Peringatan 19 Tahun Bom Bali, Ini Harapan Para Korban
Merdeka.com - Peristiwa Bom Bali di Legian, Kuta, Badung, Bali kembali diperingati, Selasa (12/10). Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar hadir langsung dalam peringatan 19 tahun aksi teror itu.
Sejumlah pejabat hadir di Monumen Bom Bali di Jalanan Legian sejak sore. Warga dan korban peristiwa itu pun datang ke sana.
Boy Rafli menyampaikan, saat tragedi Bom Bali 19 tahun silam sebanyak 200 lebih korban meninggal dunia dan ada ratusan yang mengalami luka berat dan ringan.
-
Kenapa BNPT memperingati 21 Agustus? Tanggal 21 Agustus diperingati sebagai Hari Peringatan dan Penghormatan Internasional Bagi Korban Terorisme. Peringatan ini sebagai penghormatan para penyintas terorisme.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Kapan gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kapan gempa di Bali terjadi? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
-
Kapan Muktamar PKB di Bali? Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Supratman Andi Agtas mengaku sudah menandatangani surat keputusan (SK) kepengurusan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dihasilkan dari Muktamar PKB di Bali pada 24-25 Agustus 2024.
"Intinya momen yang kita hadiri untuk mengingatkan kepada kita semua bahwa kejahatan terorisme sebagai kejahatan kepada nilai-nilai kemanusiaan adalah sebuah peristiwa yang tentu kita harapkan tidak terulang kembali di massa yang akan datang," kata Boy.
"Oleh karenanya, narasi-narasi yang kita bangun bagaimana kita sama-sama bergandengan tangan, bersama-sama bekerja, berkolaborasi, segala potensi ancaman yang ada berkaitan benih-benih lahirnya kejahatan terorisme harus kita upayakan agar dapat kita antisipasi," imbuhnya.
Ia juga menyatakan, ada program mitigasi yang perlu dilakukan bersama-sama antarunsur kementerian, lembaga dengan masyarakat, serta dengan para tokoh. Peristiwa kekerasan berdarah di masa lalu ini dapat dijadikan modal bagi semuanya untuk membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik.
"Jauh dari segala kekerasan, jauh dari segala ingin untuk menyakiti satu sama lainnya. Karena bagaimanapun kekerasan apakah itu disengaja atau tidak disengaja, yang jelas adalah membawa bencana terhadap kemanusiaan,"
"Oleh karena itu, semangat hari ini adalah bagaimana kita terus berkolaborasi dan bersinergi mengantisipasi sekecil apa pun potensi ancaman kejahatan terorisme. Harus kita bersama-sama untuk mengeliminasi segala potensi yang mungkin timbul dalam masyarakat," ungkapnya.
Menurutnya, seluruh elemen masyarakat terus melakukan update identifikasi segala bentuk potensi ancaman terorisme. Tentunya, juga memerlukan dukungan dari masyarakat dan semua pihak bahwa kejahatan seperti ini bisa menimpa kepada siapa saja.
"Bisa mengakibatkan siapa saja turut serta menjadi pelaku tanpa disadari. Oleh karena dalam membangun kesadaran, membangun kewaspadaan, membangun kepedulian masyarakat peringatan-peringatan seperti ini harus dijadikan modal untuk mewujudkan kekuatan itu. Sehingga, negara, pemerintah dan masyarakat tidak boleh kalah dengan kejahatan terorisme yang mengedepankan cara-cara kekerasan itu," ujar Boy.
Sementara, Suyanto salah satu korban saat tragedi mengerikan itu menyampaikan bahwa dirinya saat peristiwa Bom Bali 1 saat itu sedang bekerja di Sari Club.
"Dan yang cedera bagian gendang telinga saya pecah dan saya mendapat pertolongan untuk dioperasi hingga ke rumah sakit di Australia," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, pada momen ini mewakili teman-teman korban lainnya menyampaikan beberapa harapan dan rasa terima kasihnya.
Pertama, para korban langsung Bom Bali mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Bapak Presiden Joko Widodo, yang sudah memberikan hak kompensasi.
