Perbaiki data C1 Pakai Tipe-X, Ketua KPPS di Jeneponto Dianiaya
Merdeka.com - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 12, Kelurahan Empong, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Baharuddin Effendi, (31), dianiaya oleh sekelompok orang, Jumat, (19/4) pukul 14.30 wita. Akibatnya korban alami luka memar di bagian muka, mata dan kepala. Kasus penganiayaan ini telah dilaporkan ke Polres Jeneponto.
Kapolres Jeneponto, AKBP Hery Susanto yang dikonfirmasi, Sabtu (20/4), menjelaskan, korban alami penganiayaan ringan jadi tidak sempat dibawa ke rumah sakit. Saat ini yang bersangkutan masih istirahat di kediamannya. Adapun beberapa orang saksi maupun orang yang diduga pelaku penganiayaan telah diambil keterangannya.
Kata Hery, pemicu terjadinya penganiayaan itu diduga karena tindakan pembetulan data C1 plano yang dilakukan di TPS 12 itu. Data sebelumnya dihapus dengan menggunakan tipe-X.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap tahanan? 'Terkait penganiayaan, pada saat itu memang ramai di FB (Facebook) bahwasannya mereka disiksa, tetapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa (penyiksaan) itu juga dilakukan oleh sesama tahanan,' kata dia di Mapolda Jabar, Minggu (26/5).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Antara korban dan pelaku, sebelumnya tidak ada konflik. Penganiayaan itu diduga hanya karena tanda hapus tipe-X karena KPPS melakukan pembetulan. Lalu tiba-tiba ada sekelompok orang yang tidak dikenal menghampirinya saat berada di kantor kelurahan dan langsung dipukuli," kata Hery.
Ditambahkan, diduga sekelompok orang yang menganiaya tersebut dikoordinir oleh Kepala Desa Tanjongan, Raja Muda Daeng Sewang karena para pelaku naik ke mobil kepala desa itu usai menganiaya korban.
Diketahui, istri sang kepala desa ini bernama Rosnia adalah salah satu caleg dari Partai Gerindra.
Diduga, penganiayaan tersebut terjadi ada kaitannya dengan data perolehan suara caleg, istri dari kepala desa ini. Kemungkinan caleg ini merasa dirugikan akibat tindakan pembetulan data C1 plano itu.
Komisiner KPU Jeneponto divisi teknis, Ekawaty Dewi yang dikonfirmasi menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum tahu pasti kronologi kejadian penganiayaan itu, apa yang pemicunya karena pihaknya belum bertemu langsung baik dengan korban maupun pelaku. Adapun petugas PPS lainnya di TPS itu belum bisa jga diambil waktunya untuk diminta klarifikasi karena semuanya masih sibuk mempersiapkan salinan dari kegiatan penghitungan.
"Iya kami telah berkoordinasi dengan KPU Sulsel mengenai kejadian ini. Kami diminta mencari tahu duduk persoalannya Benarkah pemicu tindakan penganiayaan itu karena adanya tindakan pembetulan data di lembar C1 plano dengan menggunakan tipe-X itu atau bukan. Kalau benar ada pembetulan itu, maka kita tegaskan hal itu tidak dibenarkan. Sedianya jika ada kekeliruan penulisan, harus digaris datar dua, lalu ditulis yang benar dan diparaf, bukan dengan cara ditipe-X," kata Ekawaty Dewi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang paman di Kabupaten Tuban Jawa Timur nekat membunuh keponakannya yang berprofesi sebagai sekretaris desa (sekdes). Pelaku cemburu dengan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan penganiayaan itu tak berkaitan dengan kontestasi politik yang sedang dijalani korban.
Baca SelengkapnyaKetua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
Baca SelengkapnyaKepala desa berinisial S itu sebelumnya ditangkap polisi bersama dua tersangka lainnya yaitu A dan AS di lokasi terpisah pada Minggu (25/2).
Baca SelengkapnyaAkibat sabetan parang pelaku, tiga jari korban terputus. Tak sampai di situ, pelaku membabi buta membacok korban.
Baca SelengkapnyaTarigan, tokoh masyarakat di Pinang Ranti, Makassar, Jakarta Timur mengaku kesal.
Baca SelengkapnyaAjakan itu ditolak korban lantaran mantan suaminya itu bersikap kasar.
Baca SelengkapnyaFR juga diduga sebagai pemilik senjata tajam yang disita petugas di dalam mobil serta tiga bom molotov di mobil lainnya.
Baca SelengkapnyaPotongan video korban beredar luas di media sosial, salah satunya akun Instagram @ogankomeringilir.info.
Baca SelengkapnyaKorban berinisial J (31) tewas akibat pendarahaan di kepala.
Baca SelengkapnyaBawaslu turun tangan menyelidiki kasus surat suara Pramono-Rano yang dicoblos ketua KPPS di TPS 028 Pinang Ranti.
Baca SelengkapnyaViral aksi pemukulan di jalan oleh pria yang ngaku-ngaku sebagai anggota Kopassus.
Baca Selengkapnya