Peras penumpang becaknya, SY berdalih buat biaya sekolah anak
Merdeka.com - Dengan modus mengajak keliling Kota Palembang, seorang tukang becak berinisial SY (40) memeras wisatawan. Setelah diringkus, SY berdalih melakukan itu buat mencari pemasukan lebih.
Pelaku SY mengakui telah memalak korban dengan modus mencarikan taksi. Dia terpaksa mengajak keliling terlebih dahulu agar ongkosnya lebih mahal. Hal itu dilakukan lantaran kepikiran biaya anaknya yang baru masuk sekolah.
"Untuk anak sekolah, pusing mau cari ke mana lagi. Tapi kemarin itu saya memintanya tidak mengancam," kata SY di Mapolresta Palembang, Senin (20/6).
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
-
Apa pasal yang dikenakan pada pelaku? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Peristiwa itu bermula saat pelaku tinggal di Jalan Pangeran Sido Ing Lautan, Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, bertemu dengan korban yang merupakan seorang ibu dari luar kota, di kawasan Masjid Agung, Minggu (19/6). Korban bermaksud minta tolong dicarikan taksi.
Mengetahui korban adalah seorang wisatawan, pelaku memanfaatkannya. Pelaku justru mengajak korban berkeliling kota hingga diturunkan di depan Palembang Square (PS) Mall, berada di kawasan Kecamatan Ilir Timur I Palembang.
Tanpa basa-basi, pelaku meminta bayaran dengan paksa sebesar Rp 275 ribu kepada korban. Takut dengan sikap kasar pelaku, korban pun memberikan uang dengan jumlah lebih sedikit dari yang diminta, yakni hanya Rp 225 ribu.
Korban lantas melapor ke polisi. Tak lama kemudian, pelaku diringkus saat menunggu pelanggan di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.
Kasat Intelkam Polresta Palembang, Kompol Budi Santoso mengatakan, pelaku bisa diringkus dari ciri-ciri disebutkan korban. Pelaku saat ini tengah diperiksa buat proses hukum lebih lanjut.
"Pelaku masih kita proses. Dia melakukan pemalakan atau pemerasan kepada wisatawan," tukasnya. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengungkapkan fakta baru dari terduga pelaku penyanderaan bocah perempuan yang terjadi di Pos Polisi (Pospol) Pejaten, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKasus pemerkosaan ini terbongkar usai salah seorang orang tua korban melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku telah menipu dua orang dan total kerugian sekitar Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaModusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku sopir Kepala Dispendik dan mengaku bisa meloloskan siswa pada PPDB 2023. Orang tua sudah bayar puluhan juta tapi anaknya lolos PPDB.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku inisial FA (24) dan menjebloskannya ke jeruji besi.
Baca SelengkapnyaPolisi mendapatkan laporan telah ada tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang dialami korban siswi SMPN 101, inisial SA
Baca SelengkapnyaFA pun langsung menodongkan pisau kepada SA untuk mencoba merampas barang berharga miliknya.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca SelengkapnyaPelaku pencabulan terhadap siswi SD di Kota Serang, menyerahkan diri ke Satreskrim Polres Serang Kota. Pelaku merupakan pengemudi ojol berinisial SM (23).
Baca SelengkapnyaPelaku melihat korban bermain bersama temannya. Kemudian mendekat dengan modus bertanya alamat. Saat itu korban dibawa pergi.
Baca SelengkapnyaUC mengaku anak polisi karena tak terima ditegur korban sambil marah-marah.
Baca Selengkapnya