Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perburuan panjang Santoso hingga akhirnya ditembak mati

Perburuan panjang Santoso hingga akhirnya ditembak mati Jenazah diduga Santoso. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Gembong teroris paling dicari di Indonesia dan Amerika, Abu Wardah alias Santoso akhirnya tewas saat baku tembak di dalam hutan. Perburuan cukup panjang itu setelah Operasi Tinombala dikerahkan dengan ribuan prajurit TNI dan Polri.

Perburuan terhadap Santoso dimulai sejak 2007. Dia dituding sebagai otak pembunuhan dan mutilasi terhadap tiga siswi SMK di Poso, disusul kasus pembunuhan terhadap sejumlah polisi yang dikuburkan dalam satu lubang. Sudah hampir satu dekade dia bergerilya menghadapi polisi dan TNI.

"Pertama awalnya hanya Polisi, kemudian Densus, kalau anda tahu sebagian Polisi lain bahkan Polda sebagian juga banyak yang mengatakan bersama BNPT supaya dapat donatur dari internasional dan sebagainya. Itu banyak isu itu, itu tidak pernah kita tanggapi isu itu," kata mantan Kepala BNPT Ansyaad Mbai beberapa waktu lalu.

Santoso merupakan pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dibaiat secara langsung oleh Abu Bakar Baasyir, laiknya Jemaah Anshorut Tauhid (JAT). Setelah itu, dia mulai memperkenalkan dirinya dengan membuat video dan menyebarkannya melalui jejaring sosial.

Perjalanan terornya bermula di tahun 2009, ketika Noordin M Top tertangkap pasca-peledakan bom Marriott dua. Kejadian itu membuat Jemaah Islamiah dan JAT lumpuh, hingga tersebar dalam kelompok-kelompok kecil seperti jamur.

Akhir 2009, tokoh-tokoh utama teroris itu yang dipenjara mulai dibebaskan, salah satunya Abu Bakar Baasyir, dan Mustofa dan yang lain-lain. Sedang di Filipina ada Dul Matin serta Umar Patek.

"Akhirnya mereka sepakat bagaimana mereunifikasi gerakan ini, artinya mengumpulkan dana segala macam dan di situ lah Abu Bakar Baasyir kena mendanai itu. Ada bukti hukumnya. Dia ada keterkaitan dengan pelatihan di Jantho Aceh, pelatihnya adalah Mustofa dan pendanaannya adalah Abu Bakar Baasyir dari berbagai sumber," ungkapnya.

Sayangnya, upaya polisi untuk menghentikan teror tersebut tak sepenuhnya berhasil, sebab ada beberapa orang yag berhasil lolos. Dari mereka, ada yang terlibat dalam kasus perampokan CIMB Medan, serta pembantaian di Polsek Hamparan Perak. Hingga tumbuhnya sel terorisme di Klaten, Jawa Tengah. Rangkaian perampokan dan pembunuhan tersebut disimpan dan digunakan sebagai dana pelatihan calon anggota baru, tempat yang dipilih adalah Poso.

Jangan lewatkan:

Sisa-sisa kekuatan teroris Poso usai Santoso tewas

Tugas berat Kepala BNPT yang baru hadapi loyalis Santoso

Fakta-fakta tewasnya teroris Santoso

Meski begitu, polisi meyakini Santoso bukan putra daerah melainkan pendatang di Poso. Sebelum terliat dalam organisasi teror, dia pernah tertangkap karena mencuri sepeda motor, namun dibebaskan setelah menjalani hukuman. Walaupun sudah membaiat diri dengan menyatakan bergabung dengan kelompok Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIS), namun pengaruhnya masih jauh di bawah Abu Jandal serta Bahrun Naim, otak pemboman di Jalan MH Thamrin, Jakarta.

Terkait tudingan Santoso hanya rekaan polisi, Ansyaad memandang adanya trauma di masa lalu yang membuat orang menjadi apatis terhadap tindakan polisi. Apalagi, propaganda itu semakin kencang setelah disebarluaskan oleh kelompok-kelompok radikal di Indonesia.

"Iya ada propaganda dari kelompok radikal. Ini bukan hanya saja di kalangan bawah tetapi juga sudah sampai tahap politisi ada, di intelektual ada. Pemahamannya sudah sampai tahap itu, skeptisisme masa lalu," tutupnya.

Operasi awal perburuan Santoso adalah Camar Maleo bahkan sudah sampai IV. Setelah Operasi Camar Maleo IV berakhir, perburuan para teroris itu akan tetap dilanjutkan dengan Operasi Mandiri Polda Sulteng, sambil menunggu keputusan Mabes Polri soal kelanjutan Operasi Camar Maleo.

Selama operasi I-IV digelar dari Januari 2015 sampai Januari 2016, polisi telah menangkap 24 orang teroris. Tujuh anak buah pimpinan Mujahidin Indonesia Timur itu tewas dan 17 lainnya sedang dalam proses hukum.

Polisi juga menyita sejumlah barang bukti kegiatan terorisme seperti senjata api, amunisi, bom rakitan, bahan pembuat bom, pakaian, senter, pakaian dan bendera ISIS, serta banyak benda lainnya.

