Perempuan Dinilai Mudah Terserang Hoaks Jika Menyangkut Kehidupan Pribadinya
Merdeka.com - Dewan Penasehat Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Anita Wahid mengatakan, kaum perempuan lebih mudah menyebarkan informasi benar. Menurut Anita, secara psikologis perempuan memang mudah dipicu dengan isu-isu yang berkaitan dengan dirinya dan orang-orang terdekatnya.
Dia mengatakan, memang belum ada data yang secara spesifik yang menunjukan perbandingan kerentanan antara laki-laki dan perempuan dalam terserang berita bohong alias hoaks. Namun dia menilai, kaum perempuan cenderung lebih mudah menyebarkan informasi yang bersangkutan dengan kehidupan pribadinya.
"Kaum perempuan lebih cenderung mudah untuk menyebarkan informasi yang mereka percaya benar," kata Anita di Kaum Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/3).
-
Siapa yang bisa menjadi korban fitnah? Fitnah adalah salah satu ujian berat yang bisa menimpa siapa saja.
-
Siapa yang sering jadi korban gaslighting? Mereka kalimat seperti 'Itu tidak terjadi' atau 'Kamu terlalu sensitif' akan selalu keluar dari mulut.
-
Siapa yang sering jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Sapi perah.
-
Siapa yang sering terpengaruh oleh pembohong patologis? Karena kebiasaan berbohong yang terus-menerus, pathological liar seringkali kehilangan kepercayaan dari orang lain.
-
Siapa yang menjadi korban gaslighting? Melalui analisis kualitatif terhadap jawaban survei dari 65 korban gaslighting (berusia 18 hingga 69 tahun), para peneliti dari McGill University dan University of Toronto mendeskripsikan sejumlah ciri dan perilaku yang umum dimiliki oleh gaslighter.
Anita melihat bahwa ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menargetkan kaum perempuan sebagai target hoaks demi kepentingan pribadinya. Menurutnya sebagian besar hoaks menargetkan emosi, termasuk emosi pada perempuan. Dia menganggap bahwa kaum perempuan mudah dipicu dengan hoaks-hoaks yang menyangkut kehidupannya dan kehidupan orang terdekatnya.
Hal itu berbeda dengan kaum laki-laki. Menurutnya, kaum laki-laki cenderung lebih mudah dipicu berkenaan dengan isu-isu yang mengancam identitasnya. Dia melihat ada dua sentimen identitas yang mudah dibangkitkan, yakni agama dan kesukuan.
"Secara spesifik hoaks menargetkan emosi. Misalnya hoaks tentang penculikan anak di dalam kategori ini perempuan memang lebih rentan dari laki-laki. Secara naluri memang lebih rentan," kata dia.
Terakhir, dia melihat kerentanan perempuan terhadap hoaks pada isu-isu yang berkenaan dengan kehidupan pribadinya disebabkan naluri alami perempuan untuk melindungi orang-orang terdekatnya.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca SelengkapnyaSejatinya dalam penanganan konflik maupun pencegahan radikal terorisme, kaum perempuan juga perlu dilibatkan.
Baca SelengkapnyaBahkan, banyak negara di dunia yang mengalami kekacauan karena tidak bisa menyaring konten hoaks di dunia digital.
Baca SelengkapnyaAdapun puncak dari penghargaan Mafindo Antihoaks Award akan digelar hari ini, Kamis (31/8) di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga perempuan di Indonesia yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di setiap jamnya.
Baca SelengkapnyaInara Rusli menginginkan agar tidak ada lagi individu yang menganggap perbuatan yang salah sebagai hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaKemenPPPA mencatat korban kekerasan didominasi oleh anak perempuan
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut memunculkan ancaman baru di dunia digital berupa kekerasan digital berbasis gender.
Baca SelengkapnyaPelecehan seksual belakangan menjadi perbincangan masyarakat Indonesia. Perempuan menjadi korban utama pelecehan seksual yang marak terjadi.
Baca SelengkapnyaKementerian PPPA mengungkap penyebab perempuan dan anak rentan menjadi korban perdagangan orang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini BNPT memiliki berbagai program yang fokus membentuk kekuatan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKDRT merupakan masalah yang masih terus terjadi hingga saat ini. Ketahui sejumlah dampak dan bahayanya.
Baca Selengkapnya