Perbaiki pemadaman bergilir, 2 petugas PLN malah ditangkap polisi
Merdeka.com - Dua orang petugas PLN Banda Aceh yang sedang melakukan pemeliharaan rutin ditangkap oleh anggota Polsek Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (18/9) sekitar pukul 13.00 WIB. Humas PLN Aceh, Bahrul Halid mengatakan, penangkapan kedua petugas PLN ini bermula ada pemadaman listrik bergilir karena ada pemeliharaan rutin.
Bahrul mengklaim bila pemadaman ini sudah diinformasikan kepada masyarakat melalui media cetak maupun media elektronik.
"Benar ada yang ditangkap dua petugas pelayanan, ini supaya pihak kepolisian tahu bahwa kita melakukan pekerjaan tidak sesuka hati dan kita punya SOP juga," kata Bahrul saat dihubungi, Minggu (18/9).
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Kenapa Aiman dipanggil Polda? Polisi kembali memanggil Juru Bicara Tim Pemanangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono untuk memberikan klarifikasi, terkait kasus dugaan Polisi tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Siapa yang menggugat Polda Jawa Barat? Pegi diketahui menggugat Polda Jawa Barat yang menetapkannya sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Menurut Bahrul, berdasarkan informasi yang ia peroleh, penangkapan ini bermula saat Wakapolres Aceh Besar, Kompol Ade Adriansyah Saputra mendatangi gardu hubung (GH) Jantho. Selanjutnya Wakapolres itu marah-marah pada petugas yang sedang bertugas tersebut.
Bahrul mengaku, kedua petugas tersebut masing-masing Ruslan sebagai supervisor dan Julmawani sebagai Pelayanan Teknik (Yantek) telah berusaha menjelaskan. Namun, polisi tersebut tidak menggubrisnya hingga kedua ditangkap dan dibawa ke Polsek Jantho.
"Bahkan Wakapolres itu ada anak buahnya ditampar waktu itu. Padahal kedua petugas kami sudah menjelaskannya sedang pemeliharaan. Bahkan keduanya sempat dibawa ke Polres di Jantho," tukasnya.
Atas kejadian ini, lanjut Bahrul, pihaknya sedang mempersiapkan kronologis untuk dilaporkan ke Propam Polda Aceh. Karena petugas bekerja di lapangan sudah sesuai dengan SOP dan telah diberitahukan melalui media cetak dan radio.
"Kita tidak mau sewenang-wenang, kalau dibiarkan, bisa takut anggota kita di lapangan dalam bekerja, makanya kita akan lapor ke Propam," jelasnya.
Sementara itu merdeka.com sudah berusaha menghubungi Kapolres Aceh Besar, AKBP Heru Suprihasto dan Kasatreskrim, Iptu Machfud melalui telepon genggamnya, namun belum tersambung.
Sementara itu Pengamat Politik Keamanan Aceh, Aryos Nivada, MA mengatakan, tindakan Wakapolres Aceh Besar menangkap petugas PLN yang sedang menjalankan tugasnya merupakan tindakan ilegal karena tanpa mekanisme prosedur hukum.
"Disisi lain ini tindakan ini merupakan arogansi dari Wakapolres terhadap masyarakat sipil yang menjalankan ketugasannya di PLN Banda Aceh yang sedang melakukan pemeliharaan," jelasnya.
Lanjutnya, tindakan itu membuat rusak citra institusi kepolisian di mata masyarakat Aceh. Untuk itu Polda Aceh harus memberikan efek jera kepada Wakapolres yang bertindak arogan itu.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaEri mempersilakan menggelar demonstrasi setiap saat karena itu bagian dari demokrasi.
Baca SelengkapnyaKondisi nahas dialami dua orang polisi saat menangkap terduga penipu daring di OKI, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, semua pelaku masih menjalani pemeriksaan lanjutan. Motif belum diketahui.
Baca SelengkapnyaKeduanya bersama sejumlah orang mengaku preman menyerang kantor Satpol PP Denpasar.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaKapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaWakapolda Banten menggagalkan ancaman demo di jalan tol, ia bernegosiasi dan mengawal para pendemo sampai ke kantor gubernur.
Baca Selengkapnya