Operasi ini juga mengakibatkan dua polisi dan seorang anggota TNI gugur, dan empat polisi luka-luka. Polisi harus keluar masuk hutan dan naik turun gunung mengejar para teroris.

Dari seribu personel Brimob Mabes Polri diperbantukan ke Polda Sulteng buat operasi itu, telah ditarik 300 personel buat penggodokan dan akan dikembalikan lagi ke Poso. Sementara 700 anggota TNI semuanya telah ditarik ke kesatuan masing-masing.

Dengan selesainya operasi Camar Maleo IV, perburuan teroris di Poso dilanjutkan dengan operasi mandiri Polda Sulteng dengan sandi 'Tinombala'. Operasi Tinombala pun sukses setelah berbulan-bulan Santoso ditemukan dan ditembak mati.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kenyang Keluar Masuk Penjara, Maling Bersenjata Bondet Akhirnya Ambruk Ditembak Polisi
Kenyang Keluar Masuk Penjara, Maling Bersenjata Bondet Akhirnya Ambruk Ditembak Polisi

Polisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.

Baca Selengkapnya
Babak Baru Kasus Kematian Pemuda Sulsel Muh Ali Imran, Satu Pelaku Dibekuk Usai 7 Tahun Kabur ke Malaysia
Babak Baru Kasus Kematian Pemuda Sulsel Muh Ali Imran, Satu Pelaku Dibekuk Usai 7 Tahun Kabur ke Malaysia

Motif pembunuhan terhadap Muh Ali Imran karena balas dendam. Akibat perbuatannya, G terancam dijerat Pasal 338 KUHP

Baca Selengkapnya
Sadis, Suami Ajak Tiga Teman Bunuh Istri dan Kubur Jasad Korban di Belakang Rumah
Sadis, Suami Ajak Tiga Teman Bunuh Istri dan Kubur Jasad Korban di Belakang Rumah

Polisi melakukan ekshumasi kuburan untuk mengeluarkan jasad korban untuk diautopsi.

Baca Selengkapnya
Menegangkan! Begal dan Polisi Saling Todong Pistol, Berujung Satu Tewas
Menegangkan! Begal dan Polisi Saling Todong Pistol, Berujung Satu Tewas

AG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.

Baca Selengkapnya
Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya
Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya

Pelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.

Baca Selengkapnya
Terlilit Utang Rp26 Juta, Pemuda Ini Bunuh Tukang Ojek dan Rampas Sepeda Motor Korban untuk Dijual
Terlilit Utang Rp26 Juta, Pemuda Ini Bunuh Tukang Ojek dan Rampas Sepeda Motor Korban untuk Dijual

Tersangka kalut karena memasuki masa jatuh tempo untuk membayar utang kepada bosnya senilai Rp26 juta untuk bisnis kayu.

Baca Selengkapnya
Nafsu Memuncak karena Tubuh Menempel saat Berboncengan, Pria Banyumas Bunuh dan Perkosa Teman Kencan
Nafsu Memuncak karena Tubuh Menempel saat Berboncengan, Pria Banyumas Bunuh dan Perkosa Teman Kencan

Nafsu birahi yang memuncak membuat SR (22) gelap mata. Dia tega membunuh lalu memerkosa teman kencannya TIL (21).

Baca Selengkapnya
Maut Menjemput Brigjen Soepardjo, Jenderal Pendukung G30S/PKI
Maut Menjemput Brigjen Soepardjo, Jenderal Pendukung G30S/PKI

Brigjen Soepardjo adalah tentara paling tinggi yang terlibat langsung penculikan para jenderal saat G30S/PKi.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pembunuhan Sadis Sekdes Tuban, Pelaku Sewa Mobil untuk Tabrak Korban usai Lihat Chat di Ponsel Istri
Kronologi Pembunuhan Sadis Sekdes Tuban, Pelaku Sewa Mobil untuk Tabrak Korban usai Lihat Chat di Ponsel Istri

Seorang paman di Kabupaten Tuban Jawa Timur nekat membunuh keponakannya yang berprofesi sebagai sekretaris desa (sekdes). Pelaku cemburu dengan korban.

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan Anggota KKB Anan Nawipa Bunuh Danramil Lettu Oktovianus dengan Keji
Terungkap Alasan Anggota KKB Anan Nawipa Bunuh Danramil Lettu Oktovianus dengan Keji

Anan Nawipa adalah Pemegang HP Milik almarhum Danramil.

Baca Selengkapnya
Korban Penembakan Pelaku Curanmor di Tangerang Meninggal, Sempat Jalani Pengangkatan Proyektil
Korban Penembakan Pelaku Curanmor di Tangerang Meninggal, Sempat Jalani Pengangkatan Proyektil

Korban penembakan kawanan pencuri kendaraan bermotor di depan mini market di Jayanti pada Kamis (5/9), meninggal dunia

Baca Selengkapnya
Sadis, Penusuk Imam Musala di Kedoya Jakbar hingga Tewas Sudah Dua Tahun Rencanakan Aksinya
Sadis, Penusuk Imam Musala di Kedoya Jakbar hingga Tewas Sudah Dua Tahun Rencanakan Aksinya

Pelaku sebelumnya melakukan aksi kejinya dengan menusuk punggung kanan korban menggunakan pisau lipat.

Baca Selengkapnya