Perampok spesialis pecah ban ditembak polisi
Merdeka.com - Tiga pelaku spesialis perampok tembak ban ditangkap Satreskrim Polres Gresik. Bahkan, aparat polisi terpaksa menembak kaki para pelaku saat melakukan penangkapan. Sebab para pelaku melakukan perlawanan dengan mengeluarkan celurit.
"Polisi mengambil tindakan tegas dengan menembaknya, karena saat ditangkap melawan dengan mengacungkan celurit pada anggota yang menangkapnya," terang Kapolres Gresik AKBP Adex Yudiswan, Minggu (19/6).
Ke tiga pelaku yang ditembak kakinya adalah Salman Ridwan (38), asal Pandaan Pasuruan, Aan Harianto (30), warga Krembangan, Surabaya, dan Munir (43), asal Karangjeruk, Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.
-
Bagaimana cara menangkis serangan? Teknik ini melibatkan penggunaan tangan, kaki, dan tubuh secara keseluruhan untuk menahan atau mengalihkan serangan lawan.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Apa yang dilakukan korban saat diserang? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Ketiganya ditangkap, berdasarkan kasus perampokan Rp 81 juta, yang terjadi satu tahun lalu, di dekat SPBU Manyar. Polisi dari Polres Gresik yang menangani, terus melakukan penyelidikan berdasarkan dari rekaman CCTV.
Hasilnya, satu pelaku pertama ditangkap yakni Aan Hariyanto, yang berdomisili di Driyorejo. Penyidik lalu melakukan penyelidikan kembali, ternyata saat dikeler untuk menunjukkan jaringannya, Aan justru melarikan diri, akhirnya ditembak kakinya.
Setelah itu, Aan, baru menunjukkan persembunyian Salman dan Munir di sekitar Mojokerto. Keduanya langsung ditangkap, tapi melakukan perlawanan dengan mengeluarkan senjata senjata tajam jenis celurit, petugas terpaksa menembak kakinya.
"Dalam catatan laporan yang ada di Polres Gresik ke tiga perampok ini sudah melakukan 10 kali aksi tindak kejahatan," ucapnya.
Modus perampokan yang dilakukannya, paku dimodifikasi membentuk jari-jari payung. Sehingga ban mudah gembos saat tertancap paku yang sudah dimodifikasi oleh pelaku.
Mengetahui ban gembos, pelaku berpura-pura mendekat menanyakan apa yang terjadi. Namun, saat sudah mendekat, pelaku ada yang mengambil barang para korban.
"Kebetulan, kasus perampokan di SPBU Manyar, korban ditodong oleh pelaku, dan kaca mobil juga dipecah. Setelah itu pelaku kabur, dan baru kemarin berhasil kita tangkap," tandas dia.
Dari penangkapan tersebut, polisi mengamankan 7 buah paku jari-jari payung, sebuah mesin gerindra tangan, 3 unit motor pelaku, 3 potong pakaian, dan 8 tas ransel.
Untuk barang hasil curiannya, ada 10 tas wanita, 11 telepon seluler, 6 buah jam tangan, 13 flasdisk, 20 ATM, 8 KTP, 23 buah dompet dan 2 tas koper. Sedangkan alat yang digunakan mencuri, ada sebuah alat kikir, 2 kunci T, 4 pisau, dan celurit. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku selalu membawa tajam saat keluar dari rumah.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil rekaman CCTV dari lokasi kejadian terlihat satu orang pelaku berada di atas motor
Baca Selengkapnyasatu pelaku berinisial I alias Gawong diberikan tindakan tegas terukur hingga tewas
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku setelah mengantongi identitas.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaSaat proses penangkapan, polisi terpaksa menembak kedua kaki pelaku karena berusaha melawan serta membahayakan petugas.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka terdeteksi akan melakukan kejahatan kembali di wilayah Kandis.
Baca SelengkapnyaSementara seorang pelaku lainnya yang beraksi bersama berhasil diamankan petugas sebelum kembali menjadi bulan-bulanan.
Baca Selengkapnya