Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perhelatan G20 akan Pakai Sistem Bubble, Ini Penjelasan Kemenkes

Perhelatan G20 akan Pakai Sistem Bubble, Ini Penjelasan Kemenkes Koordinator Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan Imran Pambudi. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Koordinator Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan Imran Pambudi mengatakan sistem "bubble" akan diterapkan selama perhelatan G20. Delegasi dari luar negeri hanya diperbolehkan mengunjungi wilayah tertentu.

"Delegasi hanya boleh dari hotel ke venue, kemudian kembali ke hotel lagi. Setiap delegasi pun dikawal LO yang tidak memperbolehkan mereka ke luar wilayah bubble," kata Imran dalam talkshow "Menjaga Wajah Bangsa di Gelaran G20" dilansir Antara, Senin (13/12).

Setiap delegasi, panitia, dan orang-orang yang terlibat dalam perhelatan G20 pun harus melaksanakan tes antigen setiap hari. Di samping itu, juga dilaksanakan tes PCR bagi delegasi yang hendak pulang ke negerinya.

Orang lain juga bertanya?

"Kemudian untuk panitia, untuk hari terakhir, misalnya hari terakhirnya atau selesainya Jumat, keesokan harinya itu Sabtu dilakukan PCR," ucapnya.

Penjagaan delegasi dan tes yang begitu ketat dilakukan karena delegasi sudah dibebaskan dari kewajiban melakukan karantina. Sejauh ini, setelah perhelatan beberapa pra-acara diketahui belum terdapat orang yang positif COVID-19.

"Ini membuktikan upaya kita buat bubble itu berhasil sehingga tidak ada yang positif, tidak penularan. Ini memang kita minimalisir," ucapnya.

Dengan sistem bubble, tempat perhelatan G20 pun dibatasi agar tidak memerlukan banyak tempat. Di samping itu, protokol kesehatan juga perlu terus dijaga.

"Sekuat apapun aksi kita kalau protokol kesehatan lemah, kita tidak bisa membentengi diri kita. Virus juga bermutasi terus, jadi kita harus tetap waspada, tapi jangan panik," katanya.

Selain itu, diperlukan koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah di seluruh Indonesia karena perhelatan G20 di Indonesia akan menampilkan seluruh wajah Indonesia, tidak hanya Jakarta.

"Jadi bukan hanya Jakarta dan Bali, tapi seluruh masyarakat Indonesia. Jadi kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah di Indonesia perlu ditampilkan sebaik-baiknya," ucapnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
GBK Ditutup Sementara untuk Masyarakat Umum Selama KTT ASEAN 2023
GBK Ditutup Sementara untuk Masyarakat Umum Selama KTT ASEAN 2023

GBK akan ditutup sementara untuk masyarakat umum selama gelaran KTT ASEAN.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Presiden Prabowo Perketat DInas Luar Negeri Pejabat Negara
Ternyata Ini Alasan Presiden Prabowo Perketat DInas Luar Negeri Pejabat Negara

Pembatasan perjalan dinas ke luar negeri pejabat negara memang sebelumnya sudah berulang kali ditekankan Presiden Prabowo

Baca Selengkapnya
15 Negara yang Paling Jarang Dikunjungi Turis di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk?
15 Negara yang Paling Jarang Dikunjungi Turis di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk?

Ternyata ada beberapa negara yang jarang sekali dikunjungi oleh turis karena alasan tertentu. Yuk, simak daftar negara yang paling jarang dikunjungi wisatawan!

Baca Selengkapnya
KPK Cegah Syahrul Yasin Limpo, Anak dan Cucunya ke Luar Negeri
KPK Cegah Syahrul Yasin Limpo, Anak dan Cucunya ke Luar Negeri

Hal tersebut diungkapkan Jubir KPK Ali Fikri dalam keterangannya.

Baca Selengkapnya
5 Poin Penting Aturan Baru soal Perjalanan Dinas Luar Negeri Menteri hingga Kepala Daerah
5 Poin Penting Aturan Baru soal Perjalanan Dinas Luar Negeri Menteri hingga Kepala Daerah

Aturan ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan dinas luar negeri oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya