Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perjuangan Satgas TNI tempuh medan berat demi selamatkan warga Asmat

Perjuangan Satgas TNI tempuh medan berat demi selamatkan warga Asmat TNI di Asmat. ©handout/Puspen TNI

Merdeka.com - Kasus kekurangan gizi dan campak di Kabupaten Asmat menyebabkan sedikitnya 63 anak meninggal dunia. Pasukan TNI pun bergerak ke Papua dan menjadi ujung tombak operasi kemanusiaan di sana.

Kali ini bukan senjata yang mereka bawa, tetapi ribuan koli obat-obatan, makanan, susu serta fasilitas kesehatan untuk menolong warga Papua.

Tak mudah mencapai kampung-kampung terpencil di wilayah Asmat. Para dokter dan tenaga kesehatan TNI dibantu Dinkes setempat harus naik speedboat dan berjalan kaki menuju lokasi.

Tanggal 19 Januari lalu, satgas kesehatan sudah melakukan operasi kemanusiaan di Kampung Kasuari, Sohomae, Suagai, Yerfun, Amagais, Amaru, Amkai dan beberapa kampung lainnya.

Dalam waktu dua hari, sudah 4.006 warga Asmat mendapat pelayanan kesehatan. Rinciannya 3.511 orang mendapat imunisasi, 55 orang mendapat penanganan gizi buruk, penderita campak 397 orang.

Ada juga penderita malaria empat orang, TBC empat orang serta dyapesia tiga orang dan tetanus dua orang.

tni di asmat

Dansatgas Kesehatan TNI KLB Asmat, Brigjen TNI Asep Setia Gunawan,yang sehari-hari menjabat sebagai Danrem 174/ATW mengatakan bahwa selama satu bulan, para personel Tim Kesehatan Gabungan Satgas akan fokus terhadap penanganan campak. Apabila sudah bisa teratasi, tim akan bergeser ke tempat lain.

"Tim Kesehatan Daerah, baik dari TNI khususnya dari Kodam XVII/Cenderawasih akan tetap di sini, kita targetkan sampai tiga bulan untuk penanganan campak selanjutnya gizi buruk. Ini konsepnya akan berlanjut oleh Pemerintah Daerah," ujarnya.

Menurut Brigjen Asep, wabah penyakit campak dan difteri di kampung-kampung Kabupaten Asmat kebanyakan menyerang bayi dan anak-anak kecil.

Menembus Kampung Pedam Distrik Okbibab

Tim Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) menemukan fakta kasus kurang gizi dan wabah penyakit campak tak hanya terjadi di Kabupaten Asmat. Sejumlah desa terpencil di Distrik Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang juga mengalami hal serupa.

Tanggal 20 Januari lalu, mereka bergerak ke Kampung Pedam. Tak mudah mencapai tempat itu. Dari Oxibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang ke Okbibab harus terbang menggunakan Pesawat Pilatus atau helikopter selama 25 menit. Lalu disambung jalan kaki menembus belantara hutan dan jalan setapak selama satu hari penuh. Tim pendahulu saja sempat tertahan karena cuaca buruk dan sulitnya medan.

"Medannya sangat sulit," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah.

Tanggal 21 Januari, tujuh dokter TNI yang merupakan spesialis anak, penyakit dalam dan penyakit kulit sudah mulai melakukan pengobatan. Dari data sementara ada empat orang dewasa dan 23 anak-anak menderita gizi buruk dan campak.

tni di asmat

Tak bisa instan

Satgas Kesehatan TNI KLB juga menempatkan dua dokter spesialis anak di RSUD Agats, Kabupaten Asmat. Hal ini dilakukan karena jumlah penderita anak-anak yang dirujuk dan dirawat di rumah sakit tersebut sangat banyak.

Menurut Letkol Ckm dr Rachmanto HS Sp.A, kasus gizi buruk dan campak yang terjadi di Kabupaten Asmat berbeda dengan di daerah lain.

"Mereka juga mengalami komplikasi radang paru, malaria dan TB. Penyembuhan pasien seperti ini perlu waktu lama dan terapi komprehensif," katanya.

"Gizi buruk bukan sebuah penyakit seperti batuk pilek yang mudah untuk diobati, tetapi harus dilakukan secara bertahap. Apalagi demografis Asmat yang sulit dan pola hidup sehat yang masih minim," ucapnya.

Sementara itu, salah seorang Ketua Adat Bapak Madep Huwaitu mewakili masyarakat menyampaikan sangat berterima kasih atas kedatangan Tim Satgas Kesehatan TNI.

