Perempuan 50 tahun hanyut di sungai, Basarnas hingga TNI diterjunkan mencari
Merdeka.com - Siti Asiyah (50), warga asal Dusun Kletek, Desa Baureno, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto, Jatim, hanyut terseret arus sungai Baureno pada Jumat (15/11) malam sekitar pukul 18.00 WIB. Pencarian terhadap Asiyah dilakukan dengan melibatkan Badan Sar Nasional (Basarnas) polisi, TNI, dan sukarelawan berbagai organisasi dan masyarakat.
Namun hingga 24 jam dilakukan penyisiran keberadaan korban belum juga ditemukan. Kepala Dusun Kletek, Desa Baureno, Rudianto mengatakan, Siti Asiyah terakhir diketahui berjalan menuju sungai pada Jumat petang kemarin.
Korban berjalan membawa payung menuju bawah jembatan Baureno. Setelah itu tidak diketahui keberadaannya.
-
Di mana lokasi sumur tempat wanita tua tersebut jatuh? Peristiwa itu terjadi di rumahnya Jalan Raya Hankam, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi.
-
Kapan peristiwa jatuhnya wanita ke sumur terjadi? Insiden tersebut terjadi pada Minggu (29/10) sekira pukul 06.45 WIB.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Apa yang menyebabkan kampung di Jakarta Barat ini tenggelam? Ditambahkan Ji’I, jika salah satu pemicu daerah tersebut tergenang adalah masifnya pembangunan yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan. Diceritakan jika tahun 1988 sebuah kompleks pergudangan dibangun hingga mengorban resapan air. Akibatnya air saat hujan jatuh dan menggenangi kampung tersebut sehingga terkumpul.
-
Bagaimana Hantu Air menjebak orang di Sungai Musi? Hantu Air ini kerap menghampiri rumah-rumah masyarakat di bantaran Sungai Musi. Tak tanggung-tanggung, makhluk astral ini sering membuat 'jebakan' di tangga rumah dengan melumuri lendir di tubuh dan rambutnya. Apabila salah satu penghuni rumah itu menuruni anak tangga, lantas dirinya akan terpeleset dan jatuh ke Sungai Musi.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
"Waktu itu saya lihat dia (Siti Asiyah) berjalan dengan tergesa-gesa ke arah jembatan. Setelah beberapa lama, saya curiga dan saya cari ke bawah jembatan. Hanya ada payungnya saya tapi orangnya tidak ada," kata Rusianto, Sabtu (16/11).
Pencarian korban dilakukan oleh warga, setelah memastikan ke rumah dan keluarganya bahwa korban tidak ada di rumah. Namun pencarian pada Jumat malam tidak membuahkan hasil karena kondisi sungai Baureno yang mengarah ke aliran sungai pikatan sedang meluap.
"Malam langsung kita lakukan pencarian bersama warga lain dan dibantu para sukarelawan dari berbagai organisasi dan lembaga yang terkait," jelas Rudianto.
Tim Basarnas Surabaya membantu pencarian korban dengan menyisir sungai Baureno hingga lebih dari 5 kilometer. Namun hingga Sabtu (16/11) petang, korban belum juga ditemukan dan dihentikan sementara. Rencana upaya pencarian korban akan dilakukan lagi pada Minggu (17/11) besok.
"Pencarian melibatkan banyak instansi dan organisasi terkait. Kami tetap mengedepankan keamanan, jangan sampai nanti korban bertambah," kata Kapolsek Jatirejo AKP Suhartono. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekitar 20 menit, ID akhirnya berhasil diangkat keluar dari sumur tersebut menggunakan tali.
Baca SelengkapnyaSulastri (58) ditemukan meninggal tertimbun lumpur di belakang rumahnya di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait penemuan mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaDari ratusan korban terdampak banjir, tampak seorang lansia yang berusia nyaris seabad diselamatkan polisi.
Baca SelengkapnyaIdentitas korban mutilasi yang ditemukan di sungai Desa Japanan, Jombang, Jumat (6/8) malam, masih misterius. Polisi baru mendapatkan sebagian ciri-cirinya.
Baca SelengkapnyaKorban diduga pelaku bunuh diri. Jasadnya ditemukan kemarin sekitar pukul 16.000 WIB.
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaKorban meninggal teridentifikasi atas nama Achir Bagus Dwi Ardhianto (12) dan Imam Suhada (53).
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca Selengkapnya