Peringatan 17 Tahun Tsunami, Jurnalis Aceh Gelar Doa Bersama untuk Rekan
Merdeka.com - Jurnalis di Aceh dari empat organisasi konstituen Dewan Pers, menggelar doa bersama untuk mengenang sahabat satu profesi serta para korban gempa dan tsunami Aceh 26 Desember 2004 silam.
Doa bersama itu dipusatkan di lokasi situs sejarah tsunami Kapal di Atas Rumah, Desa Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Sabtu (25/12) malam.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Banda Juli Amin, mengatakan kegiatan lintas organisasi jurnalis itu memang selalu dilakukan setiap tahun pada peringatan tsunami. Namun, dua tahun belakangan, bencana non-alam pandemi Covid-19 membuat kegiatan tersebut tak bisa digelar.
-
Siapa yang menjadi korban tsunami Aceh? Dilaporkan, sekitar 132.000 orang meninggal dunia dan 37.000 lainnya dinyatakan hilang. Tragedi ini menjadi bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia, sebagaimana dinyatakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 27 Desember 2004.
-
Dimana kuburan massal Tsunami Aceh? Salah satunya adalah kuburan massal yang terletak di Ulee Lheue.
-
Kapan Tsunami Aceh terjadi? Provinsi Aceh pernah dilanda bencana Tsunami yang dahsyat. Beberapa di antaranya kini menjadi spot-spot wisata untuk mengenang kejadian tersebut. Sama halnya dengan Desa Wisata Ulee Lheue yang terkena dampak langsung dari Tsunami pada 2004 silam.
-
Kapan bencana Tsunami Aceh terjadi? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Bagaimana tsunami terjadi di Aceh? Bencana ini terjadi akibat gempa di perairan barat Aceh, Nicobar, dan Andaman yang dipicu oleh interaksi antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Aceh Luluh Lantak Gempa dangkal berkedalaman 10 kilometer tersebut memicu pergeseran batuan secara tiba-tiba, yang menyebabkan lentingan dasar laut dan memunculkan gelombang tsunami.
-
Kapan tsunami Aceh terjadi? Peristiwa menyedihkan terjadi di bumi serambi Mekkah Indonesia, Aceh. Pada tahun 2004 tepatnya pada hari Minggu pagi, tanggal 26 Desember.
Semakin melandainya kasus positif harian Covid-19 di Kota Banda Aceh, membuat adanya kelonggaran kegiatan. Panitia bersama yang terdiri dari AJI Banda Aceh, PWI Aceh, IJTI Aceh, dan PFI Aceh bergerak membuat acara yang bertajuk "Rindu dan Doa Kami Tak Pernah Berhenti".
"Doa bersama ini sebagai pengingat bahwa banyak rekan jurnalis menjadi korban tsunami dari berbagai media dan organisasi profesi. Kita mengingat rekan-rekan yang telah tiada itu, mengantarkan doa, sekaligus untuk pribadi sendiri agar mawas diri atas nikmat hidup yang diberi Allah SWT sampai kini," katanya.
Momen doa bersama untuk sahabat satu profesi tersebut, tuturnya, juga jadi ajang silaturahmi jurnalis di Aceh. Para pewarta foto dari PFI Aceh pun turut menggelar pameran foto tentang tsunami dan kondisi terkini Aceh kala dihantam pandemi Covid-19.
Sementara itu, Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin, mengatakan doa bersama tersebut juga untuk merawat ingatan atas musibah yang merenggut hampir 300 ribu jiwa masyarakat Aceh.
Menurutnya, peristiwa bencana alam seperti gempa dan tsunami 17 tahun silam itu, akan mungkin terjadi kembali di Aceh. Dengan merawat ingatan tanpa larut tenggelam dalam duka, hal tersebut juga merupakan bagian dari mitigasi.
"Itulah kenapa doa bersama ini penting kita gelar agar semua harus ingat peristiwa 26 Desember tersebut. Merawat ingatan sekaligus mengantar doa kepada rekan, keluarga, sanak famili, yang telah berpulang," ujarnya.
Doa bersama tersebut juga turut diikuti warga Lampulo. Isak tangis dalam sela-sela doa, tak terbendung keluar dari mata para jurnalis di Aceh saat mengenang sahabat yang menjadi korban tsunami.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peringatan 19 tahun bencana tsunami Aceh yang menewaskan 230.000 jiwa diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat yang berdoa di pemakaman massal.
Baca SelengkapnyaRibuan warga Aceh mengenang bencana gempa dan tsunami Aceh 19 tahun silam. Semua larut memanjatkan doa dan zikir.
Baca SelengkapnyaTepat 20 tahun yang lalu, Indonesia mengalami salah satu bencana alam terbesar dalam sejarahnya, yaitu tragedi Tsunami Aceh.
Baca SelengkapnyaTsunami Aceh menjadi peristiwa tak terlupakan bagi seluruh masyarakat Serambi Mekah. Bencana dahsyat itu menciptakan kehancuran luar biasa. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaTsunami besar menyapu bersih tanah serambi mekkah pada 26 Desember 2004.
Baca SelengkapnyaDalam ziarah menjelang peringatan 19 tahun tsunami Aceh ini, SBY didampingi putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca SelengkapnyaKubah ini juga disebut sebagai kapal penyelamat. Banyak orang menyelamatkan diri dengan naik ke atas kubah saat tsunami Aceh menerjang.
Baca SelengkapnyaDi tengah kehancuran akibat tsunami Aceh, tersisa keajaiban dari Masjid Rahmatullah yang tetap berdiri kokoh setelah dihantam gelombang setinggi puluhan meter.
Baca SelengkapnyaKuburan massal Ulee Lheue, tempat penuh duka dan menjadi saksi bisu kedahsyatan Tsunami Aceh 2004 silam.
Baca SelengkapnyaSBY memakai peci hitam dengan batik berwarna ungu. Sedangkan, Prabowo mengenakan baju safari berwarna cokelat.
Baca SelengkapnyaDi sana SBY dan AHY serta sejumlah petinggi Partai Demokrat, menabur bunga di makam tanpa nisan tersebut.
Baca SelengkapnyaDi bawah naungan pepohonan di kuburan massal Siron, Banda Aceh, sejumlah peziarah dan penyintas memanjatkan doa untuk mengenang para korban tsunami Aceh.
Baca Selengkapnya