Perlengkapan umroh korban Hannien Tour dititipkan di gudang buku Kiky Boyolali
Merdeka.com - Polresta Surakarta menitipkan barang bukti sitaan kasus penipuan dan penggelapan biro umrah dan haji PT Ustamaniyah Hannien Tour dititipkan di gudang pabrik buku Kiky, Jalan Solo-Semarang, Banyudono, Boyolali. Barang bukti tersebut berupa perlengkapan umroh milik para korban yang diamankan dari gudang Hanien Tour di Cibinong, Bogor beberapa waktu lalu.
Kanit 4 Satreskrim Polresta Surakarta, Iptu Sudarmiyanto mengatakan, kepolisian sengaja menitipkan barang tersebut. Selain faktor keamanan, pabrik milik keluarga pembalab F1, Ananda Mikola tersebut mempunyai lahan yang luas.
"Sementara kita titipkan di sini, nanti akan dipindahkan setelah berkas perkara para tersangka dinyatakan lengkap atau P21 oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Surakarta," ujar Sudarmiyanto saat ditemui di gudang pabrik buku Kiky, Kamis (18/1).
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Dimana penipuan terjadi? Pasangan ini memiliki sebuah pusat terapi di Kanpur, Uttar Pradesh, di mana mereka diduga meyakinkan orang-orang bahwa proses penuaan mereka dipercepat oleh polusi udara yang parah.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
Barang bukti penipuan biro umrah tersebut akan, lanjut dia, nantinya akan diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU). Menurut dia, barang bukti tersebut hanya sebagian kecil dari jumlah barang bukti yang disita di kantor cabang Hannien Tour di Cirebon, Jawa Barat.
"Di Cirebon masih banyak sekali, nanti akan kita bawa ke Solo," jelasnya.
Selain baju ihram juga ada mukena, baju batik dan dokumen penting lainnya. Dalam waktu dekat barang bukti itu akan diambil guna proses penyelidikan kasus berikutnya.
Terkait uang Rp 10,6 miliar yang dititipkan ke salah satu maskapai terbesar di tanah air, Kasatreskrim Polresta Surakarta, Kompol Agus Puryadi menyebut, uang tersebut sudah hangus. Pasalnya sampai jangka waktu yang ditentukan antara tersangka Farid Rosidyn (45) dengan pihak maskapai pada 5 Juni 2017 lalu, tidak satupun calon jemaah yang diberangkatkan.
"Uang booking sudah dibayarkan Farid ke salah satu maskapai penerbangan dan ternyata sampai batas akhir tidak ada calon jamaah yang diberangkatkan. Maka uang booking milik Hannien Tour hangus," terangnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang berharga tersebut, yakni satu buah cincin emas, dua cincin emas berlian, uang USD 300 dan uang SGD 300.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaPihak biro perjalanan umrah bersedia bertanggungjawab atas batalnya perjalanan itu
Baca SelengkapnyaBanyaknya calon haji yang dipulangkan kembali ke Tanah Air karena tidak menggunakan visa haji.
Baca Selengkapnya