Perampokan di rumah elite Pondok Indah terungkap berkat laporan PRT
Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto mengatakan, dugaan sementara perampokan disertai penyanderaan yang dilakukan AJ dan S berawal saat membututi pembantu yang tengah keluar rumah majikannya. Pelaku langsung menodong pembantu dan meminta menunjukkan kamar tidur majikannya.
"Pelaku membuntuti pembantu masuk ke dalam rumah, sehingga masuk rumah ini. Pembantu sempat ditodong oleh 2 orang pelaku," kata Moechgiyarto di lokasi, Sabtu (3/9).
Menurut Moechgiyarto, lantaran takut kemudian pembantu tersebut menggedor kamar majikannya sambil menangis. Rupanya ketukan pintu sang pembantu membuat pemilik rumah Asep Sulaeman curiga karena pembantunya menangis saat menghampiri kamarnya.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Kapan perampokan rumah terjadi? Perampokan berlangsung, Jumat, 5 April 2024 sekitar pukul 08.00 WIB di Dusun Krajan, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
"Karena curiga pembantu nangis, pemilik rumah ngintip. Kemudian tidak lama kemudian pelaku merusak jendela. Pemilik rumah pun sempat memukul pelaku dengan tangga. Lalu sempat terjadi permintaan dompet, dan lain-lain," kata dia.
Moechgiyarto mengatakan, kedua pelaku juga meminta pemilik rumah menyerahkan sejumlah barang berharga. Namun permintaan ini tidak dipenuhi sang majikan.
"Dugaan sementara tindakan pencurian dengan kekerasan, dan penggunaan senjata api tanpa izin," ujar Moechgiyarto.
Moechgiyarto menambahkan, pelaku kemudian sempat kelaparan dan minta dibuatkan mi instan pada asisten rumah tangga. Pada saat itulah, sang asisten rumah tangga keluar rumah dan melaporkan peristiwa penyanderaan ini.
"Pembantu diminta buat Supermie karena pelaku tadi mungkin kelaparan. Dari situ pembantu keluar dan melapor," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaTepatnya di Jalan H. Kuncin, Sudimara Pinang Kota Tangerang, Sabtu (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaKorban mendapati kondisi rumahnya dalam keadaan berantakan.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan pengecekan rupanya terdapat sebuah lubang di bagian plafon rumah.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaPerampokan terjadi di salah satu SPBU swasta Jalan Moh. Husni Thamrin Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Rabu (1/1) dini hari.
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal dari permintaan warga untuk mengecek keadaan rumahnya.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca Selengkapnya