Peristiwa kematian hewan-hewan secara misterius yang menghebohkan
Merdeka.com - Sering kita jumpai banyak hewan tiba-tiba mati mendadak secara misterius. Seperti yang terjadi pada jutaan ikan di pinggir pantai Ancol, Jakarta Utara.
Ikan dari berbagai jenis tiba-tiba saja mengapung terdampar dalam keadaan mati. Belum tahu apa penyebab ikan-ikan itu mati dan terhempas ke bibir pantai sejak Senin (30/11) kemarin.
Hanya saja, warga sempat melihat ada hal aneh sebelum jutaan ikan itu ditemukan mati.
-
Apa penyebab matinya ratusan ribu ikan? Menurut laporan penduduk setempat dan media-media lokal, gelombang panas brutal dan pengelolaan waduk adalah penyebabnya matinya ratusan ribu ikan tersebut.
-
Di mana ikan mati akibat gelombang panas? Foto udara memperlihatkan seorang nelayan mengumpulkan ikan mati akibat pekerjaan renovasi dan kondisi cuaca panas yang sedang berlangsung dari waduk di Provinsi Dong Nai, Vietnam, pada 30 April 2024.
-
Dimana ikan mengerikan itu ditemukan? Ikan yang sangat langka dengan bentuk mengerikan ditemukan terdampar di pesisir pantai selatan Cannon, Negara Bagian Oregon, barat laut Amerika Serikat.
-
Bagaimana cara menangani ikan mati? Pihak berwenang sedang menyelidiki insiden tersebut, sambil berupaya segera mengeluarkan ikan yang mati tersebut.
-
Apa yang menyebabkan ikan mati lemas di laut? Terkadang, bukan karena wilayah lautan yang tidak memiliki cukup oksigen terlarut untuk mendukung ikan hidup di laut. Penyebab lain terjadi dari faktor populasi plankton mekar (algan bloom) yang banyak secara bersamaan setelah nutrisi yang cukup tersedia. Jadi plankton menggunakan semua oksigen dalam waktu singkat sehingga menyebabkan ikan di daerah tersebut mati lemas.
-
Kenapa ikan mati di waduk Vietnam? Menurut laporan media, daerah tersebut tidak mengalami hujan selama berminggu-minggu, dan air di waduk terlalu rendah sehingga makhluk di dalamnya tidak dapat bertahan hidup.
Berikut cerita kematian-kematian hewan yang mati secara misterius dan menghebohkan:
Ribuan bebek di Pekalongan mati mendadak
Sebanyak 1.118 unggas jenis bebek di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, ditemukan mati pada November 2012 lalu. Diduga penyebab matinya bebek-bebek ini karena virus flu burung."Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Balai Besar Penelitian Veteriner Yogyakarta, hewan ternak itu mati karena positif terserang virus flu burung atau 'avian influenza (AI)," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekalongan, Ujang Sutarno di Pekalongan, Selasa (18/12).Menurut dia, hewan ternak yang mati tersebut tersebar di sejumlah lokasi berbeda, yaitu di Kelurahan Gamer sebanyak 300 ekor bebek, Degayu 290 ekor, dan sisanya di Kelurahan Duwet."Untuk menindaklanjuti temuan hewan ternak yang mati mendadak itu, kami melakukan 'rapid test' guna mengetahui kemungkinan kematian itik itu akibat serangan flu burung," katanya.
Puluhan kambing mati misterius di Trenggalek
Warga di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek dibuat resah oleh matinya beberapa hewan ternak yang ada di daerahnya. Hewan ternak berupa kambing itu mati secara misterius di luar kandang. Kambing-kambing warga itu ditemukan mati dengan bekas luka di tubuhnya.Peristiwa matinya hewan ternak itu terjadi di pertengahan bulan Agustus 2011 yang lalu. Kejadian pertama di 2 desa yaitu Desa Watulimo dan Gemaharjo, Trenggalek. Tidak kurang 50 kambing warga di dua desa itu mati secara misterius.Hal ini tentu saja menghebohkan masyarakat khususnya yang tinggal di Kecamatan Watulimo, bahkan sempat berembus kabar yang tidak-tidak terkait dengan penyebab matinya hewan ternak ini. Ada yang mengatakan karena dimakan siluman.Pada umumnya kambing yang mati itu kandang terletak di kawasan yang berbatasan langsung dengan hutan. Selain itu, dari luka yang terdapat pada bangkai kambing, besar kemungkinan disebabkan oleh binatang buas. Binatang buas itu diyakini turun gunung karena kemarau panjang yang saat itu tengah melanda daerah-daerah di Indonesia.
