'Perang urat saraf' Risma dan Whisnu jelang penutupan Dolly
Merdeka.com - Lokalisasi Gang Dolly di daerah Jarak, Pasar Kembang, Kota Surabaya, rencananya bakal ditutup pada 19 Juni nanti, tepatnya menjelang Ramadhan 2014. Eksekutor penutupan lokalisasi yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara, itu adalah Pemkot Surabaya.
Namun hari-hari menjelang penutupan Dolly, di Surabaya sudah terjadi pro dan kontra. Paling mencolok adalah 'perang urat saraf' antara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakilnya Whisnu Sakti Buana. Rima berkukuh menutup Dolly, sementara Whisnu melontarkan wacana menolak penutupan itu.
Terakhir, setelah Whisnu melontarkan penolakan dan mengatakan bakal mengerahkan kader PDIP menolak eksekusi Dolly, Risma malah didatangi tamu para tokoh agama di Jawa Timur. Mereka mendukung rencana Risma menutup lokalisasi itu.
-
Bagaimana cara Risma mundur? 'Sampai dengan saat ini, Ibu Risma belum menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menteri Sosial,' ujar Ari.Sebelumnya, Bakal calon gubernur Jatim Tri Rismaharini atau Risma segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Sosial (Mensos), usai mendaftar Pilkada Jatim ke KPU.
-
Apa yang dilakukan Ristya saat persidangan? Ia duduk di kursi pengunjung yang terletak paling depan di sisi kanan majelis hakim. Dengan memegang bingkai foto cucunya, Ristya Aryuni sangat konsentrasi mengikuti proses persidangan.
-
Gaya artis apa yang ditampilkan Risma? Risma tampil menawan dalam bralette yang mempertegas lekuk tubuhnya, membuat pinggang rampingnya menjadi sorotan dan bikin netizen pangling.
-
Apa yang diunggah Risma Nilawati? Risma Nilawati baru saja mengunggah foto saat menghadiri resepsi pernikahan Rizky Febian dan Mahalini pada hari Minggu, 12 Mei 2024.
-
Kenapa Risma dipuji? Senyum Risma semakin merekah ketika berfoto bersama temannya saat bertemu di acara resepsi. 5 Gayanya pun masih sangat modis, bukan? Kecantikannya selalu membuat Risma mendapatkan pujian
-
Apa bisnis yang dijalankan Risma? Dilansir dari channel Youtube, Teman Kopi, wanita asal Jambi itu bercerita bahwa berwirausaha sudah ia lakoni sejak kuliah. Selama berstatus sebagai mahasiswi manajemen, Risma pernah mencari penghasilan melalui model foto. Dia juga sempat mencoba peruntungan dalam dunia bisnis dengan berjualan tas kulit, meskipun akhirnya bisnis tersebut gagal. Risma kembali mencoba bisnisnya dengan berjualan hijab. Meski sering mengalami kegagalan, Risma tetap gigih.
Berikut ini "perang urat saraf" antara Risma dan Whisnu hari-hari jelang penutupan Dolly:
Risma target tutup Dolly jelang Ramadhan 2014
Target waktu penutupan Gang Dolly sebelum Ramadhan dilontarkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada akhir tahun lalu, dan kembali ditegaskan pada April 2014. "Bulan puasa nanti, di Surabaya harus sudah tidak ada tempat seperti itu (lokalisasi), pokoknya kita dorong terus agar tepat waktu," tegas wali kota yang diusung PDIP tersebut pada Agar program penutupan Dolly mulus dan tepat waktu, Risma koordinasi secara intens dengan Kementerian Sosial (Kemensos). Dia mengakui menutup lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara itu bukan perkara mudah lantaran harus memikirkan dampak dari segi ekonomis.Kendala dari penutupan Gang Dolly dan Jarak sendiri, karena jumlah PSK-nya lebih banyak dari lokalisasi-lokalisasi lain yang sudah ditutup. Selain itu, ada pertimbangan sistem sosial cukup kompleks di lokalisasi itu.
Whisnu Sakti tolak rencana penutupan
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menolak rencana penutupan lokalisasi Gang Dolly. Menurut dia penutupan wilayah lokalisasi yang melegenda di Kota Pahlawan ini akan berdampak pada persoalan ekonomi masyarakat sekitarnya.Selama ini, kata dia, masyarakat sekitar banyak menggantungkan hidup dari riuh-nya gemerlap lokalisasi, mulai buruh cuci, pemilik warung, pengayuh becak, sopir taksi, hingga juru parkir. Jika pada 19 Juni mendatang, Pemkot Surabaya tetap melaksanakan niatnya, maka akan merugikan warga sekitar.Untuk itu, Whisnu yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, itu meminta Risma segera mengkaji ulang penutupan Gang Dolly dan Jarak."Seharusnya pemkot bermusyawarah dulu dengan warga setempat jauh hari sebelum penutupan. Pemkot juga harus menawarkan konsep jelas agar diterima masyarakat sekitar," ujarnya, Selasa (13/5).Uang pesangon yang dijanjikan Pemkot Surabaya untuk mucikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK), menurut Whisnu kurang efektif. Sebab, pesangon itu bukan solusi.
