Perempuan & Anak Rentan Terjangkit Covid-19 Akibat Stres Ekonomi Terpuruk
Merdeka.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan perempuan dan anak semakin rentan karena dampak virus corona baru penyebab Covid-19. Pemicunya, tingkat stres akibat kondisi ekonomi dan beban ganda hingga menimbulkan kekerasan berbasis gender.
"Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, risiko kekerasan berbasis gender dan risiko anak terpisah dari pengasuhan inti semakin meningkat," kata Bintang melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Perempuan juga menghadapi tantangan di sektor ekonomi karena banyak perempuan pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja atau dirumahkan, serta perempuan pelaku usaha ultramikro yang terancam karena distribusi dan pasar yang minim.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Kenapa Erna mengalami kesulitan di masa pandemi? 'Itu penjualan hampir nol. Padahal kita kebutuhan tetap ada,' kata Erna dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan pekerjaan? Indira adalah bagian dari kelompok generasi terbesar di Indonesia, Generasi Z, yang mencakup lebih dari 74 juta orang, atau 27,9 persen dari populasi Indonesia, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012.
"Selain itu, perempuan juga memiliki risiko keterpaparan virus corona yang tinggi, terutama perempuan pekerja di sektor pelayanan langsung, tenaga medis, perempuan miskin, lanjut usia, disabilitas, dan pekerja migran," ujar dia.
Dari sisi pelindungan anak, ia mengatakan anak berisiko terpisah dari pengasuhan inti karena orang tua atau pengasuh inti, atau anak yang tertular Covid-19.
"Sarana dan prasarana belajar di rumah yang kurang mumpuni juga membuat anak terancam tidak mendapatkan pendidikan secara optimal," katanya.
Sementara itu, dalam rapat kerja secara virtual antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan Komisi VIII DPR pada Kamis (9/4), Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto mengatakan perempuan dan anak harus dijaga dan dipelihara keberlangsungan hidupnya.
"Terutama anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Tanggung jawab kita dalam hal ini tidak boleh kendor dalam memastikan dan melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 terhadap perempuan dan anak," kata Yandri. Seperti diberitakan Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu penurunan jumlah penduduk (atau depopulasi) masih jadi momok bagi beberapa negara, salah satunya China. Enggan menikah jadi salah satu penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPuteri menyebut terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tingginya pengangguran di kalangan pemuda.
Baca SelengkapnyaIndustri rokok tembakau resah karena tarif cukai naik tiap tahun
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa permasalahan keuangan perempuan menjadi lebih parah.
Baca SelengkapnyaKementerian PPPA mengungkap penyebab perempuan dan anak rentan menjadi korban perdagangan orang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaThomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.
Baca SelengkapnyaMereka kehilangan motivasi karena ketersediaan lapangan pekerjaan formal semakin menurun.
Baca SelengkapnyaIndonesia Peringkat 87 di Dunia dalam Hal Diskriminasi Gender
Baca SelengkapnyaPemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca SelengkapnyaDurasi cuti sebaiknya mengutamakan dialog sosial yang efektif antara pekerja dan pengusaha.
Baca Selengkapnya