Perjuangan Kiai Amin dan santri melawan penjajah bangsa Indonesia
Merdeka.com - Banyak yang belum tahu bahwa tokoh pejuang Indonesia juga dihiasi oleh beberapa Kiai hebat di zamannya. Salah satunya adalah Kiai Amin bin Irsyad.
Dikutip dari buku Pahlawan Santri karya Munawir Aziz, Kiai Amin merupakan keturunan dari Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Sejak kecil, Kiai Amin sudah tekun belajar ilmu agama dan bela diri kepada ayahnya. Dia juga menimba ilmu di beberapa pondok pesantren berbagai daerah.
Setelah dewasa Kiai Amin mengobarkan semangat kepada santri-santrinya. Beliau menjadi barisan Kiai yang mendukung perlawanan santri dan pemuda pada 10 November 1945 di Surabaya. Kiai Amin berangkat ke Surabaya bersama beberapa kiai lain membantu para santri melawan penjajah.
-
Apa keahlian Suku Kalang? Tak hanya itu, mereka juga mahir membuat perabotan interior dan gerabah dari kayu jati.
-
Apa itu Silat Perisai? Silat Perisai di Kabupaten Kampar kini dibawakan sebatas kesenian pertunjukan untuk menyambut tamu penting dan juga sebagai hiburan masyarakat. Pertunjukan Seni Pencak Melansir dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, Silat Perisau adalah sebuah seni pertunjukan dari Seni Pencak.
-
Bagaimana cara Silat Pelintau mengajarkan ilmu bela diri? Pada zaman kolonial Belanda, seni bela diri belum begitu populer. Bahkan, untuk menyebarkan ilmunya saja harus secara sembunyi-sembunyi yang diajarkan kepada pemuda-pemuda Suku Tamiang.
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
-
Apa itu keperjakaan? Keperjakaan bukanlah kondisi medis, melainkan suatu konsep sosial dan budaya. Seorang pria dianggap perjaka jika ia belum pernah melakukan hubungan seksual.
-
Apa itu Silat Pelintau? Di Aceh, terdapat sebuah suku bernama Tamiang yang memiliki kesenian tradisional bela diri yang sampai sekarang masih terus lestari, yaitu Silat Pelintau.
Bersama rombongan, Kiai Amin bertemu dengan Kiai Bisri Musthofa untuk menyusun strategi menuju Surabaya. Kiai Amin merupakan salah satu Kiai yang ditunggu oleh Hadratus Syaikh Hasyim Asyarie, sebelum menetapkan tanggal pasti penyerbuan santri untuk mengobarkan perang terhadap pasukan NICA di Surabaya.
Ilmu kanarugan yang dimiliki para Kiai digabung dengan keahlian bela diri, strategi perang dan semangat juang santri menjadi modal utama para pemuda melawan penjajah Belanda pada masa awal kemerdekaan.
Pada saat mengetahui pasukan Inggris akan mendarat di Surabaya, Kiai Amin menggelar rapat dengan Kiai Abbas Jamil Buntet, Kiai Anshory Plered, Kiai Fathoni dan beberapa ulama lain. Dalam rapat tersebut berhasil membuat kesepakatan bahwa pesantren harus terlibat dalam perjuangan kemerdekaan. Setelah itu laskar santri dikirim ke Surabaya untuk mengadang 6.000 pasukan Brigade 49, Divisi 23. Kala itu pasukan NICA dipimpin oleh Brigadir Jenderal AWS Mallaby.
Kiai Amin menjadi pejuang yang menggerakkan santri membela bangsa Indonesia melawan penjajah. Kiai Amin tak tinggal diam di pesantren, dia juga turut serta melawan penjajah di barisan depan.
Akibatnya, ketika Agresi Militer Belanda II tahun 1952, pesantren Babakan diserang Belanda. Bangunan pesantren tersebut dihancurkan oleh pasukan Belanda hingga kitab-kitab dan naskah penting dibakar. Dua tahun setelah penjajahan itu Kiai Amin kembali menata pondok pesantren yang hancur. Setalah situasi aman, Kiai Amin kembali ke pesantren Babakan.
Itulah perjuangan Kiai Amin dan para santri melawan penjajah demi bangsa Indonesia.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten.
Baca SelengkapnyaSalah satu rekam jejak K.H Abbas terlihat saat melawan penjajah dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Baca SelengkapnyaSilat Perisai di Kabupaten Kampar kini dibawakan sebatas kesenian pertunjukan untuk menyambut tamu penting dan juga sebagai hiburan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSenjata yang dipakai para pejuang pun beragam, jauh dari kata modern seperti bangsa barat.
Baca SelengkapnyaBambu runcing adalah simbol perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca SelengkapnyaAksinya saat menangkis tinju nampak begitu menarik nan tangguh.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan para pejuang tanah air pada masa revolusi yang tertangkap oleh tentara Belanda.
Baca SelengkapnyaDjamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaWarga Lamongan tampilkan kekejazam kerja rodi zaman penjajahan Belanda. Bikin nangis.
Baca SelengkapnyaKesenian ini biasanya dimainkan oleh puluhan orang untuk menyindir Belanda.
Baca SelengkapnyaKeunggulan dari perguruan silat ini di antaranya mengajarkan keilmuan fisik dan juga pengelolaan mental serta spiritual.
Baca SelengkapnyaMelanchton Siregar resmi menerima gelar Kolonel Tituler pada tahun 1947.
Baca Selengkapnya