Perempuan Asal Banyuwangi Ditemukan Tewas di Denpasar Diduga Korban Pembunuhan

Merdeka.com - Polisi masih menyelidiki kasus kematian perempuan bernama Sri Widayu (42). Wanita asal Banyuwangi itu diduga dibunuh setelah ditemukan tewas di Jalan By Pass Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Selasa (2/2) sekitar pukul 20.30 WITA.

"Sementara, kita duga motifnya ekonomi nanti kita perdalam lagi," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan saat ditemui di Denpasar, Bali, Kamis (4/2).

Dugaan sementara pembunuhan dilakukan satu orang. Namun, apakah pelaku dibantu polisi masih mendalami.

"Sementara kita duga yang melakukan satu tapi mungkin ada yang membantu dan seterusnya, kita akan dalami. Kemungkinan, jumlahnya kita pastikan dulu peristiwanya, kita ungkap pelakunya dulu," ujar dia.

Polisi masih mendalami dugaan korban tewas dipukul tabung gas tiga kilogram setelah di TKP ada bercak darah di gas tabung tersebut. Namun, dari hasil autopsi ada benda tumpul yang mengakibatkan korban tewas.

"Kita, bersama tim dari Polda dan saat ini kita sudah mengidentifikasi pelaku. Mudah-mudahan pelaku yang kita duga ini kita segera amankan," ujar Jansen.

Sebelumnya diberitakan seorang perempuan bernama Sri Widayu (42) ditemukan tewas. Sri diduga tewas dibunuh.

"Iya, telah terjadi tindak pidana pembunuhan," kata Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi, Rabu (3/2) kemarin.

Peristiwa tewasnya korban yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur, terjadi pada Selasa (2/2) kemarin, sekitar pukul 20.30 Wita, yang berlokasi di Jalan By Passs Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

Sementara, dari keterangan saksi bernama Nur Badri pada pukul 20.30 Wita, saksi mendengar ribut-ribut di sebelah kontrakan rumah korban dan saksi mendengar suara 'Kamu sudah 4 bulan'.

Kemudian, saksi keluar rumah untuk menengok tempat ribut tersebut. Sanksi lantas melihat ada dua orang cowok dan cewek menaiki sepeda motor metik warna merah yang bergegas kabur dari depan kontrakan korban dan mengarah ke utara.

"Kemudian, saksi mencari tuan rumah dan menyampaikan bahwa di kontrakannya ada ribut-ribut," ujar dia.

Dari keterangan saksi I Nyoman Sukerta menerangkan, pada pukul 20.30 Wita, saksi dicari oleh saksi Nur Badri menyampaikan bahwa di kontrakannya ada ribut-ribut. Kemudian, mereka mendatangi TKP dan sampainya di TKP saksi melihat ada asap di dalam kontrakan tersebut dan mereka bersama satu orang lainnya bernama Johari masuk ke dalam rumah dan melihat korban sudah bersimbah darah.

"Sesuai fakta di tempat kontrakan korban berceceran darah. Posisi korban terlentang kepala menghadap barat dan kaki menghadap timur, luka di bagian kepala depan dan belakang dan tabung gas 3 kilogram yang berisi bercak darah serta uang berserakan di lantai. Untuk pelaku masih lidik," ujar Sukadi.