'Perkuat Rasa Kemanusiaan di Tengah Kondisi Pandemi Covid-19'
Merdeka.com - Rasa kemanusiaan bisa terbangun melalui empati antar-sesama tanpa membeda-bedakan suku, agama serta golongan. Terlebih saat kondisi sulit sekarang ini dihantam badai pandemi Covid-19.
"Bagaimana kita memperkuat rasa kemanusiaan kita di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti ini," ujar Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Siti Musdah Mulia dalam keterangannya, Jumat (13/8).
Menurutnya, dengan kesadaran seperti itu maka semangat kebersamaan dalam menghadapi problem kebangsaan bisa terbangun. "Di era pandemi seperti ini menjadi keharusan mengedepankan kemanusiaan untuk membantu siapa pun," tuturnya.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kenapa Erna mengalami kesulitan di masa pandemi? 'Itu penjualan hampir nol. Padahal kita kebutuhan tetap ada,' kata Erna dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Kenapa kemacetan di Jakarta semakin parah? Indeks kemacetan DKI Jakarta naik dari peringkat ke-46 menjadi posisi ke-29 kota termacet di dunia. Berdasarkan riset TomTom InterInternational.
Dia juga mengkritisi riuhnya ruang publik dengan baliho-baliho para politisi. Dia menilai sangat tidak etis dilakukan disaat banyak masyarakat berjuang untuk bertahan hidup di masa sulit.
"Kita harus mengkritik dalam situasi pandemi Covid-19 malah memulai kampanye, di tengah masyarakat masih sulit seperti ini. Tentunya sangat bertentangan dengan kemanusiaan," tegasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, di tengah problem yang menerjang bangsa ada tiga hal yang harus dilakukan manusia. Pertama, yaitu manusia harus bisa memimpin diri sendiri agar beradab, mengelola pikiran agar selalu bersih dan positif. Kedua, kedekatan dengan Sang Pencipta. Terakhir bisa menahan hasrat seksualitas maupun kekuasaan.
Terkait peran kaum perempuan dalam konteks hijrah kebangsaan, Musdah menilai perempuan harus menyadari potensi dirinya sebagai manusia agar dapat berperan dan memberikan karya-karya kemanusiaan terlebih pada kondisi bangsa saat ini.
"Jika perempuan sudah menyadari dirinya sebagai manusia yang merdeka maka ia dapat melakukan apapun dan memberdayakan dirinya untuk kemanusiaan sesuai dengan talenta dan bidang kerjanya masing-masing," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi bersyukur pemerintah bisa mengelola ekonomi pasca pandemi dan kembali normal dalam waktu yang sangat cepat.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, untuk menghadapi krisis global dibutuhkan kekompakan dan solidaritas antarnegara.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Cerita Titik Terendah dalam Hidupnya
Baca SelengkapnyaKata-kata adalah penghiburan yang dapat dilakukan untuk menyemangati kala sedang sakit.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPerbedaan pilihan saat Pemilu lalu seharusnya bisa disikapi dengan bijak. Sudah saatnya semua pihak ikut menjaga situasi tetap tenang terlebih di bulan Ramadan.
Baca Selengkapnya