Perjalanan Bisnis Tekstil Ujang Nuryanto Sebelum Ditemukan Dimutilasi di Malaysia
Merdeka.com - Ujang Nuryanto (37), pengusaha tekstil asal Bandung ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Dia menjadi korban mutilasi, dengan salah satu bagian tubuhnya diletakkan di tepi sungai di Malaysia.
Keluarga menceritakan kepergian Ujang ke Malaysia untuk urusan bisnis. Ujang menjalin bisnis dengan dua warga negara Pakistan, Iqbal (Jimmy), M. Abbas dan Mahattir, yang berlokasi di Malaysia.
Kepada keduanya, Ujang menitipkan barang jualan berupa kain dengan perkiraan nilai keuntungan (omzet) Rp 7 miliar. Bisnis ini sudah mereka jalani delapan bulan terakhir.
-
Siapa partner Haji Isam dalam bisnisnya? Penandatanganan MoU tersebut dilakukan langsung oleh Haji Isam, di Shanghai, China dan didampingi oleh Timothy Savitri selaku partner dari Jhonlin Group.
-
Siapa yang Makmur ajak berbisnis? Ia memilih pulang karena prihatin dengan kondisi pertanian di Indonesia.'Saat ini banyak lahan pertanian di Indonesia, terutama di kampung halaman saya, yang terbengkalai. Dari sanalah saya berpikir kalau petani adalah profesi yang kelak akan saya geluti. Makanya saya mengajak istri saya untuk berbisnis yang murni untuk pertanian,' ujar Makmur seperti dikutip dari kanal YouTube Kementerian Pertanian RI.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa pemilik UMKM yang menjual batik tulis? Esti, pemilik Griya Kain Solo, UMKM binaan Pertamina asal Solo yang memproduksi batik tulis mengaku senang bisa diajak Pertamina mengikuti pameran.
-
Siapa yang membantu UMKM batik tulis Kebon Indah? Berkat bantuan dari BRI, para perempuan ini bisa tetap bersemangat nguri-uri kebudayaan batik tulis yang merupakan warisan nenek moyang.
-
Dimana Muzdalifah berjualan? Menariknya, kini tampaknya tempat tinggal ini telah berubah fungsi menjadi 'gudang'. Diketahui, Muzdalifah kini sangat aktif berjualan di TikTok.
Hermawan, pengacara Ujang menambahkan, kliennya sudah empat kali pulang pergi Malaysia terkait bisnis. Kepergiannya kali ini untuk mengambil uang hasil penjualan jumlahnya Rp 800 juta.
"Saya sempat konfirmasi juga ke Jimmy, bahwa klien saya ngambil uangnya bukan Rp 2 miliar, karena ada barang yang belum terjual. Jadi yang diambilnya sekitar Rp 800 juta," kata Hermawan, kepada wartawan, Kamis (14/2).
Usai transaksi dilakukan, beberapa hari kemudian Ujang dikabarkan hilang kontak. Jimmy adalah orang yang pertama kali melaporkan hilangnya Ujang pada kepolisian Sungai Buloh, Selangor, Malaysia.
Namun akhirnya, keberadaan Ujang Nuryanto dikonfirmasi oleh pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia. Dia ditemukan meninggal dunia dengan kondisi dimutilasi.
"Saya dikabari KBRI hari ini. Mereka mengonfirmasi bahwa jasad yang dimutilasi itu klien kami. Sidik jarinya sesuai dengan data di e-KTP" ucap Hermawan.
Saat ini, pihak keluarga menyerahkan masalah hukum dan pencarian pelaku kepada pihak kepolisian Malaysia bersama KBRI. "Pelakunya belum terungkap. Sekarang kami fokus bagaimana mengembalikan jasad ke Indonesia untuk dikebumikan," kata Hermawan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, nekat meninggalkan pekerjaan dan memulai merintis bisnis kecil-kecilan
Baca SelengkapnyaPasutri ini pernah memiliki utang bank ratusan juta rupiah gara-gara bisnisnya gagal.
Baca SelengkapnyaDari pengakuannya, pria ini berhasil membangun bisnis makanan ringan dengan modal Rp50 ribu saja.
Baca SelengkapnyaSaat ini, total karyawan yang bekerja di usaha batik Anton mencapai 67 orang.
Baca SelengkapnyaMuhammad Shofiyullah memulai bisnisnya dengan jualan celana jeans kepada teman-teman kuliahnya di Malang. Kini ia jadi crazy rich daerah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Haji Isam tercatat sebagai pemilik Jhonlin Group (JG) yang merupakan induk perusahaan dari beberapa unit bisnis seperti pertambangan.
Baca SelengkapnyaSelain memproduksi, Dendi juga memiliki misi lain yakni ingin membantu perekonomian warga di sekitar tempat tinggalnya.
Baca SelengkapnyaJumlah pemesanan tersebut menjadi yang terbesar di dunia untuk sebuah pemesanan ekskavator.
Baca SelengkapnyaProduk yang dibuat beragam, ada tikar, topi, dompet hingga yang jadi salah satu produk andalan adalah tas.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk PJTKI yang sementara dalam pendalaman oleh pihak kepolisian.
Baca Selengkapnya