Jutaan ekor ikan berbagai jenis mati misterius di Pantai Ancol
Ada pemandangan tak biasa di bibir Pantai Ancol sejak pagi kemarin. Jutaan ikan terdampar dalam keadaan mati.Petugas Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Metro Jaya menduga penyebab kematian ribuan ikan di Pantai Ancol Jakarta Utara akibat cairan limbah beracun. Limbah itu mengendap lalu terbawa ke laut dan menyebabkan ikan mati."Diduga endapan limbah beracun di muara sungai yang terbawa ke laut," ujar Kasubdit Penegakan Hukum (Gakkum) Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Metro Jaya Kompol Edi Guritno di Jakarta, Selasa (1/12).Ikan yang mati dan terdampar jenisnya beragam. Mulai dari bandeng, belanak, kakap dan ikan ketang-ketang. Dari keterangan warga lainnya, kejadian ini pernah terjadi pada tahun 2013 silam. "Analisa warga ada racun," tambahnya.Edi mencurigai limbah berbahaya dan beracun itu mengendap di sungai selama musim kemarau karena arus air tidak deras. Kemudian endapan limbah dalam jumlah banyak itu tergerus dan terbawa air melalui muara sungai hingga ke laut.Kejadian ikan mati massal itu pernah terjadi di perairan Ancol Jakarta Utara sekitar dua tahun lalu.
Ribuan ikan di Waduk Jatiluhur mati mendadak
Di Waduk Jatiluhur, Purwakarta Jawa Barat, ribuan ikan budidaya milik warga mati mendadak. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menerjunkan tim cepat tanggap untuk melakukan penelitian dan mencari solusi mengatasi kematian ikan massal itu, yang diperkirakan akibat arus bawah naik ke permukaan."Tim ini berasal dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, yang bertugas untuk mengidentifikasi lokasi terdampak dan jumlah pembudidaya yang terkena musibah," kata Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebijakto, Minggu (20/1).Slamet mengemukakan, berdasarkan hasil identifikasi di Waduk Djuanda, daerah terdampak musibah kematian massal berlokasi di 5 Zona, dari desa Tajur, kecamatan Sindang sampai desa Sindang Laya, Kecamatan Sukatani, dan hampir sebagian besar pembudidaya mengalami kematian ikan massal.Untuk itu, diharapkan kepada para pembudidaya agar menggunakan pakan ikan yang ramah lingkungan. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) akan berkoordinasi dengan pemda setempat terkait dengan peraturan-peraturan yang menyangkut zonasi dan daya dukung waduk."Sebagai langkah konkret, dalam waktu dekat DJPB akan melakukan penebaran ikan bandeng guna memperbaiki kondisi kualitas air di waduk Djuanda," papar Slamet.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kambing-kambing ini ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi mata tercongkel dan kaki terpotong.
Baca SelengkapnyaTak hanya oarfish yang bisa menjadi pertanda bencana alam, 11 hewan ini juga bisa menunjukkan akan terjadi bencana
Baca SelengkapnyaHewan-hewan ini dipercaya membawa pertanda kematian.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaSejumlah hewan mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaBerton-ton bangkai ikan yang menyelimuti pelabuhan wisata populer di Yunani ini mengeluarkan bau busuk menyengat.
Baca SelengkapnyaKejadian hewan kurban kaburi ni direkam warga dan tersebar luas di media sosial. Berikut deretan momennya.
Baca SelengkapnyaMengapa begitu banyak hewan dikaitkan dengan kematian? Pertanyaan ini mencerminkan kompleksitas interpretasi manusia terhadap kehidupan dan kematian.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaMomen "Iduladha Core" di Jawa Barat benar-benar sulit tertebak.
Baca SelengkapnyaSaat ada hewan ternak mati mendadak, masyarakat iuran untuk membeli hewan ternak tersebut. Kemudian hewan ternak itu disembelih dan dagingnya dibagikan.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca Selengkapnya