"Kami sebagai warga negara Indonesia yang menjadi korban terorisme pada bulan Desember tahun 2020 yang lalu. Walau dengan penantian yang panjang hingga 18 tahun akhirnya kami sebagai korban terorisme masa lampu bisa menerima hak kompensasi," ungkapnya.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada tim Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) juga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai satu lembaga negara yang sudah membantu kami korban terorisme masa lampau untuk mendapatkan bantuan dari negara Indonesia," jelasnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan, harapan dirinya dan dari korban langsung untuk LPSK dan BNPT, kiranya tetap memberikan bantuan layanan kesehatan kepada para korban Bom Bali.
"Hingga sampai hari ini masih tetap memerlukan bantuan layanan kesehatan untuk secara kontinu melakukan check up terhadap bagian organ tubuh kami yang terluka pada saat itu. Hingga hari ini, walaupun 19 tahun sudah berlalu kami masih tetap melakukan control organ tubuh yang cedera pada waktu itu, mengingat luka yang sangat dalam. Kami tidak tahu sampai kapan bagian tubuh kami yang diberi transplantasi bisa kami pakai, untuk itu kami mohon dapat diberikan hingga batas usia kami kelak," ujarnya.
Selain itu, dirinya juga meminta kepada Gubernur Bali atau Pemerintah Provinsi Bali dan jajarannya untuk tetap dapat memberikan bantuan atau layanan.
"Kami juga berharap, kiranya BNPT dan LPSK dapat membantu menyelesaikan persoalan psikologi untuk anak-anak kami yang dahulu masih kecil dan sekarang sudah menjadi dewasa untuk dapat diberikan bantuan konsultasi bersama-sama sehingga mereka juga bisa hidup dengan mental yang lebih baik. Demikian harapan dan ungkapan terima kasih kami dari para korban langsung Bom Bali. Terima kasih," ujar Suyanto.
Densus 88 Antiteror
Pada kesempatan itu, Boy Rafli juga merespons pernyataan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon yang ingin Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dibubarkan. Dia menyatakan, bahwa pasukan ini tetap dibutuhkan.
"Iya, tentunya dalam sistem penanggulangan terorisme, penegak hukumnya harus dilaksanakan oleh densus. Densus kan harus tetap dibutuhkan dalam konteks penegakan hukum kejahatan terorisme. Nanti, kalau dibubarkan yang melaksanakan penegakan hukumnya siapa," kata Boy.
Boy berharap Densus 88 tetap eksis untuk mencegah terorisme. "Iya, sebaiknya tetap berjalan, karena sistemnya mengatur dalam Undang-undang kita seperti itu. Seperti kami, di BNPT, kita banyak fokus di bidang pencegahan, kerja sama, koordinasi dalam konteks penanggulangan yang berbasis penuh kepada pembangunan kesejahteraan, membangun kesadaran masyarakat agar waspada. Yang menyidik kejahatan terorisme tetap Densus 88," ujarnya.
Sementara, Suyanto yang pernah menjadi korban tindak pidana terorisme menyatakan sangat tidak setuju dengan pembubaran Densus 88."Saya juga mewakili korban sangat tidak setuju. Bahkan kalau bisa otoritas Densus 88 itu diberi kewenangan lebih daripada sekarang," sebutnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Purn) Boy Rafli Amar dianugerahi tanda penghormatan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPemerintah memprioritaskan penanganan penyintas bukan hanya dari aspek fisik, melainkan juga psikis dan keberlanjutan finansial.
Baca SelengkapnyaBNPT Republik Indonesia (RI) baru saja meresmikan Museum Nasional Penanggulangan Terorisme.
Baca SelengkapnyaMuseum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca SelengkapnyaPeringatan 19 tahun bencana tsunami Aceh yang menewaskan 230.000 jiwa diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat yang berdoa di pemakaman massal.
Baca SelengkapnyaZiarah serta tabur bunga ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Bhayangkara yang jatuh pada 1 Juli 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki kemudian berpesan untuk memperbanyak materi promosi di area bandara dan akses menuju venue.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang 3 kenang momen bersama rekan Angkatan 88 di Papua.
Baca SelengkapnyaSementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan kepada BNPT untuk lebih memperkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak.
Baca SelengkapnyaPersonel tersebut terdiri dari Korlantas dan personel gabungan dari 10 Ditlantas polda-polda disebut dengan Ditlantas Nusantara.
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki menginstruksikan panitia penyelenggara untuk memastikan seluruh tahapan persiapan dilakukan dengan matang.
Baca Selengkapnya