Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perang ahli bahasa di sidang Ahok

Perang ahli bahasa di sidang Ahok sidang ahok ke-15. ©2017 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terjerat kasus dugaan penodaan agama akibat menyinggung Surah Al Maidah dalam pidatonya. Di mana pernyataannya tersebut disampaikan kala kunjungan dinas ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada 27 September 2016 lalu.

Tak hanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang beradu argumen dengan kuasa hukum Ahok di persidangan kasus dugaan penistaan agama, saksi ahli bahasa yang dihadirkan dari keduanya juga 'perang'. Saksi ahli bahasa yang dihadirkan JPU dan penasihat Ahok saling memberikan kesaksian sesuai keahliannya.

Mahyuni, saksi ahli bahasa yang merupakan dosen di Universitas Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dihadirkan JPU, menilai, konteks kalimat yang digunakan Ahok saat pidato di Kepulauan Seribu adalah menganggap Surat Al Maidah merupakan sumber kebohongan.

"(Iya), Al Maidah di sini dianggap menjadi sumber kebohongan," katanya di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (13/2) lalu.

Dia menyebut, pidato Ahok keluar dari konteks tujuannya berkunjung ke sana. Saat itu, Ahok berkunjung dalam rangka budi daya ikan kerapu nelayan sesuai dengan program pemerintah.

"Itu out of konteks, sudah di luar pembicaraannya dari kunjungan kerja dari sebenarnya. Sebagai ahli menurut saya itu sudah pindah topik. Kalau bicara topik itu pindah topik. Topiknya itu adalah ke arah kampanye," jelasnya.

Bahkan, Mahyuni menegaskan, kalimat yang disampaikan Ahok seolah-olah kampanye disaat kunjungan kerja kepada warga di Kepulauan Seribu. Apalagi dari segi waktu juga memang tak terlalu jauh dengan masa dimulainya kampanye.

Mahyuni menambahkan, setiap perkataan yang dikeluarkan manusia pasti ada maksudnya, walaupun hanya pernyataan 'terpeleset'. Dalam kasus Ahok, Mahyuni mengatakan subjek biasanya sudah tahu maksud dan memiliki motif dalam mengucapkan suatu kata.

Selain itu, Mahyuni juga mengatakan kata 'pakai' tak terlalu penting dalam pidato Ahok. Sebab, sudah ada kata 'dibohongi'.

"Tetap alat untuk membohongi itu adalah surat Al-Maidah, karena kalau bicara dibohongi, berarti ada alat yang digunakan untuk berbohong, ada yang dibohongi, ada yang berbohong," kata Mahyuni.

Sedangkan saksi ahli bahasa Rahayu Sutiarti yang dihadirkan kubu Ahok, menilai tidak ada unsur penodaan dalam pidato Ahok di Pulau Pramuka pada 27 September 2016 lalu. Menurutnya, apa yang disampaikan Ahok itu merupakan pengalaman yang pernah dialaminya. Sehingga saat menyampaikan pidato dalam kunjungan kerja tentang budidaya ikan kerapu tersebut, Ahok kembali menyinggungnya.

"Kata-kata surat itu hanya bagian cerita pengalaman dia. Itu juga berdasarkan fakta yang pernah terjadi," katanya di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (21/3) kemarin.

Dosen Universitas Indonesia ini mengaku, penilaiannya tersebut semakin diperkuat usai membaca buku karya Ahok yang bertajuk 'Merubah Indonesia'. Dalam catatan Ahok, mantan politisi Gerindra itu menceritakan pernah dijegal menggunakan selebaran yang berisikan tentang 'larangan memilih pemimpin non-muslim'.

Kemudian, Rahayu menilai tak ada unsur kampanye dalam pidato Ahok soal Surah Al Maidah 51 di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016. Ia menjelaskan, penilaiannya tersebut merujuk kepada Kamus Bebas Bahasa Indonesia.

"Meski massa kampanye tapi tidak ada sama sekali, kalimat yang memberi kesan bahwa itu berkampanye," katanya.