"Semoga penanganan wabah penyakit yang terjadi di Asmat, dapat diselesaikan secara tuntas dan baik," harapnya.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Tim SAR Evakuasi Pendaki Alami Patah Kaki di Gunung Kerinci
Cerita Tim SAR Evakuasi Pendaki Alami Patah Kaki di Gunung Kerinci

Evakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Dramatis Helikopter TNI AU Tembus Daerah Terisolir Evakuasi Lansia & Anak
VIDEO: Momen Dramatis Helikopter TNI AU Tembus Daerah Terisolir Evakuasi Lansia & Anak

Helikopter Caracal juga mengirim tim medis sebanyak enam orang dari Posko Penanggulangan Bencana Andi Jema menuju Desa Rante Lajang

Baca Selengkapnya
Potret Heroik Prajurit TNI Selamatkan Ibu Hendak Melahirkan yang Perahunya Terjebak di Tengah Lumpur
Potret Heroik Prajurit TNI Selamatkan Ibu Hendak Melahirkan yang Perahunya Terjebak di Tengah Lumpur

Proses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.

Baca Selengkapnya
Dekap Senpi Laras Panjang & Terendam di Rawa, Begini Perjuangan TNI Jaga Patok Perbatasan
Dekap Senpi Laras Panjang & Terendam di Rawa, Begini Perjuangan TNI Jaga Patok Perbatasan

Perjuangan para prajurit TNI yang harus bersiaga menjaga perbatasan

Baca Selengkapnya
Penduduk Kampung di Polewali Mandar Tandu Warga Sakit karena Jalan Rusak, Lewati Hutan dan Sungai Tempuh Jarak 9 KM selama 5 Jam
Penduduk Kampung di Polewali Mandar Tandu Warga Sakit karena Jalan Rusak, Lewati Hutan dan Sungai Tempuh Jarak 9 KM selama 5 Jam

Akses jalanan sudah bertahun-tahun rusak dan menyulitkan warga untuk mobilitas terutama saat ada yang sakit.

Baca Selengkapnya
FOTO Perjuangan Tim SAR Bawa Turun Jenazah Pendaki Korban Erupsi dari Puncak Gunung Marapi
FOTO Perjuangan Tim SAR Bawa Turun Jenazah Pendaki Korban Erupsi dari Puncak Gunung Marapi

Tim SAR gabungan saat ini tengah berjuang membawa turun 8 pendaki yang meninggal dunia saat terjadi erupsi di Gunung Marapi.

Baca Selengkapnya
Pantas Disebut Pasukan Elit TNI, Begini Kerasnya Prajurit Kopassus Digembleng saat Latihan
Pantas Disebut Pasukan Elit TNI, Begini Kerasnya Prajurit Kopassus Digembleng saat Latihan

Meraih baret merah dan brevet komando, simbol kebanggaan unit ini, bukanlah hal yang bisa dianggap enteng.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Wakasau soal Insiden 2 Super Tucano Jatuh di Pasuruan
Penjelasan Wakasau soal Insiden 2 Super Tucano Jatuh di Pasuruan

Seminggu ini pihaknya sudah melakukan proses evakuasi. Tetapi baru serpihan pesawat yang didapat.

Baca Selengkapnya
Aksi Dramatis Dua Anggota TNI Berenang, Berjibaku Selamatkan Petani Terseret Arus Deras Sungai Lekukan
Aksi Dramatis Dua Anggota TNI Berenang, Berjibaku Selamatkan Petani Terseret Arus Deras Sungai Lekukan

Berikut potret dua TNI berjibaku selamatkan petani yang terseret arus deras sungai Lekukan.

Baca Selengkapnya
Pensiunan Jenderal Polisi Zaman Dinas di Pedalaman Entikong, Naik Gunung Tanpa Alas Kaki
Pensiunan Jenderal Polisi Zaman Dinas di Pedalaman Entikong, Naik Gunung Tanpa Alas Kaki

Seorang pensiunan jenderal Polisi bintang dua, pernah bertugas naik turun gunung di Kalimantan tanpa menggunakan alas kaki.

Baca Selengkapnya
Bikin Merinding Cerita Sesepuh Brimob Saat Tugas di Daerah Operasi 'Dengar Bunyi Tembakan Hidup dan Mati'
Bikin Merinding Cerita Sesepuh Brimob Saat Tugas di Daerah Operasi 'Dengar Bunyi Tembakan Hidup dan Mati'

Para purnawirawan Brimob kenang masa lalu saat menjalankan tugas di daerah operasi Timor Timur, penuh kenangan dan ancaman yang mencekam.

Baca Selengkapnya
Cerita Korban Banjir Luwu Jalan Kaki 6 Jam ke Pengungsian Setelah Desanya Terisolasi Lima Hari
Cerita Korban Banjir Luwu Jalan Kaki 6 Jam ke Pengungsian Setelah Desanya Terisolasi Lima Hari

Sebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.

Baca Selengkapnya