Perangkat Desa Gunungwuled Purbalingga Beri Intensif ke 90 ODP Virus Corona
Merdeka.com - Pemerintah Desa Gunungwuled, Rembang memberi intensif masing-masing Rp50 ribu pada 30 KK terkategori orang dalam pemantauan (ODP) di salah satu dusun yang menjalani isolasi mandiri. Intensif tersebut diberikan selama 14 hari sebagai bantuan untuk meringankan beban memenuhi kebutuhan pangan.
Latar belakang isolasi dan pemberian intensif ini bermula dari kejadian tak terduga. Kisahnya, salah satu warga dusun yang baru pulang dari Jakarta jatuh sakit. Dia sempat dirawat di RSUD Goeteng Purbalingga. Kemudian dipulangkan karena kondisi kesehatannya membaik. Sejumlah warga pun membesuk ke kediaman perantau tersebut.
Selang beberapa hari, dari hasil laboratorium baru diketahui perantau tersebut terkonfirmasi positif covid-19. Kerisauan tertular covid-19 pun menjalar di antara warga.
-
Siapa saja yang dekat? Salah satunya adalah Safeea Ahmad, yang merupakan satu-satunya adik perempuan. Safeea juga dekat dengan kakak-kakaknya, termasuk El Rumi.
-
Siapa yang berisiko PPOK? Secara umum, PPOK sering terjadi pada perokok aktif dan pasif.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
Kepala Desa Gunungwuled, Nashirudin Latif mengambil dua keputusan dari hasil musyawarah desa. Dia melakukan karantina wilayah di dusun tersebut dengan memasang portal memutus akses masuk sekaligus keluar dusun. Selanjutnya, dia melakukan kontak tracing pada warga yang pernah berinteraksi dengan pasien positif covid-19 tersebut.
"Salah satu pertimbangan karantina karena letak dusun ini paling ujung. Dari hasil tracing ada 90 orang yang pernah kontak langsung dan kami kategorikan orang dalam pemantauan (ODP). Mereka masuk ke dalam 30 KK," kata Latif saat dikonfirmasi, Minggu (29/3).
Total warga di dusun tersebut sebanyak 805 jiwa dalam 245 KK. Latif pun memutuskan agar 30 KK yang pernah kontak langsung dengan pasien positif covid-19 melakukan isolasi mandiri. Tujuan utamanya, sebagai langkah antisipasi memutus mata rantai penularan covid-19.
"Mempertimbangkan kebutuhan pangan, sedang mereka tak bisa beraktivitas seperti sediakala maka kami memutuskan memberi bantuan," kata Latif.
Insentif tersebut diambil dari dana APBDes dana bencana. Dana yang dimiliki Desa Gunungwuled sebanyak Rp25 juta. Untuk intensif bagi 30 KK isolasi mandiri selama 14 hari dikeluarkan dana sebesar Rp21 juta.
"Isolasi ini sudah berjalan 3 hari sampai sekarang. Kami memulai sejak Kamis (26/3) kemarin," ujarnya.
Pemulihan Psikologi Warga
Dari kejadian tak terduga tersebut, Latif tak memungkiri warga mengalami kecemasan mental akibat virus Corona menyebar di desa. Dia menilai perlu pemulihan psikologis warga agar tak dihantui rasa was-was.
Saban pukul 07.00 WIB dan 16.00 WIB sore, pengeras suara di masjid dimanfaatkan untuk mengingatkan warga untuk membatasi interaksi, berdiam dalam rumah dan saling menjaga kesehatan masing-masing. Selain itu, untuk menurunkan kecemasan sosial dilakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan kampung tersebut.
"Disinfektan kami dapat dari sumbangan salah satu warga di Desa Kecepit. Ada sekitar 60 liter yang kami peroleh," kata Latif.
Latif menilai kejadian tak terduga di Desa Gunungwuled menunjukkan pandemi corona tak sekadar persoalan kesehatan tapi membawa dampak ikutan kecemasan sosial. Dia berharap penanganan pada wilayah terjangkit mesti mengedepankan keputusan-keputusan yang mengedepankan solidaritas kemanusian.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak.
Baca SelengkapnyaKasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota setempat telah mendistribusikan sebanyak 6.346.000 liter air bersih untuk 33.871 keluarga.
Baca Selengkapnyaiperkirakan proses olah TKP akan berlangsung maksimal hingga satu jam ke depan.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaChikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Prigi di Grobogan, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang membuat sumur mereka mengering.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.
Baca SelengkapnyaKemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Baca Selengkapnya