Peringatan maulid nabi, Keraton Surakarta jamas meriam keramat
Merdeka.com - Menyambut puncak peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, Jumat (2/1), Keraton Kasunanan Surakarta menggelar ritual jamasan (memandikan) meriam pusaka Nyai Setomi. Pusaka keramat tersebut selama ini disimpan di krobongan Balai Witana Sitinggil Lor, kompleks Keraton Kasunanan Surakarta atau belakang pagelaran keraton. Sekitar pukul 11.00 WIB, sejumlah abdi dalem membuka selubung pusaka dan memandikannya dengan air yang telah didoakan.
Wakil Pengagen Sasana Wandawa Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger yang memimpin ritual tersebut mengatakan jamasan atau
memandikan pusaka keraton, termasuk meriam Nyai Setomi yang diidentikkan sebagai wanita itu merupakan ritual yang selalu menyertai peringatan sekaten atau maulid Nabi atau grebeg mulud.
-
Apa saja yang dibersihkan saat memandikan jenazah? Bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan, dan kaki serta rambutnya.
-
Bagaimana cara memandikan jenazah? Cara memandikan jenazah dengan tepat meliputi membersihkan jenazah dengan penuh kehati-hatian, memperlakukan jenazah dengan penghormatan, dan mematuhi prosedur-prosedur syariat Islam yang telah ditentukan.
-
Bagaimana cara mensucikan benda dari najis mutawassithah? Cara mensucikan benda dari najis mutawassithah adalah dengan menghilangkan terlebih dahulu najis ‘ainiyah-nya. Ketika sudah tidak ada lagi warna, baru, dan rasa dari najis yang tersisa, Anda kemudian bisa menyiram tempat yang terkena najis dengan air suci atau air bersih. Sebagai contoh, jika anak bayi buang air di lantai ruang tamu, hal pertama yang dilakukan adalah membersihkan najis ‘ainiyah dengan membuang kotoran terlebih dahulu. Setelah bersih, kemudian siram lantai dengan air di tempat yang terkena najis saja.
-
Bagaimana niat membersihkan hadas besar? Bacaan niat membersihkan hadas besar dapat diucapkan dalam hati dan bisa pula dilafalkan secara lisan.
-
Apa yang dikerjakan dalam ritual Jamasan di Kalisalak? Jamasan Jimat Kalisalak merupakan ritual warisan nenek moyang yang telah ada sejak lama. Dalam tradisi itu, ribuan orang berjejal demi bisa menonton jalannya ritual.
-
Dimana Jamasan Jimat Kalisalak dilakukan? Pada Jumat (29/9), masyarakat adat Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Banyumas, menggelar ritual adat 'Jamasan Jimat Kalisalak' di Langgar Jimat, Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen.
"Jamasan Nyai Setomi termasuk salah satu agenda wajib, karena merupakan Hajat Dalem Keraton Surakarta. Dalam setahun ada dua kali jamasan yaitu setiap menjelang Grebeg Besar di bulan puasa, dan Grebeg Mulud seperti sekarang," ujarnya di Solo.
Jamasan Nyai Setomi, menurut pria yang akrab disapa Gusti Puger itu, meliputi penyucian Bale Manguneng atau tempat penyimpanan meriam, penggantian singeb atau kain penutup meriam, dan yang terakhir pemberian sangsangan atau untaian bunga melati di bagian kepala meriam.
UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501
Menurut Puger, Nyai Setomi merupakan meriam pusaka pemberian bangsa Portugis kepada Pangeran Jayakarta dari Batavia, di era Kasultanan Demak Bintoro pada abad 15 M. Pusaka tersebut berpasangan dengan meriam Kyai Setomo, yang konon suaranya jauh lebih keras dan bergemuruh.
"Kyai Setomo saat ini disimpan di museum Fatahillah Jakarta," jelasnya.
Puger menambahkan jamasan Nyai Setomi dulunya dilakukan bersama-sama atau beriringan dengan sejumlah benda keramat lain yang digunakan Sinuhun (Raja) saat siniwaka, tedhak, atau memerintahkan, sebagai perlengkapan raja dalam upacara. Namun karena beberapa hal, upacara tersebut tidak bisa dilaksanakan.
Selain acara ritual jamasan pusaka Nyai Setomi, Panitia Sekaten juga menjadwalkan puncak acara Grebeg Mulud berupa prosesi keluarnya gunungan dari keraton menuju Masjid Agung. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ritual itu diharapkan bisa menjadi festival budaya yang mengundang lebih banyak wisatawan
Baca SelengkapnyaSelama ini, jamasan pusaka selalu dikaitkan dengan hal-hal metafisik.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar berebut air cucian dari gamelan tersebut.
Baca SelengkapnyaTradisi turun-temurun ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi warga Batukarut dan Lebakwangi yang berada di luar kota.
Baca SelengkapnyaMalam ini ada dua kirab pusaka dalem yang digelar di Kota Solo.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat Jawa, malam pergantian tahun baru ini merupakan ajang perenungan diri.
Baca SelengkapnyaBerbagai kegiatan budaya, seperti pertunjukan tari tradisional, pameran seni, dan bazar makanan, turut memeriahkan suasana.
Baca SelengkapnyaNgalungsur Geni, tradisi turun-temurun pembersihan benda pusaka di Kabupaten Garut.
Baca SelengkapnyaSyekh Maulana Ibrahim Maghribi merupakan pejuang dan penyebar agama Islam di kawasan Gunung Merbabu.
Baca SelengkapnyaSelain untuk melestarikan tradisi, jamasan pusaka ini dilkukan untuk memperkenalkan nilai budaya leluhur kepada generasi masa sekarang.
Baca SelengkapnyaKenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.
Baca SelengkapnyaTanggal 1 Suro diperingati setelah magrib pada hari sebelum tanggal 1, dan biasanya disebut malam satu suro.
Baca Selengkapnya