Periksa Peternak Babi, Polisi Pertanyakan Lokasi Penguburan Bangkai
Merdeka.com - Kasus pembuangan bangkai babi masih terjadi di Kota Medan sekitarnya. Polisi masih memeriksa sejumlah saksi dan para peternak terkait kejadian yang meresahkan warga ini.
"Perkembangannya masih ada saksi-saksi yang kita periksa dulu terkait itu, dinas-dinas terkait seperti Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, yang berkaitan dengan Perwal di Medan atau Perda di Deli Serdang, sejauh ini untuk saksi baru itu. Saksi penangkapan masih anggota kita, saksi dari yang lain belum," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Eko Hartanto, Rabu (27/11).
Sejauh ini polisi baru menangkap beberapa orang yang kedapatan membawa bangkai babi. Mereka belum tertangkap tangan membuangnya. Karenanya, Eko mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. Mereka masih memintai keterangan saksi dan ahli.
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
"Kalau kita kenakan Undang-Undang Lingkungan Hidup Pasal 98 apakah sudah mencemarkan lingkungan, apakah berdampak pada kesehatan manusia? Itu perlu keterangan ahli juga, apakah warga ada terdampak dari situ? Juga perlu pemeriksaan di laboratorium," ucap Eko.
Periksa Peternak Babi
Polisi juga memeriksa peternak-peternak yang memelihara babi di atas 50 ekor. "Mereka dimintai keterangan dan pertanggungjawabannya. Kalau babinya mati dikuburkan di mana?," ucap Eko.
Terkait pria yang diduga pengemudi ojek online yang terekam membawa babi di Jalan Sisingamangaraja Medan pada Minggu (24/11) malam, Eko menyatakan, pihaknya tidak dapat menindaklanjutinya. Tujuan si pengemudi mengangkut ternak itu belum diketahui.
Dia pun mengimbau agar masyarakat yang melihat orang yang membuang bangkai babi segera melaporkan kepada pihak kecamatan. "Bagi peternak-peternak babi apabila babinya mati tolong laporkan ke Polsek atau ke kecamatan," imbaunya.
Kasus pembuangan bangkai babi ini meresahkan warga Medan dan Deli Serdang sekitarnya. Kejadian ini bersamaan dengan wabah hog cholera atau kolera babi merebak di sejumlah daerah di Sumut. Ribuan babi yang terjangkit penyakit ini dilaporkan mati.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaWarga membongkar kuburan itu karena menduga ada orang yang menguburkan bayi.
Baca SelengkapnyaMayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Karyoto sudah berkomitmen mengusut tuntas kasus temuan tujuh mayat remaja tersebut.
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca SelengkapnyaPara remaja ini loncat ke kali sebelum ditemukan menjadi mayat.
Baca SelengkapnyaAdapun pada tempat berkumpulnya peserta tawuran, diketahui terdapat 50 orang yang sudah berada di tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaKepolisian tengah menyelidiki siapa yang tega membuang bayi tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca Selengkapnya