Perilaku seks bebas ancam pelajar di Sumbar
Merdeka.com - Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Penyakit Masyarakat (LSM Pekat) Sumatera Barat, Ali Mukhni mengatakan bahwa pelajar di Sumbar terancam perilaku seks bebas dibuktikan dari maraknya kejahatan seksual yang terjadi saat ini. Hal itu harus disikapi secara serius khususnya bagi orang tua siswa.
"Melihat fenomena yang terjadi saat ini di media massa masalah perilaku seks bebas atau arisan seks sangat mengkhawatirkan dan juga mengancam pelajar di Sumatera Barat," kata Ali Mukhni di Padangpariaman, seperti dikutip dari Antara, Jumat (9/5).
Ali Mukhni menilai, indikasi perilaku seks bebas tersebut harus disikapi secara serius oleh semua kalangan, karena masalah ini bukan hanya menjadi tanggung jawab seorang Gubernur, Bupati dan Wali Kota saja. "Adanya indikasi perilaku seperti ini di kalangan pelajar harus disikapi serius oleh seluruh stake holders, masalah ini bukan tanggung jawab seorang kepala daerah saja, tetapi masalah bersama termasuk orangtua siswa itu sendiri," kata Ali Mukhni.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa saja perilaku kenakalan remaja? Kenakalan remaja bisa berbentuk kenakalan biasa, seperti berkelahi, keluyuran, membolos sekolah atau pergi dari rumah tanpa pamit.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Bagaimana remaja belajar dari pacaran sehat? 'Pacaran di kalangan remaja bisa berdampak positif jika dilakukan dengan sehat, dalam batasan yang jelas, dan mendapat bimbingan dan pengawasan orangtua. Sebetulnya dalam pacaran itu, remaja belajar menjalin hubungan interpersonal,' ungkap Iva.
-
Siapa yang perlu waspadai penyakit menular seksual? Berbagai jenis penyakit infeksi menular seksual (IMS) dapat mengintai para remaja, seperti gonore, klamidia, dan sifilis, termasuk infeksi virus HIV.
-
Siapa yang perlu terlibat dalam pendidikan seks anak? Keterlibatan semua orang tua dalam diskusi tentang seks sangat penting.
Ali Mukhni yang juga Bupati Padangpariaman itu menginstruksikan kepada instansi-instansi pendidikan di daerah itu untuk selalu waspada terhadap adanya perilaku-perilaku menyimpang para pelajar. Selain itu, memberikan pendidikan agama kepada siswa di sekolah untuk menjadi modal yang berharga melindungi pelajar dari perilaku-perilaku menyimpang.
Sebelum proses belajar mengajar berlangsung, hendaknya guru selalu memberikan siraman rohani kepada siswa, selain itu juga rutinkan siswa untuk membaca Al-Quran disertai terjemahannya dan kuliah tujuh menit secara bergantian. Selain itu, dia mengatakan bahwa yang paling penting untuk menghindari adanya perilaku menyimpang remaja dan indikasi perilaku seks bebas ini dengan adanya pengawasan yang baik dari orang tua terhadap anak-anaknya.
Jika hanya mengandalkan guru di sekolah saja, menurutnya tidak akan bisa mengontrol perilaku siswa tersebut karena siswa hanya beberapa jam saja di sekolah, selebihnya di lingkungan masyarakat dan keluarga. Untuk menghindari hal ini, ia mengharapkan orang tua di rumah bisa mengawasi anaknya serta mencarikan berbagai kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk perkembangan anak.
"Saya ingatkan kepada orang tua jangan biarkan anak keluyuran pada malam hari, sibukkan anak dengan kegiatan ekstrakurikuler yang mengasah bakat, seperti olahraga, fotografi, musik, les bahasa asing dan lain sebagainya," kata Ali Mukhni.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka meminta untuk onani di lahan kosong pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPeran orang tua dan pendidikan bahaya seks bebas penting untuk menekan fenomena ini.
Baca SelengkapnyaNamun sekolah berasrama dan pondok pesantren tidak terlepas dari potensi terjadinya perilaku menyimpang oleh pelajar.
Baca SelengkapnyaSejumlah pendidik di Garut Jawa Barat dibuat resah dengan berkembangnya kasus LGBT pelajar.
Baca SelengkapnyaFraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI Jakarta tidak menyebarkan alat kontrasepsi ke pelajar.
Baca SelengkapnyaSelain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.
Baca SelengkapnyaPerkelahian antar pelajar sering dikaitkan dengan perilaku negatif/menyimpang hingga pelanggaran hukum.
Baca SelengkapnyaHaris juga meminta pengertian kepada masyarakat untuk tidak dapat membagikan detail terkait insiden ini.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan rentan dialami oleh remaja karena perubahan yang dilaluionya.
Baca SelengkapnyaBikin kaget dan miris, pernyataan remaja putri usia 13 dan 15 tahun yang ngaku biasa check in di hotel bareng pacar.
Baca SelengkapnyaDalam PP 28/2024 menyatakan membolehkan alat kontrasepsi bagi pelajar atau remaja.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi kelas satu SMP di Kabupaten Siak digilir 6 remaja pria saat pulang sekolah.
Baca Selengkapnya