Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peran Tokoh Agama Penting Sukseskan PPKM dan Tekan Laju Covid-19

Peran Tokoh Agama Penting Sukseskan PPKM dan Tekan Laju Covid-19 Pembatasan kegiatan warga Ibu Kota lewat PPKM. ©Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Merdeka.com - Pakar Kesehatan Masyarakat Prof Hasbullah Thabrany mendorong peran aktif para tokoh agama, budaya dan tokoh masyarakat untuk mengedukasi warga agar memahami perlunya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dengan demikian upaya pengendalian Covid-19 berjalan dengan efektif.

"Saya berharap kepada tokoh-tokoh masyarakat atau para pendeta, biksu dan sebagainya yang sudah banyak pengikut. Jadilah contoh dan jadilah agent of change bagi para pengikutnya. Bahwa ini benar loh yang pemerintah lakukan," kata Hasbullah, dikutip dari Antara, Selasa (12/1).

Dia mengatakan, para tokoh masyarakat tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam upaya pengendalian wabah Covid-19.

Mereka dapat memberikan edukasi yang benar tentang perlunya menjalankan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak serta menghindari kerumunan guna mencegah potensi penularan virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19.

Begitu juga dengan penerapan PPKM di Jawa-Bali untuk membatasi kegiatan masyarakat yang dapat menimbulkan kerumunan, sehingga berpotensi meningkatkan kasus penularan.

Para tokoh masyarakat tersebut bisa berperan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan PPKM di wilayah yang kasus penularannya cukup tinggi, terutama di Pulau Jawa.

Sebaliknya, Hasbullah tidak berharap para tokoh tersebut justru memberikan contoh yang tidak baik dan cenderung kontraproduktif dalam upaya pengendalian Covid-19.

"Jadi, jangan justru mengompori yang keliru, yang nyinyir," katanya.

Dia menyadari sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang cukup rendah dan edukasi yang dilakukan terhadap masyarakat berpendidikan rendah itu diakuinya cukup sulit untuk dilakukan.

"Masyarakat yang pendidikannya rendah akan lebih sulit bagi mereka untuk memahami bahwa risiko Covid-19 itu memang nyata dan memang ada. Bahwa vaksinasi itu memang efektif untuk mengurangi risiko. Bahwa pakai masker, menjaga risiko itu memang efektif," katanya.

Namun, pada kalangan masyarakat tersebut, edukasi dan masukan akan lebih mudah diterima jika disampaikan oleh para tokoh agama atau tokoh masyarakat yang menjadi panutan di lingkungan mereka.

"Oleh karena itu, edukasi perlu dilakukan oleh orang yang dipercaya oleh kelompok masyarakat tertentu," kata Hasbullah.

Untuk itu, ia berharap kontribusi dari para tokoh masyarakat untuk mendukung PPKM, sehingga pelaksanaannya berjalan efektif.

"Karena kalau enggak, yang rugi kita semua ini. Ekonomi tidak jalan. Pekerjaan makin berkurang. Pada akhirnya kita semua jadi susah," kata Hasbullah.

Sementara itu, perekonomian diprediksi akan membaik setelah PPKM Jawa-Bali dan vaksinasi. Syaratnya, masyarakat benar-benar mendukung dua kebijakan tersebut.

Pulihkan Ekonomi

Pengamat ekonomi dari Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Sutia Budi mengatakan, mengerem laju persebaran Covid-19 menjadi paling utama dan tidak bisa ditawar-tawar.

"Pemberlakuan PPKM di Jawa-Bali, selain mencegah Covid, sejatinya juga merupakan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional dalam jangka panjang. Saat ini tentu terganggu. Tapi ini akan berdampak positif dalam jangka panjang. Langkah ini merupakan investasi yang sangat berharga,” kata Sutia Budi.

Dia mengungkapkan, untuk mengatasi kesulitan ekonomi masyarakat dalam jangka pendek ini, maka bantuan sosial wajib secepatnya disalurkan. Selain itu, pemerintah perlu kerja cepat dan terukur.

“Vaksinasi sangat dinanti. Kabar baik bahwa fatwa MUI telah menyatakan salah satu vaksin halal dan suci. Tentu sangat melegakan kita semua. Pemerintah dan seluruh komponen bangsa harus gotong-royong, bekerja lebih keras lagi. Proses vaksinasi adalah pekerjaan besar, investasi besar,” tegasnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini kegiatan ekonomi akan tetap berlangsung selama pemberlakuan PPKM di Jawa-Bali. Dia optimis, ke depan ekonomi akan pulih.

"Kita cukup optimis dan proyeksi sampai akhir tahun di kisaran 5 persen (pertumbuhan ekonomi)," ujar Airlangga.

Beberapa indikator yang mendorong pemerintah optimistis pergerakan ekonomi Tanah Air tetap bertumbuh walaupun ada pembatasan terlihat dari respons Indeks Harga Saham Gabungan yang menguat di level 6.128, begitu juga dengan nilai tukar rupiah.

Di samping itu, Airlangga mengungkapkan bahwa indeks Purchasing Manufactur Index Manufaktur Indonesia juga naik mencapai 51,3 dan beberapa harga komoditi mencapai harga tinggi di antaranya minyak kelapa sawit, batubara, dan nikel.

Vaksinasi kepada masyarakat pun disiapkan pemerintah yang rencananya dimulai pada pertengahan Januari 2021 dan diharapkan memberikan kepercayaan masyarakat setelah sebelumnya membuat perekonomian terpuruk lebih dalam akibat pandemi Covid-19.

"Pemerintah memerhatikan kebutuhan masyarakat yang utama adalah kesehatan, kemudian kedua pemerintah hadir untuk menjaga kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat," pungkasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Tiga Pilar Preventif untuk Kesehatan Masyarakat sebagai Investasi Masa Depan
Tiga Pilar Preventif untuk Kesehatan Masyarakat sebagai Investasi Masa Depan

"Lebih baik mencegah daripada mengobati", adalah semboyan yang tepat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Berikut Cara Efektif Menghindari Virus HMPV dari China Tanpa Harus Menggunakan Antibiotik
Berikut Cara Efektif Menghindari Virus HMPV dari China Tanpa Harus Menggunakan Antibiotik

Saat ini, belum ada vaksin yang tersedia, sehingga pencegahan melalui kebersihan tangan, penggunaan masker, dan menerapkan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
7 Dampak Kesehatan yang Bisa Dialami Anak-anak ketika Tidak Mendapat Vaksin Rutin
7 Dampak Kesehatan yang Bisa Dialami Anak-anak ketika Tidak Mendapat Vaksin Rutin

Melewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.

Baca Selengkapnya
Penyakit yang dapat Dicegah dengan Masker, Salah Satunya yang Sebabkan Pneumonia
Penyakit yang dapat Dicegah dengan Masker, Salah Satunya yang Sebabkan Pneumonia

Menggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Tekankan Pentingnya Kesiapan Pemerintah dan Masyarakat Hadapi Potensi Pandemi
Puan Maharani Tekankan Pentingnya Kesiapan Pemerintah dan Masyarakat Hadapi Potensi Pandemi

Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.

Baca Selengkapnya
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Cegah Penyebaran Mpox, Karantina hingga Vaksinasi
Strategi Pemerintah Cegah Penyebaran Mpox, Karantina hingga Vaksinasi

Menkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya