteran, Kota Tangerang, menyebabkan puluhan pengendara menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaMomen penganiayaan itu diabadikan oleh korban lewat kamera dan rekaman video viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSetelah puas mengeroyok sopir dan kondektur para pelaku diketahui langsung melarikan diri.
Baca SelengkapnyaPerwira menengah polisi itu dicopot dari jabatan Kasubdit Gakkum Dirlantas Polda Maluku akibat memukul driver taksi online.
Baca SelengkapnyaDua pelaku jambret harus jadi bulan-bulanan warga sekitar Gambir
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia berjanji bakal melakukan langkah-langkah koreksi internal berupa peningkatan, perubahan dan perbaikan layanan konsumen
Baca Selengkapnya