Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perjuangan Kiai Amin dan santri melawan penjajah bangsa Indonesia

Perjuangan Kiai Amin dan santri melawan penjajah bangsa Indonesia Ilustrasi. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Banyak yang belum tahu bahwa tokoh pejuang Indonesia juga dihiasi oleh beberapa Kiai hebat di zamannya. Salah satunya adalah Kiai Amin bin Irsyad.

Dikutip dari buku Pahlawan Santri karya Munawir Aziz, Kiai Amin merupakan keturunan dari Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Sejak kecil, Kiai Amin sudah tekun belajar ilmu agama dan bela diri kepada ayahnya. Dia juga menimba ilmu di beberapa pondok pesantren berbagai daerah.

Setelah dewasa Kiai Amin mengobarkan semangat kepada santri-santrinya. Beliau menjadi barisan Kiai yang mendukung perlawanan santri dan pemuda pada 10 November 1945 di Surabaya. Kiai Amin berangkat ke Surabaya bersama beberapa kiai lain membantu para santri melawan penjajah.

Bersama rombongan, Kiai Amin bertemu dengan Kiai Bisri Musthofa untuk menyusun strategi menuju Surabaya. Kiai Amin merupakan salah satu Kiai yang ditunggu oleh Hadratus Syaikh Hasyim Asyarie, sebelum menetapkan tanggal pasti penyerbuan santri untuk mengobarkan perang terhadap pasukan NICA di Surabaya.

Ilmu kanarugan yang dimiliki para Kiai digabung dengan keahlian bela diri, strategi perang dan semangat juang santri menjadi modal utama para pemuda melawan penjajah Belanda pada masa awal kemerdekaan.

Pada saat mengetahui pasukan Inggris akan mendarat di Surabaya, Kiai Amin menggelar rapat dengan Kiai Abbas Jamil Buntet, Kiai Anshory Plered, Kiai Fathoni dan beberapa ulama lain. Dalam rapat tersebut berhasil membuat kesepakatan bahwa pesantren harus terlibat dalam perjuangan kemerdekaan. Setelah itu laskar santri dikirim ke Surabaya untuk mengadang 6.000 pasukan Brigade 49, Divisi 23. Kala itu pasukan NICA dipimpin oleh Brigadir Jenderal AWS Mallaby.

Kiai Amin menjadi pejuang yang menggerakkan santri membela bangsa Indonesia melawan penjajah. Kiai Amin tak tinggal diam di pesantren, dia juga turut serta melawan penjajah di barisan depan.

Akibatnya, ketika Agresi Militer Belanda II tahun 1952, pesantren Babakan diserang Belanda. Bangunan pesantren tersebut dihancurkan oleh pasukan Belanda hingga kitab-kitab dan naskah penting dibakar. Dua tahun setelah penjajahan itu Kiai Amin kembali menata pondok pesantren yang hancur. Setalah situasi aman, Kiai Amin kembali ke pesantren Babakan.

Itulah perjuangan Kiai Amin dan para santri melawan penjajah demi bangsa Indonesia.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada Peran Besar Kiai, Begini Awal Mula Banten Disebut Tanah Jawara
Ada Peran Besar Kiai, Begini Awal Mula Banten Disebut Tanah Jawara

Para jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten.

Baca Selengkapnya
Punya Julukan Singa dari Jawa Barat, Begini Kisah K.H Abbas Abdul Jamil yang Semangat Melawan Belanda
Punya Julukan Singa dari Jawa Barat, Begini Kisah K.H Abbas Abdul Jamil yang Semangat Melawan Belanda

Salah satu rekam jejak K.H Abbas terlihat saat melawan penjajah dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Silat Perisai, Seni Bela Diri Asal Kampar yang Punya Sejarah Panjang
Mengenal Silat Perisai, Seni Bela Diri Asal Kampar yang Punya Sejarah Panjang

Silat Perisai di Kabupaten Kampar kini dibawakan sebatas kesenian pertunjukan untuk menyambut tamu penting dan juga sebagai hiburan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Tak Cuma Bambu Runcing, Ini 10 Senjata Mematikan Para Pejuang Indonesia Zaman Dulu Melawan Penjajah
Tak Cuma Bambu Runcing, Ini 10 Senjata Mematikan Para Pejuang Indonesia Zaman Dulu Melawan Penjajah

Senjata yang dipakai para pejuang pun beragam, jauh dari kata modern seperti bangsa barat.

Baca Selengkapnya
Dikenalkan pada Masa Pendudukan Jepang, Ini Sejarah Penggunaan Senjata Bambu Runcing oleh para Pejuang Indonesia
Dikenalkan pada Masa Pendudukan Jepang, Ini Sejarah Penggunaan Senjata Bambu Runcing oleh para Pejuang Indonesia

Bambu runcing adalah simbol perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah

Baca Selengkapnya
Berkaos Polo, Panglima TNI Turun Tangan Latih Kowad Cantik Bela Diri, Tangkisannya Enggak Ada Lawan
Berkaos Polo, Panglima TNI Turun Tangan Latih Kowad Cantik Bela Diri, Tangkisannya Enggak Ada Lawan

Aksinya saat menangkis tinju nampak begitu menarik nan tangguh.

Baca Selengkapnya
Penuh Perjuangan, Begini Penampakan Para Pejuang Tanah Air yang Tertangkap Belanda pada Masa Revolusi
Penuh Perjuangan, Begini Penampakan Para Pejuang Tanah Air yang Tertangkap Belanda pada Masa Revolusi

Sebuah video memperlihatkan para pejuang tanah air pada masa revolusi yang tertangkap oleh tentara Belanda.

Baca Selengkapnya
Sosok Letjen Djamin Ginting, Pahlawan Nasional Penuh Jasa Asal Tanah Karo
Sosok Letjen Djamin Ginting, Pahlawan Nasional Penuh Jasa Asal Tanah Karo

Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.

Baca Selengkapnya
Warga Lamongan Gambarkan Kejamnya Kerja Rodi Zaman Penjajah saat Karnaval Agustusan, Bikin Merinding
Warga Lamongan Gambarkan Kejamnya Kerja Rodi Zaman Penjajah saat Karnaval Agustusan, Bikin Merinding

Warga Lamongan tampilkan kekejazam kerja rodi zaman penjajahan Belanda. Bikin nangis.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Surak Ibra, Digunakan Warga Garut untuk Menyindir Belanda
Mengenal Tradisi Surak Ibra, Digunakan Warga Garut untuk Menyindir Belanda

Kesenian ini biasanya dimainkan oleh puluhan orang untuk menyindir Belanda.

Baca Selengkapnya
Kerennya Perguruan Silat Tadjimalela dari Bandung, Eksis Sejak 1974 dan Kini Mendunia
Kerennya Perguruan Silat Tadjimalela dari Bandung, Eksis Sejak 1974 dan Kini Mendunia

Keunggulan dari perguruan silat ini di antaranya mengajarkan keilmuan fisik dan juga pengelolaan mental serta spiritual.

Baca Selengkapnya
Sosok Melanchton Siregar, Guru Batak yang Dapat Pangkat Kolonel Tituler
Sosok Melanchton Siregar, Guru Batak yang Dapat Pangkat Kolonel Tituler

Melanchton Siregar resmi menerima gelar Kolonel Tituler pada tahun 1947.

Baca Selengkapnya