Perilaku pemburu Pokemon yang dikritik karena tak tahu tempat
Merdeka.com - Permainan berbasis aplikasi telepon genggam, Pokemon Go, semakin digandrungi masyarakat. Tidak hanya di dunia, tapi juga di Indonesia. CNBC, Kamis (14/7), melaporkan, hanya dalam kurun waktu 24 jam, Pokemon Go menjadi permainan populer nomor 1 di App Store, mengalahkan indie hit Slither.io dan Supercell yang sangat dipromosikan blockbuster Clash Royale menjadi game terbesar tahun ini.
Di Indonesia, anak-anak muda keluar rumah dan menyambangi ruang-ruang publik untuk berburu monster Pokemon. Hingga saat ini, kehadiran permainan Pokemon GO masih kontroversial. Bahkan pemerintah dan institusi kepolisian sampai mengeluarkan larangan area kantor dijadikan lahan berburu monster Pokemon.
Ada yang ketakutan permainan ini mengganggu keamanan dan stabilitas nasional. Ada pula yang mengkritik karena perilaku anak muda yang kelewatan saat bermain Pokemon Go. Merdeka.com mencatat perilaku anak muda pencari Pokemon yang dinilai tidak melihat lokasi permainan. Berikut paparannya.
-
Apa yang menjadi trending saat ini? 35 Ucapan Selamat Wisuda Islami yang Sarat Doa dan Harapan, Cocok Dibagikan ke Kerabat Berikut 30 ucapan selamat wisuda islami yang bisa Anda jadikan sebagai pedoman untuk berpesan ke kerabat dan orang-orang terdekat.
-
Mengapa Gohyong populer? Gohyong menjadi sangat populer belakangan ini karena makanan ini memiliki cita rasa yang gurih dan renyah yang membuat banyak orang ketagihan.
-
Kenapa gohyong populer di Jateng? Makanan ringan khas Chinese ini sekarang sudah banyak dijajakan dan termasuk street food populer di Indonesia.
-
Kenapa stik goroho populer? Mereka memuja kelezatan dan keunikan stik tersebut. 'Rasanya enak dan gurih. Teksturnya lembut seperti kentang goreng. Tetapi rasanya berbeda,' kata Iwan, salah satu penikmat stik goroho, mengutip Liputan6.com.
-
Apa yang lagi trending? Kumpulan pantun untuk ucapan hari ibu yang manis dan penuh makna.
-
Apa tema utama dari game yang ditarik dari pasaran? Game bertema horor sering kali memicu kontroversi. Beberapa di antaranya dianggap melampaui batas dan akhirnya dilarang atau ditarik dari peredaran di seluruh dunia.
Ke gereja demi tangkap pokemon
William (23), salah seorang mahasiswa, warga jl Sunu, Makassar juga sengaja datang ke Pantai Losari bernama Ricky, (18 thn) kawan sepermainannya hanya untuk memburu pokemon. Sejak pukul 16.00 wita hingga pukul 17.30 wita, di Pantai Losari, William baru berhasil menangkap satu monster pokemon.
"Saya datang ke Pantai ini karena memang pusatnya di sini. Banyak pokemon tapi baru satu yang berhasil saya tangkap," kata William sembari ngakak lepas.
William mengaku bermain Pokemon Go sejak seminggu lalu dan kini sudah level 5. Sebelum-sebelumnya berhasil menangkap pokemon di rumah-rumah ibadah. "Ada satu pokemon saya tangkap di halaman gereja yang ada di jl Gunung Merapi, ada juga di Mesjid Al Markaz yang di dekat rumah," ujarnya.
Willian mengaku sebelumnya gemar memainkan tiga jenis game namun akhirnya semua ditinggalkan setelah kenal game pokemon go. Katanya, game pokemon go lebih asyik, lebih seru, lebih menantang karena pemain gamenya mobile.Â
"Saya jadi banyak jalan, kunjungi tempat-tempat yang sebelumnya tidak pernah dikunjungi dengan naik motor bersama teman. Saat tiba di satu poke stop, lucu saja rasanya karena bertemu dengan sesama pemburu pokemon. Kita pun berkenalan dan saling tanya jumlah pokemon yang sudah ditangkap," ujar Willian seraya tertawa.
Ke masjid berburu Pokemon
Anak muda di dunia tengah digandrungi aplikasi permainan Pokemon Go. Termasuk remaja di wilayah Eks-Karesidenan Banyumas Jawa Tengah. Di Banyumas, karakter monster virtual ini kerap muncul dan berkeliaran di rumah peribadatan seperti masjid dan gereja. Dari pantauan merdeka.com di Purwokerto, monster Pokemon banyak ditemui di rumah ibadah.
