Peretasan Data oleh Hacker Bjorka, Fadli Zon Minta Jokowi Turun Tangan
Merdeka.com - Peretasan data oleh hacker Bjorka telah mempermalukan negara. Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon mendesak Presiden Joko Widodo turun tangan. Harus ada evaluasi total terhadap pertahanan siber dalam negeri.
"Menurut saya harus ada evaluasi total dan juga mungkin Presiden harus mengambil langkah atau intervensi karena kita diperlakukan seperti itu dan tak ada resistensi yang memadai seperti tak ada pertahanan," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/9).
Fadli mengatakan, serangan hacker terhadap perlindungan data telah mempermalukan institusi negara. Dia heran dengan keamanan siber dalam negeri.
-
Data apa yang diserang hacker? Kasus serangan hacker terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 membuka fakta lemahnya proteksi sistem di Indonesia.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana Hacker serang sistem pemilu? Ditemukan bahwa aktivitas yang sering dilakukan oleh pemerintah Rusia dan China adalah upaya untuk menghambat situs otoritas pemilihan, mengakses informasi pribadi pemilih, hingga memindai sistem pemilihan online untuk dicari kelemahannya.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
"Menurut saya ini mempermalukan, masa satu orang atau beberapa orang bisa mempermalukan institusi negara atau orang-orang penting di dalam institusi," kata waketum Gerindra ini.
Lebih ironis lagi, mayoritas netizen Indonesia mendukung langkah hacker ini. Memperlihatkan ada yang salah terhadap perlindungan data.
"Ironisnya netizen kita mayoritas mendukung ini, ada something wrong, berarti harus ada pengkajian evaluasi mengapa bisa sedemikian rupa data kita bisa diperdagangkan, bisa diretas, bisa diperjualbelikan, atau diumbar di dunia maya," ujar Fadli.
Pemerintah perlu menyiapkan sistem yang lebih baik. Apalagi banyak aplikasi buatan pemerintah seperti PeduliLindungi menggunakan data pribadi masyarakat.
"Kalau dulu perang itu adalah perang fisik tapi kalau ini perang siber kan harusnya ada persiapan dong, masa seperti berlalu begitu saja, dalam hal ini harus ada yang dimintai pertanggungjawabannya," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika ditilik dari akun X @bjorkanism, Bjorka berasal dari Polandia di Kota Warsawa.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya back up atau rekam cadang data nasional
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR dari PKB Helmy Faishal mengkritik Menkominfo Budi Arie Setiadi soal serangan Pusat Data Nasional (PDN).
Baca SelengkapnyaTerkait serangan ransomware, Jokowi mengatakan yang paling penting dicarikan solusi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai kembali terjadinya peretasan data negara membuat kebutuhan adanya Angkatan Siber.
Baca SelengkapnyaPimpinan Rapat Komisi I, Meutya Hafid emosi karena Telkom mengumumkan data yang diretas tidak bisa diselamatkan
Baca SelengkapnyaRapat tersebut untuk membahas evaluasi server PDNS yang diretas.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi angkat bicara komentari kabar soal kasus dugaan bocornya data NPWP miliknya dan jutaan warga Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku telah melakukan evaluasi menyeluruh buntut peretasan PDN.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons gegernya kasus peretasan Pusat Data Nasional (PDN).
Baca Selengkapnya