Pergoki tetangga mencuri, Parwati ini malah dianiaya dan dipolisikan
Merdeka.com - Entah apa ada main mata antara polisi dan perangkat desa di Banjar Dinas Tengah, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Buleleng di Bali ini. Kasus seorang ibu tiga anak yang berusaha menegakkan keadilan tetapi malah dipolisikan baru terungkap saat berkas perkara dilimpahkan ke Kejari Buleleng, Selasa (27/9).
Di dalam sel Kejari Buleleng, Ni Made Parwati (38) ditemani suaminya dan putra ketiga yang masih balita. Dia menuturkan tentang keadilan yang tidak pernah didapatkan. Bagaimana ini terjadi?
Parwati yang sehari-hari menjual bunga Sembahyangan di Pasar Seririt menuturkan, dirinya kerap kali memergoki tetangganya mencuri pasir proyek untuk perbaikan DAM bendungan di Seririt. Kendati hanya satu ember tetapi berulang kali dilakukan.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Melihat hal itu dia memberanikan diri menegur, JS (58) tetangganya itu. Saat itu Parwati menasihati bila pasir proyek terus diambil, tentu jumlah pengaturan untuk proyek tambal DAM tidak akan sesuai. Dampaknya kalau bendungan jebol, tentu semuanya akan menerima karma banjir.
Sayangnya, pituah itu jutru ditanggapi sinis oleh JS. Sempat terjadi cekcok dan kemudian dirinya malah dipukuli. Bahkan JS yang sempat mengambil skop digunakan untuk memukul korban. Syukurnya, ayunan skop tersebut justru berbalik mengenai dirinya sendiri.
Sialnya, dua perangkat desa yang datang dikira untuk melerai justru turut membantu JS memukul korban. Terjadilah perkelahian tidak imbang, seorang ibu paruh baya menghadapi tiga pria. Syukurnya, suami Parwati yang keluar rumah berteriak dan membuat ketiganya pergi berlalu.
"Saya bengkak semua waktu itu, pak. Saya laporkan ke polisi di Polsek Sririt. Tetapi tidak ada tanggapan dan tidak ada kejelasan. Kok tiga bulan kemudian saya diperiksa. Ternyata saya dilaporkan sama tetangga saya ini, laporan penganiayaan. Saya dituduh memukul dengan skop, saksinya dua orang petugas desa itu. Padahal dia kena skop sendiri waktu mau pukul saya, tetapi tidak ada yang lihat," akunya penuh keheranan.
Saat dilimpahkan ke Kejari dan dititipkan sementara di sel, dirinya hanya bisa pasrah. Parwati merasa sudah tidak punya tempat untuk mencari keadilan. Bahkan dia pasrah kalau nanti hakim memutuskan dirinya bersalah.
"Percuma saya ingatkan waktu itu untuk kebenaran. Tetapi saya jadi korban, dipukuli dan dipenjarakan," keluhnya didampingi suaminya di dalam sel Kejari Buleleng, Selasa (27/9).
Sementara itu di tempat terpisah, Kapolsek Seririt, Kompol AA. Wiranata Kusuma mengaku pihaknya sudah kooperatif dalam melakukan penyidikan. Bahkan pihaknya sudah berusaha memediasi kedua belah pihak, tapi malah tidak menemukan titik temu.
"Kami sudah memediasi, sama kepala desa juga, tapi dua-duanya ngotot minta lanjut. Dua-duanya saling lapor dan keduanya kita tetapkan sebagai tersangka dan untuk Parwati lebih awal dinyatakan P21 oleh Kejari," pungkas AA. Wiranata. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban melaporkan tiga terduga pelaku yakni I, T dan D ke Polres Metro Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaSadis, Preman Tebas Jari Nelayan Makassar hingga Putus Gara-Gara Tak Diberi Jatah Ikan
Baca SelengkapnyaPelaku langsung melarikan diri hingga akhirnya diamankan polisi di tempat persembunyiannya di Cengal
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca SelengkapnyaKepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Parepare, Aiptu Slamet Aji mengatakan Brigadir SS dilaporkan oleh mertuanya dalam kasus KDRT terhadap istrinya.
Baca SelengkapnyaDari hasil interogasi, pelaku melakukan penusukan sebanyak dua kali di bagian bahu kanan dan perut bagian bawah kanan.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan penganiayaan itu tak berkaitan dengan kontestasi politik yang sedang dijalani korban.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui telah tinggal bersama menantunya itu sejak tiga bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial CI itu ditangkap di perjalanan saat melakukan pelarian.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca Selengkapnya