Perang Bubat, gelar pahlawan hingga nama Jalan Gajah Mada

Merdeka.com - Maha Patih Gajah Mada sangat terkenal di masyarakat Indonesia pada umumnya. Gajah Mada adalah salah satu tokoh sentral dalam kerajaan Majapahit dan di eranya, kerajaan yang didirikan oleh Raden Wijaya ini mencapai puncak kejayaan.
Pada masa awal kemerdekaan, para pemimpin antara lain Soekarno dan Mohammad Yamin juga sering menyebut sumpah Gajah Mada (sumpah Palapa) sebagai inspirasi dan 'bukti' bahwa bangsa ini bisa bersatu. Bangsa Indonesia meskipun meliputi wilayah yang luas dan budaya yang berbeda-beda tapi tetap bisa disatukan dengan palapa.
Gajah Mada adalah inspirasi bagi revolusi nasional Indonesia untuk usaha kemerdekaannya dari kolonialisme Belanda. Tak heran satelit telekomunikasi Indonesia yang pertama dinamakan Satelit Palapa, yang menonjolkan perannya sebagai pemersatu telekomunikasi rakyat Indonesia.
Jasanya dalam menyatukan wilayah Nusantara membuat tokoh ini 'harum' namanya. Gajah Mada lewat Sumpah Palapa-nya dinilai telah menyatukan wilayah Nusantara yang tercerai berai.
Namun hal ini tidak berlaku bagi masyarakat Sunda atau Jawa Barat. Justru di Sunda, Gajah Mada dianggap sebagai pembantai dalam tragedi perang Bubat.
Meskipun belum ada literatur sejarah yang pasti bahwa Gajah Mada ada dalang tragedi Bubat, namun 'dendam kesumat' rakyat kerajaan Sunda masih terasa hingga kini.
"Tidak ada nama Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk di kota-kota di Jawa Barat. Padahal hampir setiap kota ada jalan itu," ujar Sejarawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Dr Aminuddin Kasdi kepada merdeka.com.
Menurutnya, tragedi Perang Bubat telah membuat rakyat Sunda (di masa lalu) sangat membenci Majapahit. Bahkan tidak sedikit warga Jawa Barat menolak jika Gajah Mada dijadikan pahlawan.
Namun mengenai perang Bubat ini hingga kini memang masih kontroversi. Hal ini karena banyak versi mengenai latar belakang pembantaian kerajaan sunda oleh Majapahit yang dipimpin Gajah Mada.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya