Perkosaan Bergilir Remaja Tangsel Dilakukan Pelaku saat Orangtua, Istri & Anak Tidur
Merdeka.com - Satu per satu fakta memilukan terungkap dari kasus tewasnya remaja berusia 16 tahun di Tangerang Selatan usai digilir 8 pemuda. Korban yang juga dicekoki pil Hexymer digilir di rumah salah satu pelaku yang merupakan kakak beradik, yakni tersangka SU alias Jisung dan S alias K.
Parahnya, saat melakukan aksi bejat bersama 6 rekannya, di rumah tersebut ada orangtua, istri dan anak pelaku. Namun, semua sedang tertidur lelap.
"Di rumah tempat para pelaku melakukan aksinya itu, juga diketahui ada orang tua pelaku dan istri serta anak-anak dari tersangka S alias K," kata Kanit Reskrim Polsek Pagedangan Ipda Margana saat dikonfirmasi, Rabu (24/6).
-
Kenapa anak sering terbangun di malam hari? Seperti diketahui, bayi rata-rata belum bisa membedakan antara siang hari dan malam hari. Sehingga, pola tidur si kecil pun menjadi tidak teratur seperti orang dewasa.
-
Kapan jam malam diberlakukan? Disampaikan Kasie Humas Polres Garut, Ipda Adi Susilo, beberapa waktu lalu, saat ini kebijakan jam malam tersebut sudah diberlakukan.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Mengapa orang sering begadang? Kecenderungan untuk begadang sering kali dikaitkan dengan faktor genetika dan usia. Orang dengan chronotype malam cenderung memiliki kebiasaan tidur larut malam dan bangun lebih siang.
-
Apa yang bisa terjadi kalau bangun tengah malam? Beberapa orang percaya bahwa bangun tengah malam dapat membuka pintu menuju dunia lain, sementara yang lain meyakini bahwa itu adalah waktu ketika makhluk-makhluk gaib berkeliaran.
-
Kapan jam koma terjadi? Istilah 'jam koma' menjadi populer di kalangan generasi Z, merujuk pada situasi di mana seseorang merasa sangat lelah atau tidak produktif pada waktu tertentu, biasanya antara pukul 14.00 hingga 16.00 WIB. Pada rentang waktu ini, banyak orang mengalami penurunan energi dan kesulitan dalam berkonsentrasi, yang sering kali disebabkan oleh kurang tidur atau pola makan yang tidak teratur.
"Mungkin sudah tidur, karena dilakukan di atas pukul 01.00 Wib. Dua kejadian itu sama-sama dilakukan pada jam segitu," sambungnya.
Ia menambahkan, ke-8 pelaku tinggal di dalam lingkungan satu RT yang sama, yakni warga Desa Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
"Semua pelaku berada dalam satu lingkungan, dalam satu RT," terangnya.
Dari hasil penyelidikan Polisi, terungkap 8 orang tersangka kekerasan dan pemerkosaan itu, melakukan tindak pidana pemerkosaan sebanyak dua kali secara bersama-sama di tanggal 10 dan 18 April 2020.
Jika Tertangkap, Pelaku Siasat Korban Minta Dibayar
Rupanya, sebelum ditangkap polisi, para pelaku sudah menyiapkan siasat tersendiri. Mereka berkonspirasi akan mengaku jika korban minta dibayar Rp100.000 sebelum aksi bejat itu dilakukan.
Tujuannya, tentu saja supaya bebas dari jerat hukum.
"Mereka berkonspirasi. Jadi seolah-olah kalau nanti ditangkap Polisi, mengakunya kita bayar 100 ribu. Harapanya, para pelaku terbebas dari jerat hukum," ungkap Kanit Reskrim Polsek Pagedangan Ipda Margana.
Hal itu terungkap setelah polisi menangkap 4 pelaku, pada Minggu (14/6) lalu, yakni FF, SU alias Jisung, DE dan AN
Tabir terkuak, ketika Polisi berhasil mengamankan satu pelaku D, pada (16/6) di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.Dari pelaku D, diperoleh keterangan bahwa ada satu pelaku lainnya berinisial S alias K yang kemudian berhasil diamankan di rumahnya yang menjadi TKP peristiwa tersebut.
"Memberi petunjuk besar, bahwa tidak ada pembayaran 100 ribu dan ada pelaku S alias K. Itu (pemberian uang) kita konfrontir ke pelaku S alias K dan pelaku DR, dan diakui juga oleh 4 pelaku sebelumnya," ucap Margana.
"Pertama tanggal 10 April, kemudian terulang kembali di tanggal 18 April. Dengan TKP, modus dan pelaku yang sama sebanyak 7 orang. Karena tersangka S alias K tidak ikut (pada pemerkosaan kedua)," ungkapnya.
Polisi menerangkan, dari dua kali pertemuan langsung di tanggal 10 dan 18 April itu, korban selalu dijemput pacarnya FF di depan Gang rumahnya dengan menunggangi sepeda motor.
"Setiap berjanji untuk bertemu pelaku Fikri, korban selalu dijemput di sebrang Mal WTC Serpong. Dengan kendaraan sepeda motor," kata dia.
Sebelumnya, 7 orang dari 8 tersangka yang sudah berhasil diamankan mengikuti reka ulang peristiwa kekerasan dan pemerkosaan di Mapolsek Pagedangan. Dari rekonstruksi itu, 7 tersangka memeragakan 40 adegan mulai dari pertemuan dan percakapan di media sosial facebook.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku mencabuli korban sejak pertengahan 2022 sampai 2023. A
Baca SelengkapnyaTerkait penyebaran foto korban sedang diperkosa di media sosial juga sudah didalami kepolisian.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja berusia 14 tahun ditangkap atas tuduhan kasus pembunuhan. Ayah dan nenek meninggal.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sempat kabur. Namun polisi berhasil meringkus keduanya.
Baca SelengkapnyaNasib tragis dialami dua kakak beradik disabilitas di Purworejo. Keduanya jadi korban pencabulan oleh tiga pelaku.
Baca SelengkapnyaTiga pria memperkosa anak di bawah umur yang setelah menuduh korban dan pacarnya melakukan aksi perbuatan asusila di Demak.
Baca SelengkapnyaMirisnya, korban diperkosa ratusan kali sejak tahun 2014 hingga bulan Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaTindakan rudapaksa dan pelecehan dilakukan ketika orang tua korban tidak di rumah.
Baca SelengkapnyaIstri Pergi Kerja Cuci dan Gosok Pakaian, Suami Berulang Kali Cabuli Anak Tiri
Baca Selengkapnya