Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peringatan maulid nabi, Keraton Surakarta jamas meriam keramat

Peringatan maulid nabi, Keraton Surakarta jamas meriam keramat Kirab 1 Suro di Keraton Surakarta. ©2014 Merdeka.com/arie sunaryo

Merdeka.com - Menyambut puncak peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, Jumat (2/1), Keraton Kasunanan Surakarta menggelar ritual jamasan (memandikan) meriam pusaka Nyai Setomi. Pusaka keramat tersebut selama ini disimpan di krobongan Balai Witana Sitinggil Lor, kompleks Keraton Kasunanan Surakarta atau belakang pagelaran keraton. Sekitar pukul 11.00 WIB, sejumlah abdi dalem membuka selubung pusaka dan memandikannya dengan air yang telah didoakan.

Wakil Pengagen Sasana Wandawa Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger yang memimpin ritual tersebut mengatakan jamasan atau

memandikan pusaka keraton, termasuk meriam Nyai Setomi yang diidentikkan sebagai wanita itu merupakan ritual yang selalu menyertai peringatan sekaten atau maulid Nabi atau grebeg mulud.

Orang lain juga bertanya?

"Jamasan Nyai Setomi termasuk salah satu agenda wajib, karena merupakan Hajat Dalem Keraton Surakarta. Dalam setahun ada dua kali jamasan yaitu setiap menjelang Grebeg Besar di bulan puasa, dan Grebeg Mulud seperti sekarang," ujarnya di Solo.

Jamasan Nyai Setomi, menurut pria yang akrab disapa Gusti Puger itu, meliputi penyucian Bale Manguneng atau tempat penyimpanan meriam, penggantian singeb atau kain penutup meriam, dan yang terakhir pemberian sangsangan atau untaian bunga melati di bagian kepala meriam.

UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501

Menurut Puger, Nyai Setomi merupakan meriam pusaka pemberian bangsa Portugis kepada Pangeran Jayakarta dari Batavia, di era Kasultanan Demak Bintoro pada abad 15 M. Pusaka tersebut berpasangan dengan meriam Kyai Setomo, yang konon suaranya jauh lebih keras dan bergemuruh.

"Kyai Setomo saat ini disimpan di museum Fatahillah Jakarta," jelasnya.

Puger menambahkan jamasan Nyai Setomi dulunya dilakukan bersama-sama atau beriringan dengan sejumlah benda keramat lain yang digunakan Sinuhun (Raja) saat siniwaka, tedhak, atau memerintahkan, sebagai perlengkapan raja dalam upacara. Namun karena beberapa hal, upacara tersebut tidak bisa dilaksanakan.

Selain acara ritual jamasan pusaka Nyai Setomi, Panitia Sekaten juga menjadwalkan puncak acara Grebeg Mulud berupa prosesi keluarnya gunungan dari keraton menuju Masjid Agung. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Jamasan Jimat Kalisalak, Ritual Tahunan Warisan Nenek Moyang Masyarakat Banyumas
Mengenal Jamasan Jimat Kalisalak, Ritual Tahunan Warisan Nenek Moyang Masyarakat Banyumas

Ritual itu diharapkan bisa menjadi festival budaya yang mengundang lebih banyak wisatawan

Baca Selengkapnya
Memahami Arti dari Prosesi Jamasan Keris, Penuh Simbol dan Nilai Filosofi
Memahami Arti dari Prosesi Jamasan Keris, Penuh Simbol dan Nilai Filosofi

Selama ini, jamasan pusaka selalu dikaitkan dengan hal-hal metafisik.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Siraman Gong Sekaten, Prosesi Memandikan Gamelan Berusia 600 Tahun di Keraton Kanoman Cirebon
Fakta Unik Siraman Gong Sekaten, Prosesi Memandikan Gamelan Berusia 600 Tahun di Keraton Kanoman Cirebon

Warga sekitar berebut air cucian dari gamelan tersebut.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mengintip Tradisi Ngarumat Pusaka Saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad
FOTO: Mengintip Tradisi Ngarumat Pusaka Saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad

Tradisi turun-temurun ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi warga Batukarut dan Lebakwangi yang berada di luar kota.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Kirab Pusaka Dalem Pura Mangkunegaran, Peserta Tak Boleh Pakai Alas Kaki hingga Selfie
Sisi Lain Kirab Pusaka Dalem Pura Mangkunegaran, Peserta Tak Boleh Pakai Alas Kaki hingga Selfie

Malam ini ada dua kirab pusaka dalem yang digelar di Kota Solo.

Baca Selengkapnya
Melihat Momen Sakral Malam 1 Suro Mangkunegaran, Diakhiri Rebutan Sisa Air Jamasan Pusaka
Melihat Momen Sakral Malam 1 Suro Mangkunegaran, Diakhiri Rebutan Sisa Air Jamasan Pusaka

Bagi masyarakat Jawa, malam pergantian tahun baru ini merupakan ajang perenungan diri.

Baca Selengkapnya
Potret Kepala BPIP Kirab Alit dan Jamasan Pusaka di Sumedang
Potret Kepala BPIP Kirab Alit dan Jamasan Pusaka di Sumedang

Berbagai kegiatan budaya, seperti pertunjukan tari tradisional, pameran seni, dan bazar makanan, turut memeriahkan suasana.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ngalungsur Geni, Tradisi Pembersihan Benda Pusaka di Kabupaten Garut
Mengenal Ngalungsur Geni, Tradisi Pembersihan Benda Pusaka di Kabupaten Garut

Ngalungsur Geni, tradisi turun-temurun pembersihan benda pusaka di Kabupaten Garut.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Buka Luwur di Lereng Gunung Merbabu, Bentuk Penghormatan Masyarakat Boyolali Terhadap Ulama Syekh Maulana Maghribi
Melihat Tradisi Buka Luwur di Lereng Gunung Merbabu, Bentuk Penghormatan Masyarakat Boyolali Terhadap Ulama Syekh Maulana Maghribi

Syekh Maulana Ibrahim Maghribi merupakan pejuang dan penyebar agama Islam di kawasan Gunung Merbabu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Melihat Lebih Dekat Tradisi Jamasan Pusaka Jelang Hari Jadi Kabupaten Trenggalek
FOTO: Melihat Lebih Dekat Tradisi Jamasan Pusaka Jelang Hari Jadi Kabupaten Trenggalek

Selain untuk melestarikan tradisi, jamasan pusaka ini dilkukan untuk memperkenalkan nilai budaya leluhur kepada generasi masa sekarang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Papajar, Cara Orang Sunda Sambut Hari Pertama Ramadan
Mengenal Tradisi Papajar, Cara Orang Sunda Sambut Hari Pertama Ramadan

Kenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.

Baca Selengkapnya
Sejarah Malam 1 Suro, Tradisi Perayaan Islam Jawa Era Sultan Agung
Sejarah Malam 1 Suro, Tradisi Perayaan Islam Jawa Era Sultan Agung

Tanggal 1 Suro diperingati setelah magrib pada hari sebelum tanggal 1, dan biasanya disebut malam satu suro.

Baca Selengkapnya