Whisnu akan kerahkan kader tolak penutupan Dolly
Whisnu Sakti Buana bahkan memberi sinyal bakal mengerahkan kader-kader PDI Perjuangan (PDIP) menolak rencana penutupan Gang Dolly itu. "Ya tentunya kader-kader PDIP juga akan ikut bergerak," kata Whisnu menegaskan. Wakil wali kota yang baru dilantik menggantikan Bambang DH itu menggarisbawahi, sebenarnya tanggung jawab Pemkot Surabaya itu menjamin kelangsungan pendapatan warganya. Kalau Dolly ditutup, dia mengimbuhkan, terus warga dapat penghasilan dari mana? "Mereka yang selama ini berjualan rokok, buruh cuci dan atau yang lain, terus mencari nafkah dari mana kalau tempat mereka cari uang ditutup. Harus ada jaminan penghasilan. Jadi tidak perlu ditutup, tapi hanya dibatasi jumlahnya saja," tegas dia.Tak hanya itu, Whisnu meminta pemkot memberi jaminan market kepada para mucikari dan PSK yang telah menerima pelatihan keterampilan. "Artinya, kalau ada PSK yang sudah pandai dalam memasak, karena mendapat pelatihan dari pemkot, maka harus ada jaminan kalau dagangan mereka laku, saat para PSK ini membuka warung makanan, setelah keluar dari lokalisasi," katanya mengumpamakan.
Risma didukung ormas Islam dan MUI
Setelah Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana melontarkan penolakan penutupan Dolly, sebanyak 58 Ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur, mendatangi Tri Rismaharini ke Balai Kota Surabaya, Rabu (14/5).Di bawah komando Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, mereka mendukung rencana Risma menutup Dolly, dan siap memback-up penuh rencana penutupan lokalisasi itu."Pokoknya kita berada di belakang Ibu Risma. Pada intinya, 58 Ormas Islam di Jawa Timur tetap mendukung rencana wali kota menutup tempat tempat prostitusi, khususnya Gang Dolly pada 19 Juni atau 10 hari sebelum bulan Ramadhan tahun ini. Kami harap tidak ada perubahan," terang Sekretaris MUI Jawa Timur, M Yunus di balai kota.
FPI sebut Risma Singa Betina bila berani tutup Dolly
Salah satu anggota Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB), Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur menyebut Risma sebagai 'singa betina' karena keberaniannya menutup seluruh lokalisasi yang ada di Kota Pahlawan, khususnya Gang Dolly dan Jarak.Hal itu disampaikan Ketua FPI Jawa Timur bagian Nahi Mungkar, KH Muhammad Dhofir saat ikut sowan menemui Risma di kantornya, bersama Ormas Islam lainnya yang juga anggota GUIB dan MUI Jawa Timur, Rabu (14/5).Pertemuan antara Risma dan GUIB yang dikomandoi oleh MUI Jawa Timur itu, terkait pernyataan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana yang menyatakan ketidaksepakatannya atas penutupan Gang Dolly dan Jarak. Bahkan, mereka (GUIB dan MUI Jatim) mengutuk keras pihak tertentu yang membonceng penutupan lokalisasi untuk kepentingan politik."Seluruh umat Islam, Bismillah siap berjuang dengan elemen lain untuk memback-up ibu wali kota menutup Dolly," tegas Kiai Dhofir di hadapan Risma.
Dukung Risma, Ormas Islam kecewa dengan Whisnu
Selain itu MUI dan GUIB, juga menyatakan penyesalannya atas sikap dan serangkaian pernyataan kontraproduktif Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana yang menolak kebijakan wali kota menutup tempat-tempat prostitusi di Kota Pahlawan sesuai kesepakatan dengan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.Seperti dikatakan Ketua FPI Jawa Timur bagian Nahi Mungkar, KH Muhammad Dhofir. Kiai asal Madura ini juga menyatakan keterkejutannya saat mendengar adanya pihak-pihak tertentu yang menentang penutupan Gang Dolly, terlebih lagi, penolakan itu juga datang dari Whisnu, yang notabenenya sebagai wakil wali kota, yang mestinya mendukung sepenuhnya kebijakan wali kota-nya.
Risma: Kalau niatnya baik, Allah akan bantu penutupan Dolly
Terkait dengan rencana penutupan lokalisasi Gang Dolly, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan tidak ingin ada benturan (fisik) saat penutupan nanti. Dia ingin penertiban berjalan kondusif dan bisa diselesaikan dengan damai.Oleh sebab itu, Risma meminta organisasi masyarakat Gabungan Umat Islam Bersatu (GUIB) yang menemuinya ke balai kota, tidak bergerak dulu. Demikian dikatakan Risma, seperti dalam siaran pers yang dikirim Humas Pemkot Surabaya, Rabu (14/5)."Saya tidak ingin ada gesekan, saya harus bisa menjaga kondusifitas Surabaya. Saya yakin panjenengan niatnya baik. Jadi saya mohon didoakan supaya kami kuat. Kami mohon diberikan kesempatan untuk menyelesaikannya dulu. Saya yakin, kalau kita niatnya baik, Insya Allah, Allah akan membantu," ujar Risma.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah memiliki nomor urut, para paslon akan memulai kampanye per 25 September - 23 November.
Baca SelengkapnyaRirin Rosyidah harus dirawat di rumah sakit usai dianiaya oleh tetangganya
Baca SelengkapnyaMegawati disebut memberikan pesan khusus pada seluruh kadernya agar memenangkan pasangan Risma- Gus Hans di Jatim.
Baca SelengkapnyaSidang lanjutan PHPU di Mahkamah Konstitusi sempat berlangsung memanas.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno melayat ke rumah duka mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli
Baca SelengkapnyaRisma Nilawati sering hadir di acara keluarga Deswita Maharani. Keduanya begitu dekat dan akrab.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaViral video pertengkaran Bupati Rokan Hilir, Riau Afrizal Sintong dan Wakil Bupati Sulaiman di media sosial
Baca SelengkapnyaPotret kebersamaan ibu dan anak ini bak kakak adik.
Baca SelengkapnyaDi tengah gugatan cerai yang dilayangkannya kepada Teuku Ryan, Ria Ricis justru terlihat sangat sibuk.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Pansus Tata Tertib DPD RI, Hasan Basri, menyayangkan kejadian tersebut
Baca Selengkapnya