Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perjalanan Jenderal TNI Abdul Haris Nasution di masa kemerdekaan

Perjalanan Jenderal TNI Abdul Haris Nasution di masa kemerdekaan Jenderal TNI Abdul Haris Nasution. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Abdul Haris Nasution dilahirkan 3 Desember 1918 di Huta Pungkut, Tapanuli Selatan. Dia memulai karir di bidang militer dengan menyelesaikan pendidikan Corps Opleiding Reserve Officieren (CORO) KNIL, atau Korps Pendidikan Perwira Cadangan di Bandung dengan pangkat vaandrieg (pembantu letnan calon perwira).

Setelah proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, Nasution memulai karir dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan pangkat dan jabatan yang tinggi. Sejak tahun 1945 sampai dengan 1948, dia menyandang pangkat sebagai kolonel.

Ketika Nasution diangkat sebagai Wakil Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia pada tahun 1948, pangkatnya kembali dinaikkan menjadi jenderal mayor. Namun, akibat pelaksanaan rasionalisasi dan reorganisasi tahun 1948, pangkatnya kembali diturunkan setingkat lebih rendah menjadi kolonel dan diberi jabatan Kepala Staf Operasi Markas Besar Tentara (MBT).

Dia kemudian ditugaskan sebagai panglima tentara dan teritorium Djawa (PTTD). Seusai perang kemerdekaan, tepatnya pada tanggal 10 Desember 1949, Nasution diangkat menjadi kepala staf Angkatan Darat.

Sayangnya, Nasution sempat dibebaskan dari jabatannya ketika terjadi peristiwa perbedaan pendapat antara Angkatan Darat dan Parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat). Sebab, parlemen dianggap terlalu mencampuri urusan internal Angkatan Darat.

Akan tetapi, selama non aktif, Nasution malah aktif dalam menulis buku dan mendirikan partai politik Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI). Pada tanggal 7 November 1955, dia kembali dilantik menjadi KASD dan pangkatnya naik menjadi jenderal mayor.

Di samping jabatannya menjadi KASD, dia juga menjabat sebagai penguasa perang pusat (Peperpu) dan jabatan lain, dalam rangka penyelesaian kemelut di daerah. Tahun 1958, Nasution diangkat sebagai Menteri Keamanan Nasional/KASD dengan pangkat letnan jenderal.

Pada tahun 1962, dia kembali diangkat menjadi Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/ Kepala Staf Angkatan Bersenjata (Menko Hankam/Kasab) dengan pangkat jenderal. Baru pada awal masa Orde Baru dia dipilih sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).

Hingga akhirnya, dia pensiun dari dinas aktif TNI AD pada tahun 1972 dalam usia 53 tahun. Untuk mengisi masa pensiunnya, Nasution memilih untuk menulis buku-buku perjuangan.

Kemudian, Nasution pun menutup usia pada tanggal 6 September 2000, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Sesuai dengan jasa-jasanya yang luar biasa, pemerintah menganugerahkan pangkat kehormatan Jenderal Besar TNI dan Pahlawan Nasional atas kemampuan Nasution yang tidak saja terkenal sebagai ahli pikir di bidang militer, tetapi juga pemimpin militer dan bangsa yang sangat besar. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya
Sepanjang Sejarah TNI, Cuma Pria ini yang Pernah Jabat Kasad 2 Kali saat Kolonel & Jenderal
Sepanjang Sejarah TNI, Cuma Pria ini yang Pernah Jabat Kasad 2 Kali saat Kolonel & Jenderal

Sejak dibentuk, sudah ada beberapa orang yang mengisi kursi tersebut. Namun, ada satu pria yang pernah menjabat sebanyak dua kali.

Baca Selengkapnya
Gagah Berseragam Didampingi Istri, Intip Potret Lawas Jenderal Besar TNI, Sosoknya Selalu Dikenang
Gagah Berseragam Didampingi Istri, Intip Potret Lawas Jenderal Besar TNI, Sosoknya Selalu Dikenang

Potret lawas mendiang Jenderal Besar AH Nasution saat masih berseragam militer bersama istrinya.

Baca Selengkapnya
Foto Langka Jenderal A.H Nasution & Pemimpin PKI D.N Aidit, 'Ketawa Bareng, Habis Itu'
Foto Langka Jenderal A.H Nasution & Pemimpin PKI D.N Aidit, 'Ketawa Bareng, Habis Itu'

Foto langka Jenderal A.H Nasution dan D.N Aidit sukses mencuri perhatian. Terlihat dalam foto lawas tersebut keduanya saling tersenyum dan tertawa.

Baca Selengkapnya
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto

Sejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.

Baca Selengkapnya
Jadi Gubernur Pertama sekaligus Ketua DPRD Sumatra Utara, Ini Sosok Putra Keturunan Batak Mandailing
Jadi Gubernur Pertama sekaligus Ketua DPRD Sumatra Utara, Ini Sosok Putra Keturunan Batak Mandailing

Sutan Mohammad Amin Nasution, sosok Gubernur Sumatra Utara pertama saat pemerintahan Indonesia masih bergejolak.

Baca Selengkapnya
Cerita Soeharto Nyaris Mau Mundur dari Tentara, Malah Dikasih Bintang Satu
Cerita Soeharto Nyaris Mau Mundur dari Tentara, Malah Dikasih Bintang Satu

Soeharto murka ketika mobil-mobil yang akan diselundupkannya ke Jawa dicegah naik kapal.

Baca Selengkapnya
Sosok Mr. Assaat, Datuk Mudo yang Pernah Menjabat Sebagai Presiden RI Selama 9 Bulan
Sosok Mr. Assaat, Datuk Mudo yang Pernah Menjabat Sebagai Presiden RI Selama 9 Bulan

Sosok Mr. Asaat, seorang Datuk Mudo yang ditunjuk sebagai Pelaksana Jabatan Presiden Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Potret Jenderal AH Nasution Beli Senjata di Luar Negeri, di Sisinya Ada Anak Buah Kemudian Hari Meroket jadi Jenderal Besar
Potret Jenderal AH Nasution Beli Senjata di Luar Negeri, di Sisinya Ada Anak Buah Kemudian Hari Meroket jadi Jenderal Besar

Momen Jenderal AH Nasution beli senjata didampingi 2 ajudannya.

Baca Selengkapnya
Karir Mentereng Jenderal TNI Try Sutrisno, Ikut Tumpas Pemberontakan PRRI hingga Berhasil Jadi Wakil Presiden
Karir Mentereng Jenderal TNI Try Sutrisno, Ikut Tumpas Pemberontakan PRRI hingga Berhasil Jadi Wakil Presiden

Try Sutrisno memiliki karir politik yang mentereng. Pada tahun 1956, dia diterima menjadi taruna di Atekad.

Baca Selengkapnya
Sudah Belasan Tahun Pegang Jabatan Sipil, Jenderal ini Kaget Tiba-Tiba Dipilih Jadi Panglima TNI
Sudah Belasan Tahun Pegang Jabatan Sipil, Jenderal ini Kaget Tiba-Tiba Dipilih Jadi Panglima TNI

Memakai seragam militer saja nyaris sudah tidak pernah. Tapi kenapa Jenderal ini yang dipilih?

Baca Selengkapnya
Ibnu Hadjar, Mantan Prajurit TNI yang Balik Badan Jadi Pembelot
Ibnu Hadjar, Mantan Prajurit TNI yang Balik Badan Jadi Pembelot

Ibnu Hadjar merupakan mantan Letnan Dua TNI yang berujung menjadi pemberontak pemerintah dalam pasukan DI/TII.

Baca Selengkapnya