Perintah Jokowi, TNI kirim satgas tangani gizi buruk di Asmat selama setahun
Merdeka.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) atas perintah Presiden Joko Widodo membentuk satuan tugas (satgas) khusus kesehatan yang akan dikirimkan ke Kabupaten Asmat Papua untuk menangani kejadian luar biasa campak dan gizi buruk selama satu tahun.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sabrar Fadhilah di Jakarta, Senin (29/1) mengatakan, TNI mengirimkan sedikitnya 260 personel yang terdiri dari tim medis, tim logistik, dan tim keamanan untuk penanganan KLB campak dan gizi buruk.
"Pada tanggal 25 Januari kami telah mengirimkan tim pertama dari satgas, kabar terakhir sudah sampai di pos-pos di sana," kata Sabrar.
-
Bagaimana Pemkot Tarakan akan perluas cakupan program alkes? 'Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat guna memperluas cakupan program ini,' ujarnya.
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
-
Kenapa Mentan Amran usulkan tambah kuota pupuk? Pengusulan tersebut menurut Mentan diajukan setelah menyerap aspirasi petani saat Mentan Andi Amran blusukan ke sejumlah sentra produksi padi di berbagai pelosok Indonesia. Dalam pembinaan petani di Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (2/1).
-
Kenapa Mentan minta tambahan lahan tanam di Kalimantan Selatan? “Saya butuh 500 ribu hektar tambahan untuk perkuat stok beras nasional yang diperkirakan menghasilkan gabah 3 juta ton dan beras 1,5 juta ton. Ini adalah perintah Bapak Presiden. Dan di Kalimantan Selatan kita minta 100 ribu hektar. Dan saya minta ada 3.000 hektar di Barito Kuala,“ tambahnya.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang dibagikan kepada prajurit TNI? Nasi berbungkus daun pisang dibagikan.
Satgas TNI tersebut akan dikirim ke 23 distrik di Asmat dan menyebar lagi ke 224 kampung yang ada. Sabrar menjelaskan jumlah personel tersebut bisa saja ditambah lagi dengan menyesuaikan kondisi.
"Ke depan tidak menutup kemungkinan kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait lainnya," kata Sabrar.
Dia juga menjelaskan kondisi geografis di Asmat menjadi tantangan dalam pengiriman logistik dan bantuan. Aspek cuaca yang tidak menentu terkadang menyebabkan penundaan penerbangan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk Asmat.
Selain TNI, Kementerian Kesehatan juga telah mengirimkan tenaga kesehatan ke Asmat Papua secara bergantian setiap 10 hari. Rencananya Kemenkes akan melanjutkan mengirim tenaga kesehatan selama tiga bulan untuk penanganan Asmat.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guna mendukung program ini, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 11 triliun.
Baca SelengkapnyaAlsintan yang diberangkatkan ke Merauke pada kloter pertama mencapai kurang lebih 261 unit.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan, apa yang disampaikan ini sekaligus menanggapi beredarnya berita terkait rencana penambahan Kodam.
Baca SelengkapnyaPenyaluran perdana Bantuan Pangan Beras 2024 ini diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMaruli menegaskan rencana pembangunan 22 Kodam baru itu masih panjang dan perlu dikaji matang.
Baca SelengkapnyaProgram ketahanan pangan ini juga, dikatakan Agus sudah berjalan, salah satunya di Merauke
Baca SelengkapnyaJokowi bertemu Pangeran MBS di Istana Yamamah, Riyadhk, pada Kamis, 19 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKapolri memerintahkan ke anak buahnya untuk mendukung penuh terhadap swasembada pangan
Baca SelengkapnyaProgram ini akan kembali disalurkan di 7 wilayah provinsi, di mana terdapat kasus stunting terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerintah itu dari Stafsus SYL ke Kabag Umum Kementan
Baca SelengkapnyaPemerintah kembali menyalurkan bantuan pangan beras 10 kilogram dari Cadangan Beras Pemerintah tahap dua kepada sebanyak 22 juta Keluarga Penerima Manfaat.
Baca Selengkapnya