Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perbanyak Gagasan Moderat buat Lindungi Generasi Muda dari Paham Radikal Intoleran

Perbanyak Gagasan Moderat buat Lindungi Generasi Muda dari Paham Radikal Intoleran rembuk aktivis 98. ©2018 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Pendidikan dan sosialisasi kepada anak muda sangat penting agar mereka tidak mudah terpengaruh pandangan ekstrem berbasis kekerasan. Ini menjadi tugas semua pihak memaksimalkan fungsi edukasi untuk terus memberikan wawasan kepada para generasi milenial.

Rektor Institut Agama Islam Sahid, Muhammad Imdadun Rahmat mengatakan, masukan yang benar tentunya sangat dibutuhkan agar pandangan moderat, bervisi masa depan terus dikumandangkan agar bisa masuk dan menyebar seluas-luasnya ke kalangan milenial. Ia menyebut tantangannya adalah bagaimana pesan ini bisa menjangkau mereka.

"Pertama, tentu media sosial itu menjadi sarana sangat krusial dan menjadi sarana sangat strategis untuk menjadi channel penyalur gagasan-gagasan keagamaan moderat bisa tersampaikan," ujar Rahmat dalam keterangannya, Jumat (16/4).

Orang lain juga bertanya?

Lalu kedua, lanjut Direktur Said Agil Sira'j (SAS) Institute itu, yakni dalam menyampaikannya harus ada aspek memagari agar milenial tidak menjadi korban. Dengan cara mempersempit ruang gerak dari konten-konten yang sengaja disebarkan oleh para aktor-aktor kelompok radikal kekerasan maupun kelompok teroris yang menjangkau ke anak muda.

"Tentunya memang perlu disesuaikan dengan target grupnya. Nah ini tentunya menjadi tantangan tersendiri buat kaum akademisi dan juga bagi para tokoh-tokoh agama untuk membahasakan gagasan-gagasan ini yang mudah dicerna oleh kaum milenial," tuturnya.

Menurutnya, berdasarkan survei berbagai lembaga penelitian, anak milenial ini sudah jauh termakan gagasan-gagasan demikian yang jumlahnya cukup signifikan.

"Nah tentunya ini perlu kita pagari. Perlu kita mencari cara yang tepat untuk menghindarkan mereka dari sebaran virus-virus radikalisme ini," ujarnya.

Level pertama, menurut Rahmat, perlunya membuat konten yang terkait dengan pesan-pesan umum seperti pentingnya hidup bersama, pentingnya menjaga kehidupan damai sesama umat manusia.

"Yang mana ini penting dilakukan secara simultan, dari level yang paling bawah untuk milenial atau yang baru kenal atau baru mau belajar agama untuk mendapatkan pesan-pesan sederhana, pesan-pesan singkat dan pendek seperti dengan penyebaran flyer-flyer atau video-video pendek," ucapnya.

Lalu langkah level kedua, menurut mantan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) itu, berharap adanya konten-konten yang lebih berat. Yaitu penjelasan mengenai dalil-dalil dalam kitab suci yang bisa memberikan peneguhan dan pembenaran bahwa paham keagamaan yang moderat adalah yang benar.

"Konten-konten ini lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan dengan konten pertama tadi. Dalam hal ini memang peran para ustaz, tokoh agama, intelektual menyediakan konten-konten yang berisi argumen, hujjah dan dalil-dalilnya. Jadi sudah harus menghadirkan dalil-dalilnya yang memberikan landasan bagi kebenaran Islam moderat itu," jelasnya.

Lalu langkah untuk level yang lebih tinggi atau ketiga, yaitu kerja para intelektual berupa penerbitan buku mengupas pentingnya moderasi agama dari berbagai tinjauan, baik dari sisi sosial, psikologi, ekonomi, politik, kebudayaan dari tentunya juga dari sisi peradaban Islam. Karena peradaban kebudayaan dan peradaban Islam itu hanya bisa dibangun dengan pendekatan keagamaan yang wasathiyah dan moderat.

Oleh karena itu, Imdadun pun jutga mengingatkan pentingnya influencer yang bisa masuk untuk menarik anak generasi milenial. Di mana diperlukan narasumber tokoh-tokoh muda, ustaz muda, kiai muda yang bisa untuk lebih diterima kalangan milenial.

Selain itu, ia juga menyebut pentingnya peran orang orangtua atau wali murid untuk mengamati anaknya karena bisa problem nantinya bila tidak diawasi dengan benar. Sehingga, menurutnya, orangtua mesti paham juga tentang keagamaan.

"Ini penting sebagai pengetahuan untuk membuat pembeda terhadap mana pemahaman keagamaan yang sehat dengan yang melenceng seperti radikal, intoleran, ektrimisme kekerasan," tandasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme

Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi

Baca Selengkapnya
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme

Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.

Baca Selengkapnya
Puan Tekankan Langkah Strategis Lindungi Anak Muda dari Ideologi Ekstrem
Puan Tekankan Langkah Strategis Lindungi Anak Muda dari Ideologi Ekstrem

Diperlukan gotong royong dan kerja bersama demi masa depan anak bangsa.

Baca Selengkapnya
Waspadai Transformasi Kelompok Pecah Belah Sebarkan Paham Intoleransi di Dunia Maya
Waspadai Transformasi Kelompok Pecah Belah Sebarkan Paham Intoleransi di Dunia Maya

Pergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah

Baca Selengkapnya
BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme
BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme

Anak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme

Baca Selengkapnya
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan

Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.

Baca Selengkapnya
Program Duta Damai dan Sekolah Damai Dinilai Bisa Cegah Swa-Radikalisasi
Program Duta Damai dan Sekolah Damai Dinilai Bisa Cegah Swa-Radikalisasi

Berbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.

Baca Selengkapnya
Remaja 19 Tahun Diciduk Densus, Generasi Muda Dinilai Rentan Terpapar Radikalisme
Remaja 19 Tahun Diciduk Densus, Generasi Muda Dinilai Rentan Terpapar Radikalisme

Menjaga generasi muda dari radikalisasi memerlukan pendekatan komprehensif dan sinergi berbagai pihak. Termasuk keluarga, masyarakat, dan negara.

Baca Selengkapnya
Keberagaman Dinilai Kekuatan Bangsa Harus Dijaga untuk Amalkan Nilai Pancasila
Keberagaman Dinilai Kekuatan Bangsa Harus Dijaga untuk Amalkan Nilai Pancasila

Perlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Baca Selengkapnya
Generasi Muda Harus Waspadai Propaganda Kelompok Radikal di Media Sosial
Generasi Muda Harus Waspadai Propaganda Kelompok Radikal di Media Sosial

Seluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda

Baca Selengkapnya
PBNU: Moderasi Beragama Tekankan Sikap Toleran dan Menolak Segala Bentuk Kekerasan
PBNU: Moderasi Beragama Tekankan Sikap Toleran dan Menolak Segala Bentuk Kekerasan

Moderasi beragama menjadi solusi untuk bagi anak muda agar tidak terjerumus radikal-terorisme

Baca Selengkapnya
Waspadai Cara Kerja Kelompok Intoleran dan Radikal Bikin Narasi di Dunia Maya
Waspadai Cara Kerja Kelompok Intoleran dan Radikal Bikin Narasi di Dunia Maya

Generasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.

Baca Selengkapnya