Dia menjelaskan, pernyataan Ahok tentang Surah Al Maidah hanya sebagai pengandaian. Tujuannya sebagai penegasan guna menyampaikan pesan sesungguhnya saat mantan Bupati Belitung Timur itu berpidato.

"Ketika orang berpidato, dia bebas memberikan ujaran sebagai bagian dari pidato yang membahas itu. (Surah) Al Maidah hanya pengandaian. Kalau dihilangkan, bisa jadi kurang meyakinkan," katanya di dalam persidangan.

(mdk/msh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Jawaban Tegas Ahok Klarifikasi Soal Jokowi Tak Bisa Kerja
VIDEO: Jawaban Tegas Ahok Klarifikasi Soal Jokowi Tak Bisa Kerja

Ahok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya

Baca Selengkapnya
Viral Khatib Idulfitri Ceramah Kecurangan Pemilu, Begini Penjelasan Kemenag
Viral Khatib Idulfitri Ceramah Kecurangan Pemilu, Begini Penjelasan Kemenag

Peristiwa ini terjadi saat salat Idulfitri 1445 H di Lapangan Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (10/4) lalu.

Baca Selengkapnya
Sidang Praperadilan, Kubu Tom Lembong Pertanyakan Penjiplakan Keterangan Saksi Ahli Kejagung
Sidang Praperadilan, Kubu Tom Lembong Pertanyakan Penjiplakan Keterangan Saksi Ahli Kejagung

Kubu Tom Lembong mengatakan seharusnya ahli yang hadir dalam persidangan mampu memberikan keterangan sebagai akademisi yang ahli.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Tarik Urat Luruskan Ucapan Jokowi Tak Bisa Kerja: Emang Presiden Joki
VIDEO: Ahok Tarik Urat Luruskan Ucapan Jokowi Tak Bisa Kerja: Emang Presiden Joki

Ahok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui "Saya Terlalu Sombong"

Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Ahok itu Jujur, Mudah-mudahan Tak Ada yang Tersinggung
Ganjar: Ahok itu Jujur, Mudah-mudahan Tak Ada yang Tersinggung

"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ganjar Ungkap Sosok Ahok: Semoga Tak Ada yang Tersinggung
VIDEO: Ganjar Ungkap Sosok Ahok: Semoga Tak Ada yang Tersinggung

Ganjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ketua MK Anwar Usmam Terindikasi Bohong
VIDEO: Ketua MK Anwar Usmam Terindikasi Bohong

Jimly menemukan fakta baru, yaitu dugaan kebohongan yang dilakukan Anwar Usman saat tidak hadir dalam Rapat Permusyawaratan Hakim nomor 29, 51, dan 55

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Penistaan Agama Pegawai Kemenhub, Polisi Bakal Periksa Saksi Ahli MUI & Kemenag
Kasus Dugaan Penistaan Agama Pegawai Kemenhub, Polisi Bakal Periksa Saksi Ahli MUI & Kemenag

“Kemudian penyidik akan berkoordinasi dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia), Kementerian Agama, ahli bahasa, ahli pidana,” kata Ade Ary

Baca Selengkapnya
Ahok Bicara Pemimpin Jakarta, Pengamat Nilai Cek Ombak Jelang Pilgub 2024
Ahok Bicara Pemimpin Jakarta, Pengamat Nilai Cek Ombak Jelang Pilgub 2024

Persoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Debat Panas! Ahok Vs Oma Pendukung Prabowo, Bongkar Masalah IKN
VIDEO: Debat Panas! Ahok Vs Oma Pendukung Prabowo, Bongkar Masalah IKN

Seorang nenek pendukung paslon 02 mengatakan bahwa Prabowo memiliki gagasan melanjutkan kinerja presiden sebelum-sebelumnya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kubu Amin Pakai 'Detektif' Bongkar Angka Janggal Sirekap di Sidang MK
VIDEO: Kubu Amin Pakai 'Detektif' Bongkar Angka Janggal Sirekap di Sidang MK

Saksi tersebut dihadirkan oleh kubu Anies-Muhaimin sebagai detektif untuk membongkar angka-angka janggal di Sirekap.

Baca Selengkapnya