Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peran intelijen harus ditingkatkan untuk cegah aksi teror

Peran intelijen harus ditingkatkan untuk cegah aksi teror bom surabaya. ©2018 AFP PHOTO/JUNI KRISWANTO

Merdeka.com - Anggota Pansus Revisi Undang-Undang (RUU) Terorisme Nasir Djamil meminta peran intelijen ditingkatkan untuk mencegah terjadinya aksi aksi teror. Menurutnya informasi merupakan hal penting.

"Fungsi-fungsi intelijen harus lebih kuat, badan ini kan ada bukti-bukti permulaan, dikriminalkan, dia merencanakan, sudah baiat, di asosiasikan, dia bagian dari jaringan terorisme ini maka dari itu fungsi fungsi intelijen ini harus lebih kuat, lebih terpadu," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (15/5).

Nasir melanjutkan aparat keamanan negara yang juga memiliki unit intelijen tersendiri mesti kompak berkerja sama. Informasi Intelijen juga berpengaruh untuk menentukan apakah seseorang terkoneksi dalam kelompok kombatan teroris atau tidak.

"Semua yang punya fungsi-fungsi intelijen ada unit intelijen harus sama sama berkerja dan kerja sama. Sehingga tidak ada instansi yang berkerja sendiri dalam konteks ini karena informasi ini penting untuk menentukan apakah orang yang tadi latihan latihan itu sudah berbaiat dan terasosiasi dengan satu jaringan terorisme di Indonesia," tuturnya.

Di kesempatan sama, anggota Pansus RUU Terorisme lainnya Arsul Sani menilai peran intelijen juga penting untuk diperkuat. Di Undang-undang No 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme juga tertuang bahwa laporan intelijen dapat dijadikan bukti permulaan asal dimohonkan ke pengadilan untuk menetapkan tersangka.

"Di dalam undang undang terorisme itu yang namanya laporan intelijen itu ada sebetulnya laporan bukti permulaan. Itu sebenernya gak ada kesulitan, karena di undang-undang terorisme sekarang No 15 2003 laporan intelijen itu menjadi bukti permulaan asal dimohonkan ke Pengadilan dan itu kan dilakukan oleh Densus selama ini kan begitu," tuturnya.

"Dia mengumpulkan laporan laporan intelijen dan kemudian dia mohon penetapan ke pengadilan setelah itu tadi jadi satu alat bukti. Kalau ada satu alat bukti tinggal saksi maka bisa ditetapkan orang itu sebagai teroris," tambah Arsul.

Dari hal ini dia mencontohkan intelijen Kanada yakni Canadian Security Intelligent Service (CSIS) yang dapat menyadap tanpa izin pengadilan. Sementara, DPR kini juga telah menggodok RUU terorisme yang mangkrak sejak 2016 lalu dan ditargetkan rampung pada akhir Mei. Arsul tak ingin RUU ini timbul pro kontra dan harus dikaji secara terukur.

"Di Kanada misalnya CSIS dirilis, badan intelijen itu diberi kewenangan untuk menyadap percakapan tanpa izin pengadilan. Nah itu pasti ditolak dong. Orang lagi pacaran segala macam yang pacarnya dua jadi ketahuan. Ini kan mengganggu privasi. Ya ini contoh contoh," tandasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Di Hadapan Jaksa Agung, Politisi Demokrat Ungkap Ada Intelijen 'Main' Jelang Pemilu
Di Hadapan Jaksa Agung, Politisi Demokrat Ungkap Ada Intelijen 'Main' Jelang Pemilu

Seharusnya, seluruh aparat intelijen menjaga netralitasnya pada Pemilu 2024. Tindakan ini akan melukai demokrasi.

Baca Selengkapnya
Wapres Ingatkan BNPT: Gerakan Radikal Terorisme Tumbuh Subur Jelang Pemilu
Wapres Ingatkan BNPT: Gerakan Radikal Terorisme Tumbuh Subur Jelang Pemilu

Ma’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.

Baca Selengkapnya
Respons Polri Soal Revisi UU Beri Kewenangan Melakukan Penyadapan dan Galang Intelijen
Respons Polri Soal Revisi UU Beri Kewenangan Melakukan Penyadapan dan Galang Intelijen

Beberapa poin revisi UU Polri menjadi sorotan akan diberi kewenangan pengawasan dan akses blokir ruang siber, penyadapan, sampai penggalangan intelijen.

Baca Selengkapnya
Arahan Menko Hadi untuk Intelijen Polri Jelang Pilkada Serentak
Arahan Menko Hadi untuk Intelijen Polri Jelang Pilkada Serentak

Hadi mencontohkan pengamanan yang harus diperhatikan adalah pengetatan keamanan di Papua.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme

Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.

Baca Selengkapnya
BAIS TNI Diretas Hacker, Sangat Berbahaya untuk Keamanan Intelijen
BAIS TNI Diretas Hacker, Sangat Berbahaya untuk Keamanan Intelijen

Fahmi meminta agar BSSN melakukan evaluasi menyeluruh.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam: CSIRT Jangan Hanya Sebagai Ikon Semata, Harus Siap Tangani Masalah Siber
Menko Polhukam: CSIRT Jangan Hanya Sebagai Ikon Semata, Harus Siap Tangani Masalah Siber

CSIRT pada seluruh kementerian dan lembaga harus berperan aktif dalam memperkuat sistem pengamanan data.

Baca Selengkapnya
Kapolri Blak-blakan Ungkap Indonesia Rentan Serangan Siber, Begini Upaya Pengamanan Berlapis Dilakukan Polri
Kapolri Blak-blakan Ungkap Indonesia Rentan Serangan Siber, Begini Upaya Pengamanan Berlapis Dilakukan Polri

Menurut Sigit, Polri perlu mempersiapkan seluruh jajaran untuk memperkuat pengamanan siber.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diingatkan Jaga Persatuan Usai Pilkada Serentak, Jangan Mudah Dipecah Belah
Masyarakat Diingatkan Jaga Persatuan Usai Pilkada Serentak, Jangan Mudah Dipecah Belah

Setelah selesai pemilihan masyarakat diingatkan untuk tetap menjaga persatuan

Baca Selengkapnya
Wakapolri: RUU Perampasan Aset akan Berikan Efek Jera Koruptor
Wakapolri: RUU Perampasan Aset akan Berikan Efek Jera Koruptor

Agus menilai pemerintah melalui kebijakan strategis perlu menyelesaikan RUU Perampasan Aset.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Gangguan Pilkada, Menko Hadi: Saya Wanti-Wanti Aparat Intelejen, Daun Jatuh Saja Harus Tahu
Antisipasi Gangguan Pilkada, Menko Hadi: Saya Wanti-Wanti Aparat Intelejen, Daun Jatuh Saja Harus Tahu

Dia bahkan mewanti-wanti intelejen negara harus untuk mengantisipasi gangguan

Baca Selengkapnya
DPR Rapat dengan BIN Bahas Potensi Kerusuhan di Pemilu 2024
DPR Rapat dengan BIN Bahas Potensi Kerusuhan di Pemilu 2024

Di era digital potensi kerusuhan di pemilu bisa dilakukan hanya menggunakan telepon genggam.

Baca Selengkapnya