Perampokan Pulomas bukti tak ada kejahatan sempurna
Merdeka.com - Perampokan sekaligus pembunuhan tejadi di rumah mewah milik pengusaha properti, Dodi Triono, bilangan Pulomas, Jakarta Timur, akhirnya terungkap. Aksi keji menewaskan enam orang di dalam kamar mandi berukuran mini, terbongkar setelah polisi memastikan bahwa para penjahat melakukan kesalahan.
Pelaku berjumlah empat orang itu salah mengambil data CCTV alias kamera pengintai. Mereka justru mengambil power supply lantaran dikira kaset rekaman dari CCTV. Aksi dikira telah sempurna, justru menjadi petaka bagi para pelaku.
Kesalahan dilakukan para pelaku benar-benar dimanfaatkan kepolisian. Hanya selang sehari setelah kejadian di polisi membekuk Ramlan Butar-Butar dan Erwin Situmorang di wilayah Bekasi, Rabu kemarin. Polisi masih mengejar dua pelaku lagi dalam kejadian itu.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, memastikan setelah data CCTV dipegang, kepolisian langsung bergerak cepat. Dia menyebut pihaknya menyelidiki dengan cara 'scientific crime' menggunakan 'database', sidik jari dan analisa kamera tersembunyi.
Dalam penangkapan, Ramlan tewas setelah ditembak kepolisian. Sementara Erwin tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat (Ropenmas) Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Kombes Awi Setiyono menuturkan, Ramlan Butar-Butar merupakan otak pelaku. Adapun barang diambil para pelaku tergolong mudah dibawa, seperti ponsel, jam tangan maupun uang. Tas milik Dodi juga dibawa para pelaku. Namun, polisi belum mengungkapkan apa isi tas tersebut.
"Kenapa cuma merampok dua HP karena itu yang gampang dijual. Sementara yang kita temukan itu," kata Awi, kemarin.
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan bahkan menyebut kelompok kejahatan dipimpin Ramlan sudah dilakukan sejak lama. Residivis kawakan itu bahkan pernah melakukan perampokan di kawasan Jawa Tengah dan telah dihukum.
Aksi terakhir, Ramlan merampok duit RP 2 juta milik warga negara Korea di Depok, Jawa Barat. Aksi itu juga membuat Ramlan jadi buruan kepolisian Depok.
Menurut Iriawan, Ramlan sebagai otak perampokan bersama rekannya. Selain itu, mereka merupakan perampok spesialis harta benda mudah untuk dibawa. "Ramlan ini kaptennya, mereka juga spesialis perampokan yang mudah dibawa seperti jam bukan mobil," tegas Iriwan.
Seperti diketahui, perampokan sadis itu menyekap 11 orang di dalam satu kamar mandi hingga menewaskan enam orang. Adapun identitas korban perampokan tersebut yakni, Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9) anak ketiga dari Dodi, Amel teman anak korban, Yanto sopir, dan Tasrok (40) sopir.
Korban selamat yakni, Emi, Zanette Kalila Azaria, Santi, Fitriani, dan Windy (23). Para korban masih dalam perawatan intensif karena mengalami trauma berat.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaMobil pengisian ATM iyu dirampok di atas fly over Jalan By Pass, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (27/8).
Baca SelengkapnyaMulanya sebuah mobil berwarna putih berhenti di sebuah SPBU, kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca SelengkapnyaSalah seorang tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ditempatkan di rumah perlindungan.
Baca SelengkapnyaAksi para pelaku ternyata sudah diintai, dan benar saja, aksi mereka diringkus.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaPencurian itu mengakibatkan PT PHR mengalami kerugian Rp277 juta.
Baca SelengkapnyaHasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca Selengkapnya