Peringatan Dini Tsunami di NTT Berakhir, Warga Tepi Pantai Diminta Tetap Waspada
Merdeka.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan peringatan dini tsunami di daerah Nusa Tenggara Timur sudah berakhir. Namun, ia tetap mengingatkan warga yang tinggal di tepi pantai beralih ke tempat lebih tinggi bila terjadi guncangan susulan.
"Bagi wilayah Utara pantai di Flores Timur bagian Utara dan Pulau Lembata, ini diminta untuk tetap, apabila sewaktu-waktu merasakan guncangan kuat di tepi pantai jangan menunggu sirine," katanya lewat jumpa pers, Selasa (14/12).
"Apabila ada guncangan kuat di tepi pantai, atau mengayun cukup lama sampai 10 hitungan mohon cari tempat yang lebih tinggi, artinya gempa yang tadi sudah tidak berdampak tsunami, tapi masih mungkin terjadi gempa susulan, dan semoga kekuatannya tidak terlalu kuat," sambungnya.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Siapa yang mengklarifikasi kabar tsunami? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam memberikan klarifikasi bahwa kabar adanya tsunami yang terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9), adalah kabar bohong atau hoaks.
-
Kenapa BMKG meminta nelayan waspada? BMKG lantas meminta para nelayan yang mencari ikan agar waspada karena gelombang tinggi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan alat peringatan tsunami? Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,' kata Agus.
-
Mengapa BMKG memperingatkan warga di Jateng tentang El Nino? Oleh karena itu, lembaga tersebut memperingatkan warga di berbagai daerah, termasuk di Jateng agar waspada terhadap fenomena tersebut.
-
Kenapa Gempa Bantul jadi alarm? “Gempa malam ini merupakan alarm yang mengingatkan kita bahwa zona subduksi di selatan Jawa memang masih aktif,“ kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dikutip dari ANTARA.
Dwikorita melanjutkan, warga yang berhamburan ke luar bisa kembali ke tempatnya masing-masing. Tetapi, ia mengingatkan untuk mengecek bangunan rumah tahan gempa atau tidak.
"Jadi kami tadi sampaikan peringatan dini tsunami telah berakhir, warga bisa kembali ke tempat masing-masing, tapi juga harus memastikan bangunannya. apakah tahan gempa, tidak rusak, tidak retak parah," tuturnya.
"Ancaman tsunami sudah berakhir, tetapi gempa susulan masih tercatat masih terjadi, itulah sebabmya kami mengimbau tetap tenang tapi bangunan rumahnya cukup kuat untuk ditinggali," tambahnya.
Diketahui, gempa tektonik dengan magnitudo (M)7,4 mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (14/12), pukul 12.20 waktu setempat atau 10.20 WIB. Masyarakat di beberapa kabupaten merasakan guncangan kuat gempa tersebut. Parameter gempa berada pada 112 km barat laut Kota Larantuka, NTT, dengan kedalaman 10 km.
Berdasarkan data kegempaan pada parameter lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, BMKG merilis bahwa gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores. Di sampingi itu, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip.
Parameter lain dengan skala MMI atau modified mercally intensity, BMKG merilis guncangan gempa bumi dirasakan di wilayah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata III – IV MMI, sedangkan Tambolaka, Waikabubak dan Waingapu III MMI. Gempa susulan tercatat hingga pukul 11.40 WIB menunjukkan adanya 15 aktivitas gempa susulan dengan maksimum M5,6.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski tinggi risiko, warga di sekitar pantai mengaku tak ingin pindah atau mencari tempat tinggal baru yang lebih aman.
Baca Selengkapnya"Maret- April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin kencang ya, tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi," ujar Dwikorita
Baca Selengkapnya"Jadi kita insya allah mulai turun hujan di bulan November," jelas Dwikorita
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak panik dan tetap mengacu pada informasi dari BMKG.
Baca SelengkapnyaBMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca SelengkapnyaIndonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca SelengkapnyaNelayan Muara Angke saat ini menghadapi tantangan besar dengan adanya perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaWaspada! Banjir Rob Ancam Pesisir Jakarta pada 21-29 Mei 2024
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau kepada masyarakat Indonesia tetap tenang.
Baca SelengkapnyaSuharyanto menerangkan, kesiapsiagaan tersebut dilatarbelakangi prediksi oleh para ilmuan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca SelengkapnyaGempa dirasakan di pelbagai wilayah NTT. Gempa sebelumnya terjadi pada Senin (24/7) siang.
Baca Selengkapnya