Perayaan Imlek, Klenteng Tien Kok Sie Solo Tiadakan Ritual Tolak Bala
Merdeka.com - Akibat pandemi Covid-19 yang belum berakhir, perayaan Tahun Baru Imlek 2572/2021 di Solo ditiadakan. Demikian juga di Klenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede Solo tak ada kemeriahan seperti tahun lalu. Bahkan ritual Pao Oen atau tolak bala pun tak bisa dilakukan, agar tak terjadi kerumunan.
Ketua Yayasan Klenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede Solo, Sumantri Dana Waluya mengatakan, pada kondisi normal ritual tolak bala dihadiri tak kurang dari 500 penganut ajaran Tri Dharma (Taoisme, Khonghucu, dan Budha). Kegiatan tersebut dilaksanakan menjelang Imlek.
"Untuk ibadah yang menghadirkan umat banyak kita tiadakan. Ritual hanya dilakukan terbatas oleh pengurus klenteng, itu juga hanya dibatasi 20 orang saja," ujar Sumantri, Selasa (9/2).
-
Kenapa libur Tahun Baru Imlek? Penetapan ini memberikan kesempatan lebih bagi masyarakat Tionghoa dan umat Khonghucu untuk merayakan Imlek bersama keluarga mereka.
-
Apa yang dilarang selama Imlek? Selama periode ini, terdapat beberapa aturan atau kepercayaan yang dipegang teguh oleh masyarakat Tionghoa untuk membawa keberuntungan dan menghindari energi negatif.
-
Bagaimana suasana Imlek di Pasar Lama? Sejak pintu masuk, ornamen lampion serta hiasan bernuansa merah langsung menyambut para pengunjung.
-
Kapan libur panjang Imlek di 2025? Rabu, 29 Januari 2025 | Libur Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.
-
Kenapa ada Cuti Bersama Tahun Baru Imlek? Cuti bersama ini diberikan untuk memberi kesempatan bagi para pekerja dan masyarakat umum untuk merayakan dan bersatu dalam perayaan Tahun Baru Imlek.
-
Dimana perayaan Imlek di Tangerang? Suasana Imlek sudah terasa di kawasan Pasar Lama Kota Tangerang, Banten.
Bahkan Klenteng yang ada di depan Balai Kota Solo itu akan ditutup sehari menjelang pergantian Tahun Baru Imlek hingga seusai Imlek. Penutupan dilakukan untuk menghindari terjadinya kerumunan umat yang akan beribadah.
"Kami tidak ingin ada klaster Covid-19 dari sini. Karena beribadah di sini berbeda dengan tempat ibadah lainnya kalau di masjid, jamaah duduk berjejer kemudian selesai berdoa langsung pulang," katanya.
Demikian juga ibadah di gereja, lanjut dia, mereka bisa duduk dengan mengatur jarak. Namun kalau di klenteng bisa berdoa sampai satu harian dan mereka berjalan berkeliling.
Ia menambahkan, meski umat Tri Dharma tidak diperkenankan hadir langsung melakukan ibadah di Klenteng, semua ritual peribadahan tetap dilaksanakan dengan diwakili oleh pengurus klenteng. Ritual yang dilakukan saat Tahun Baru Imlek dimulai dengan membersihkan Klenteng dan patung Dewa.
"Membersihkan Klenteng dan petung Dewa hanya sekali dalam satu tahun yakni saat Tahun Baru Imlek. Setelah itu ada ritual Pao Oen biasanya ritual ini diikuti sekitar 500 orang tapi tahun ini ditiadakan. Mereka memotong sedikit rambut kemudian kepalanya diguyur dengan air yang sudah didoakan," jelasnya.
Setelah itu, dilakukan ritual melepas makhluk hidup ke alam. Pelepasan mahluk hidup ini juga diwakilkan ke pengurus Klenteng yang akan melepas 888 ekor burung dan ikan lele. Angka 888 bagi orang Tionghoa memiliki makna harapan yang tidak pernah putus.
Ritual dilanjutkan dengan menghanyutkan (melarung) potongan rambut ke Sungai Bengawan Solo. Sumantri juga menjelaskan tahun-tahun lalu, pada malam menjelang Tahun Baru Imlek, banyak umat Tri Dharma yang datang ke Klenteng untuk sembahyang.
"Sekarang ini tidak bisa, mulai pukul sore pagar Klenteng kita tutup hingga Imlek selesai. Biasanya kita buka 24 jam, kalau mereka datangnya hanya satu satu tidak berkelompok masih bisa diizinkan," terangnya.
Ritual masih berlanjut hingga Cap Go Meh atau 15 hari setelah Imlek. Selain meniadakan ibadah Imlek di Klenteng, tahun ini juga tidak ada Grebeg Sudiro dan pemasangan lampion. Grebeg Sudiro merupakan kolaborasi antara masyarakat Sudiroprajan dengan warga Tionghoa.
"Tahun Baru Imlek biasanya kita juga membagikan beras kepada masyarakat. Sekarang karena pandemi, tidak bisa, kami yang akan menjemput bola membagikan langsung agar tidak terjadi kerumunan," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perayaan malam tahun baru bertentangan dengan syariat Islam dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaTradisi itu digelar dengan harapan menyambut tahun baru Imlek dengan jiwa raga yang bersih.
Baca SelengkapnyaHal ini bertepatan dengan cuti hari libur dan cuti bersama
Baca SelengkapnyaInpres Nomor 14 tahun 1967 bikin kehidupan etnis Tionghoa semakin terdesak.
Baca SelengkapnyaSejumlah toko tutup di depan Pasar Tanah Abang Blok A di Jakarta pada Jumat (12/4/2024).
Baca SelengkapnyaFestival Kuliner Nonhalal di Solo Tetap Berlangsung Meski Sempat Disorot, Ini Kata Dewan Syariah Surakarta
Baca SelengkapnyaMengingat karena pada 8-9 Februari sehubungan dengan hari libur dan cuti bersama.
Baca SelengkapnyaPada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Baca SelengkapnyaGibran menyampaikan jika spanduk spanduk terkait people power tersebut sudah diturunkan oleh Satpol PP. Penurunan dilakukan lantaran tak sesuai UU.
Baca SelengkapnyaTahun Baru Imlek adalah perayaan tahun baru tradisional yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaSempat Diprotes, Festival Makanan Nonhalal di Solo Tetap Berlangsung Tetapi Ditutup Kain Hitam
Baca SelengkapnyaAtraksi Tatung selalu melekat dengan perayaan Cap Go Meh di Kalimantan Barat.
Baca Selengkapnya