Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perangkat Desa Gunungwuled Purbalingga Beri Intensif ke 90 ODP Virus Corona

Perangkat Desa Gunungwuled Purbalingga Beri Intensif ke 90 ODP Virus Corona Corona. Unsplash ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Desa Gunungwuled, Rembang memberi intensif masing-masing Rp50 ribu pada 30 KK terkategori orang dalam pemantauan (ODP) di salah satu dusun yang menjalani isolasi mandiri. Intensif tersebut diberikan selama 14 hari sebagai bantuan untuk meringankan beban memenuhi kebutuhan pangan.

Latar belakang isolasi dan pemberian intensif ini bermula dari kejadian tak terduga. Kisahnya, salah satu warga dusun yang baru pulang dari Jakarta jatuh sakit. Dia sempat dirawat di RSUD Goeteng Purbalingga. Kemudian dipulangkan karena kondisi kesehatannya membaik. Sejumlah warga pun membesuk ke kediaman perantau tersebut.

Selang beberapa hari, dari hasil laboratorium baru diketahui perantau tersebut terkonfirmasi positif covid-19. Kerisauan tertular covid-19 pun menjalar di antara warga.

Kepala Desa Gunungwuled, Nashirudin Latif mengambil dua keputusan dari hasil musyawarah desa. Dia melakukan karantina wilayah di dusun tersebut dengan memasang portal memutus akses masuk sekaligus keluar dusun. Selanjutnya, dia melakukan kontak tracing pada warga yang pernah berinteraksi dengan pasien positif covid-19 tersebut.

"Salah satu pertimbangan karantina karena letak dusun ini paling ujung. Dari hasil tracing ada 90 orang yang pernah kontak langsung dan kami kategorikan orang dalam pemantauan (ODP). Mereka masuk ke dalam 30 KK," kata Latif saat dikonfirmasi, Minggu (29/3).

Total warga di dusun tersebut sebanyak 805 jiwa dalam 245 KK. Latif pun memutuskan agar 30 KK yang pernah kontak langsung dengan pasien positif covid-19 melakukan isolasi mandiri. Tujuan utamanya, sebagai langkah antisipasi memutus mata rantai penularan covid-19.

"Mempertimbangkan kebutuhan pangan, sedang mereka tak bisa beraktivitas seperti sediakala maka kami memutuskan memberi bantuan," kata Latif.

Insentif tersebut diambil dari dana APBDes dana bencana. Dana yang dimiliki Desa Gunungwuled sebanyak Rp25 juta. Untuk intensif bagi 30 KK isolasi mandiri selama 14 hari dikeluarkan dana sebesar Rp21 juta.

"Isolasi ini sudah berjalan 3 hari sampai sekarang. Kami memulai sejak Kamis (26/3) kemarin," ujarnya.

Pemulihan Psikologi Warga

Dari kejadian tak terduga tersebut, Latif tak memungkiri warga mengalami kecemasan mental akibat virus Corona menyebar di desa. Dia menilai perlu pemulihan psikologis warga agar tak dihantui rasa was-was.

Saban pukul 07.00 WIB dan 16.00 WIB sore, pengeras suara di masjid dimanfaatkan untuk mengingatkan warga untuk membatasi interaksi, berdiam dalam rumah dan saling menjaga kesehatan masing-masing. Selain itu, untuk menurunkan kecemasan sosial dilakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan kampung tersebut.

"Disinfektan kami dapat dari sumbangan salah satu warga di Desa Kecepit. Ada sekitar 60 liter yang kami peroleh," kata Latif.

Latif menilai kejadian tak terduga di Desa Gunungwuled menunjukkan pandemi corona tak sekadar persoalan kesehatan tapi membawa dampak ikutan kecemasan sosial. Dia berharap penanganan pada wilayah terjangkit mesti mengedepankan keputusan-keputusan yang mengedepankan solidaritas kemanusian.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Status Siaga Darurat, 14 Kecamatan di Gunungkidul Kesulitan Air Bersih
Status Siaga Darurat, 14 Kecamatan di Gunungkidul Kesulitan Air Bersih

Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Probolinggo Darurat Demam Berdarah, Kasus Capai 993 Sebanyak 12 Orang Meninggal
5 Fakta Probolinggo Darurat Demam Berdarah, Kasus Capai 993 Sebanyak 12 Orang Meninggal

Kasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
24 Kabupaten dan Kota di Jateng Alami Kekeringan, Grobogan Terparah
24 Kabupaten dan Kota di Jateng Alami Kekeringan, Grobogan Terparah

BPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota setempat telah mendistribusikan sebanyak 6.346.000 liter air bersih untuk 33.871 keluarga.

Baca Selengkapnya
Polisi Olah TKP Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Lalu Lintas Arah Jakarta Dialihkan
Polisi Olah TKP Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Lalu Lintas Arah Jakarta Dialihkan

iperkirakan proses olah TKP akan berlangsung maksimal hingga satu jam ke depan.

Baca Selengkapnya
61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY
61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY

Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.

Baca Selengkapnya
Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Hampir 100 Persen
Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Hampir 100 Persen

Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.

Baca Selengkapnya
Kekeringan Akibat Kemarau, Warga Grobogan Cari Air hingga ke Hutan
Kekeringan Akibat Kemarau, Warga Grobogan Cari Air hingga ke Hutan

Warga Desa Prigi di Grobogan, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang membuat sumur mereka mengering.

Baca Selengkapnya
45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks
45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks

Dinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.

Baca Selengkapnya
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Kini jadi 28 Orang, 1 di Antaranya Sudah Sembuh
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Kini jadi 28 Orang, 1 di Antaranya Sudah Sembuh

Kemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.

Baca Selengkapnya