"Memang rata-rata Poke Stop atau Gym-nya berada di masjid atau gereja. Tapi kalau sampai sana (rumah ibadah), saya enggak berani," ujar pengguna aplikasi Pokemon Go di Purwokerto, Bayu Indra Kusuma.
anggota Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Tengah, Hasan Makarim mengaku mendapat keluhan dari para takmir masjid yang merasa terganggu dengan ulah gamers Pokemon Go yang kebanyakan merupakan remaja dan pemuda.
"Terkadang ada orang yang datang ke masjid, tanpa sopan-santun mencari pokemon saat ada umat sedang salat berjamaah. Ini tentu sangat menganggu," katanya.
Main Pokemon di jalan raya
Dampak sosial dari permainan Pokemon Go mulai muncul. Cici Fitrianingsih (16) menjadi korban penjambretan. Ponsel pintar pelajar SMA asal Bandung itu diambil pelaku kejahatan jalanan.
Kejadian berawal ketika Cici tengah memburu Pokemon di Jalan Kebonjati, Kelurahan Andir, Kota Bandung, pada Rabu (20/7) kemarin. Cici yang lengah dengan situasi dimanfaatkan AR alis Bolot (21) dan S alias Opang (26) dengan cara menjambret.
"Dari keterangan korban, saat itu sedang bermain Pokemon, tiba-tiba dari arah belakang mendengar suara motor dan langsung mengambil handphone korban," kata Kapolsekta Regol Kompol Sumi didampingi Kanit Reskrim AKP Nasrudin, di Mapolsekta Regol, Kamis (21/7).
Mahasiswa ke laboratorium kejar Pokemon
Sejumlah warga di beberapa tempat di Kota Padang, Sumatera Barat mengeluhkan permainan Pokemon Go yang dinilai meresahkan masyarakat. Bahkan mahasiswa di kota itu banyak yang gandrung dengan game tersebut.
"Tidak jelas mahasiswa berbondong datang ke laboratorium hanya untuk cari pokemon," kata salah satu analis Laboratorium di Universitas Andalas, Gusri, seperti dikutip dari Antara, Kamis (21/7).
Dia mengaku tidak terlalu memahami permainan yang saat ini cukup kontroversial di Indonesia, meskipun begitu kedatangan mahasiswa yang hanya untuk mencari permainan virtual itu cukup meresahkan.
"Labor perlu suasana tenang, bukan ribut untuk mencari pokemon seperti anak kecil," tambahnya.
Dia meminta kepada pemerintah untuk secara tegas menyeleksi lokasi bermainnya dan melarang di tempat umum dan lokasi berbahaya lainnya. "Ini kan kampus, untuk kuliah bukan untuk bermain," ujarnya.
Senada salah satu pengurus masjid di Kuranji Suardi juga menyebutkan permainan Pokemon Go mengganggu ibadah jemaah masjid.
"Saya heran melihat tingkah laku anak anak mengorek pot tanaman katanya ada pokemon," ujar Suardi.
Menurut dia hal yang membuat gaduh itu suara yang mengganggu orang akan salat. "Bukannya salat Zuhur, anak-anak bilang 'mon-mon', dan ini terdengar seperti berteriak," kata dia.
ABG masuk kantor polisi cari pokemon
Polres Pamekasan, Jawa Timur punya cerita terkait geliat anak muda memburu Pokemon. Area Polres sudah dinyatakan terlarang untuk mencari pokemon. Tapi pernah ada anak muda yang datang ke Mapolres sekadar untuk mencari pokemon.
"Pernah ada anak sebaya SMP naik sepeda sambil membawa telepon dan mau masuk halaman Polres. Setelah kita tanya ternyata mau nangkap pokemon itu," kata Kapolres Pamekasan AKBP Nuwo Hadi Nugroho, Rabu (20/7).
Â
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mobil berwarna hitam tampak terjebak di sebuah gang yang terlalu sempit untuk ukurannya. Mobil tersebut tampak tak bisa berjalan mundur atau maju.
Baca SelengkapnyaKelakuan turis yang kerap membuang sampah sembarangan hingga melanggar lalu lintas telah membuat muak publik Fujikawaguchiko.
Baca SelengkapnyaPotret realistis dari mobil-mobil yang parkirnya asal. Bikin orang heran, padahal tanda parkir sangat terlihat.
Baca SelengkapnyaTempat wisata itu menawarkan pesonanya sendiri, tapi entah kenapa kini sepi pengunjung.
Baca SelengkapnyaKonsep ekstrem yang ditawarkan benar-benar ekstrem dan mengkhawatirkan.
Baca Selengkapnya