Pergi ke pasar, Suharto dibekuk Densus 88 di Purworejo
Merdeka.com - Densus 88 Mabes Polri berhasil menangkap seorang terduga teroris bernama Arif Suharto (42) alias Nur Candra warga Desa Pangenrejo RT 1/RW 6 Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Selasa (16/9) dini hari tadi.
Terduga teroris tersebut ditangkap saat hendak pergi ke pasar tepatnya 200 meter dari rumahnya saat adzan subuh menjelang. Penangkapan tersebut sempat membuat warga terkejut, karena lokasi penangkapan berada di gang masuk kampung tepi jalan raya tepatnya di Jalan Brigjend Katamso, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
"Bahkan ada beberapa warga berdatangan karena dikira ada tabrak lari. Namun karena tersangka ditangkap dan langsung dibawa masuk mobil beberapa warga hanya melihat terhenyak akan proses penangkapan yang berjalan dengan cepat itu," ungkap Misroh (35) salah seorang warga sekitar kepada wartawan di sekitar tempat penangkapan itu.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Wakapolres Purworejo Kompol Elfian Sudarmono saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya penangkapan terduga teroris bernama Candra ini.
Elfian menyatakan bahwa penangkapan terduga teroris tersebut dilakukan tanpa perlawanan dan belum dilakukan penggeledahan terhadap rumahnya. "Penangkapan tidak melibatkan anggota Polres. Semua dari tim Densus Mabes Polri langsung," jelasnya.
Elfian menjelaskan bahwa terduga teroris Candra ditangkap karena diduga merupakan salah satu jaringan teroris Noordin M Top.
"Terduga AS (Arif Suharto alias Nur Candra) ini dimungkinkan pernah ikut melindungi, atau menyembunyikan Dr Azhari yang tewas saat akan dilakukan penangkapan di Jawa Timur, tepatnya di Batu, Malang saat penggerebekan," pungkasnya pendek
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaPria berperawakan tinggi, berambut ikal panjang dan berjenggot itu diketahui warga pendatang dari Sulawesi.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSandi mengatakan anggota Densus tersebut benar diamankan diamankan Kejagung.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaDua orang diantaranya yaitu RR dan AS ditangkap di Kabupaten Tojo Una-Una, dan satu orang lagi inisial MW diamankan di Penaraga, Nusa Tenggara Barat.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaTukang Servis HP Ditangkap Densus 88 di Samarinda, Ternyata Bendahara Jemaah Islamiyah
Baca Selengkapnya