Perhelatan G20 akan Pakai Sistem Bubble, Ini Penjelasan Kemenkes
Merdeka.com - Koordinator Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan Imran Pambudi mengatakan sistem "bubble" akan diterapkan selama perhelatan G20. Delegasi dari luar negeri hanya diperbolehkan mengunjungi wilayah tertentu.
"Delegasi hanya boleh dari hotel ke venue, kemudian kembali ke hotel lagi. Setiap delegasi pun dikawal LO yang tidak memperbolehkan mereka ke luar wilayah bubble," kata Imran dalam talkshow "Menjaga Wajah Bangsa di Gelaran G20" dilansir Antara, Senin (13/12).
Setiap delegasi, panitia, dan orang-orang yang terlibat dalam perhelatan G20 pun harus melaksanakan tes antigen setiap hari. Di samping itu, juga dilaksanakan tes PCR bagi delegasi yang hendak pulang ke negerinya.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi ke KTT G20? Selain ibu negara Iriana Jokowi, presiden juga didampingi sejumlah menteri termasuk Menko Perekonomian, AIrlangga Hartato.
-
Kenapa Menko Perekonomian ikut ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Negara apa yang memiliki batasan jumlah turis? Berbeda dengan negara-negara lainnya, Bhutan justru memiliki peraturan yang membatasi jumlah kunjungan wisata yang diterimanya. Pada tahun 2019, Bhutan menerima sekitar 300.000 orang wisatawan. Sedangkan, pada tahun 2020 jumlahnya justru menurun hingga 30.000 wisatawan saja.
-
Apa yang dibawa Menko Perekonomian ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
-
Apa saja yang dibatasi? Berdasarkan beberapa sumber, batas usia untuk mobil pribadi di Jakarta diperkirakan akan diterapkan hingga 10 tahun.
"Kemudian untuk panitia, untuk hari terakhir, misalnya hari terakhirnya atau selesainya Jumat, keesokan harinya itu Sabtu dilakukan PCR," ucapnya.
Penjagaan delegasi dan tes yang begitu ketat dilakukan karena delegasi sudah dibebaskan dari kewajiban melakukan karantina. Sejauh ini, setelah perhelatan beberapa pra-acara diketahui belum terdapat orang yang positif COVID-19.
"Ini membuktikan upaya kita buat bubble itu berhasil sehingga tidak ada yang positif, tidak penularan. Ini memang kita minimalisir," ucapnya.
Dengan sistem bubble, tempat perhelatan G20 pun dibatasi agar tidak memerlukan banyak tempat. Di samping itu, protokol kesehatan juga perlu terus dijaga.
"Sekuat apapun aksi kita kalau protokol kesehatan lemah, kita tidak bisa membentengi diri kita. Virus juga bermutasi terus, jadi kita harus tetap waspada, tapi jangan panik," katanya.
Selain itu, diperlukan koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah di seluruh Indonesia karena perhelatan G20 di Indonesia akan menampilkan seluruh wajah Indonesia, tidak hanya Jakarta.
"Jadi bukan hanya Jakarta dan Bali, tapi seluruh masyarakat Indonesia. Jadi kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah di Indonesia perlu ditampilkan sebaik-baiknya," ucapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
GBK akan ditutup sementara untuk masyarakat umum selama gelaran KTT ASEAN.
Baca SelengkapnyaTernyata ada beberapa negara yang jarang sekali dikunjungi oleh turis karena alasan tertentu. Yuk, simak daftar negara yang paling jarang dikunjungi wisatawan!
Baca SelengkapnyaHal tersebut diungkapkan Jubir KPK Ali Fikri dalam keterangannya.
Baca SelengkapnyaPolisi berharap masyarakat memaklumi demi kelancaran agenda internasional yang menjadi kebanggaan Indonesia sebagai tuan rumah.
Baca Selengkapnya