Perlukah Jokowi Tiru SBY Bentuk Komite Pengendalian Virus Corona?
Merdeka.com - Virus corona sudah menyebar hampir ke seluruh dunia. Bahkan, di Indonesia ditemukan dua kasus positif virus corona. Beberapa pihak mengusulkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencontoh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengendalikan virus corona.
Usulan ini datang dari Partai Demokrat yang mengatakan Jokowi perlu membentuk komite pengendalian virus corona, seperti SBY yang membentuk komite pengendalian flu burung saat virus flu burung dulu melanda.
Perlukah Jokowi membentuk komite pengendalian corona seperti SBY dulu pernah buat komite pengendalian flu burung? Berikut ulasannya:
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang mengusulkan Jokowi undang capres? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang disebut sebagai timnya Jokowi? 'Prabowo-Gibran serta koalisi Indonesia maju, kami terang-terangan dan tidak malu-malu dan tidak mencla-mencle. Kami adalah timnya Pak Joko Widodo dan Anda tahu saya sekian tahun adalah lawan Pak Jokowi. Dua kali saya kalah (dari Jokowi),'
Demokrat Minta Jokowi Tiru SBY
Anggota Fraksi Demokrat Didik Mukrianto mendorong pemerintah untuk menentukan komite khusus pengendalian corona. Didik mengatakan, Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono pernah menerbitkan Perpres membentuk Komite Nasional Pengendalian Flu Burung.
"Mengingat sedemikian besarnya dampak dan kekhawatiran dunia terhadap penyebaran corona, tidak akan salah dan akan lebih komprehensif, serta terukur pengendaliannya apabila pemerintah mempertimbangkan untuk membentuk komite nasional pengendalian Corona secara utuh seperti yang dilakukan Presiden RI Ke-6 SBY dalam menerbitkan Perpres 7 Tahun 2006 tentang Komite Nasional Pengendalian Flu Burung," ujar Didik kepada wartawan, Rabu (4/3).
Didik berharap, komite nasional pengendalian corona ini untuk mempercepat pengendalian virus dan meningkatkan siap siaga menghadapi wabah secara komprehensif. Dia mendorong komite ini untuk menetapkan langkah kebijakan penting. Pertama menetapkan kebijakan dan rencana strategis nasional serta pedoman umum pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan Corona serta kesiapsiagaan menghadapi pandemi influenza.
Kedua, menetapkan dan mengkoordinasikan langkah-langkah strategis dalam rangka pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan Corona serta kesiapsiagaan menghadapi pandemi. Ketiga, Mengendalikan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan strategi nasional pengendalian Corona, serta menetapkan langkah-langkah penyelesaian permasalahan strategis yang timbul dalam kegiatan pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan Corona. Serta, mengkoordinasikan pengelolaan data dan informasi yang terkait dengan Penyebaran Corona.
Didik juga menanggapi langkah Presiden Joko Widodo menetapkan juru bicara. Menurutnya langkah tersebut dibutuhkan. Dia mengingatkan pemerintah juru bicara tidak banyak membantu. Jika tidak diikuti langkah strategis.
"Informasi resmi dan tunggal yang terang dan jelas, serta komprehensif dari pemerintah terkait dengan penyebaran Covid-19 (Corona) sangat dibutuhkan untuk meredam kesimpangsiuran dan ketidakpercayaan masyarakat dan internasional terkait dengan penyebaran Corona di Indonesia," kata Didik.
"Juru bicara memang dibutuhkan, namun yang utama dan harus dilakukan pemerintah adalah membuat langkah-langkah cepat, strategis dan tepat untuk melakukan pencegahan, pengobatan dan antisipasi dini tentang potensi penyebaran Corona yang lebih luas di Indonesia. Jangan sampai terjadi epidemi di Indonesia," kata Didik.
Kondisi Zaman SBY soal Flu Burung
Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Indonesia pernah terjangkit virus yang mematikan, yakni flu burung. Flu burung adalah virus yang ditularkan dari burung atau unggas ke manusia.
Ganasnya flu burung menyebabkan korban jiwa. Tercatat sejak 2005 sampai 2013 telah terjadi 193 kasus flu burung di Indonesia dengan 161 penderita meninggal dunia.
Biasanya orang yang terjangkit flu burung karena berkontak langsung dengan unggas yang sudah terinfeksi. Penularan flu burung juga bisa melalui terhirupnya kotoran unggas sakit dan mengkonsumsi daging unggas tidak matang sempurna.
SBY Keluarkan Perpres Soal Flu Burung
Banyaknya korban jiwa yang meninggal karena flu burung kala itu mengakibatkan Presiden SBY menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Komite Nasional Pengendalian Flu Burung (Avian Influenza) dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza.
Perpres Nomor 7 Tahun 2006 ini mengatur percepatan pengendalian flu burung (avian influenza) dan peningkatan kesiapsiagaan menghadapi pandemi influenza secara komprehensif dan terpadu, dibentuk Komite Nasional Pengendalian Flu Burung (Avian Influenza) dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza, yang selanjutnya dalam Peraturan Presiden ini disebut Komnas FBPI.
Virus Corona Masuk Indonesia
Kini dunia sedang 'diserang' virus corona yang meresahkan dunia, termasuk Indonesia. Dua WNI positif virus corona dan sedang menjalankan perawatan intensif di RSIP Sulianti Saroso, Jakarta Pusat.
Presiden Jokowi, menceritakan kronologi masuknya virus corona ke tanah air. Kasus ini terungkap setelah ada laporan warga negara Jepang dinyatakan positif usai berkunjung ke Indonesia. Pemerintah kemudian menelusuri siapa saja yang kontak dengan WN Jepang tersebut.
"Begitu ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif corona, tim dari Indonesia langsung telusuri. Orang Jepang ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu siapa ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata di Jakarta, Senin (2/3).
Langkah Presiden Jokowi Tangani Virus Corona
Presiden Jokowi mengatakan pemerintah saat ini sudah menyiapkan 132 rumah sakit yang memiliki fasilitas isolasi untuk penyakit menular.
"Persiapan misalnya rumah sakit lebih dari 100 rumah sakit yang siap dengan isolasi mengenai virus corona dengan standar isolasi yang baik," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3).
Jokowi pun berencana merenovasi sebuah bangunan untuk dijadikan rumah sakit khusus penyakit menular. Rumah sakit ini nantinya berada di Pulau Galang Batam, Kepulauan Riau.
"Iya tadi. Bukan bangun, karena fasilitas ada tapi lama tidak digunakan, akan renovasi dalam waktu cepat. Kita miliki Pulau Sebaru, Pulau Galang, Natuna, pilihan-pilihan tidak semua harus dibawa di Sebaru," kata Presiden Jokowi di Halaman Istana Merdeka Jakarta, Selasa (3/3).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP meyakini Jokowi tidak memberi perintah kepada menterinya untuk bermanuver membentuk poros koalisi baru.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengungkap adanya menteri di Kabinet Jokowi yang getol melakukan lobi-lobi.
Baca SelengkapnyaMenteri aktif itu mengaku mendapat restu dari sosok pak lurah untuk membentuk koalisi baru bersama Partai Demokrat, PKS dan PPP.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka Jakarta.
Baca SelengkapnyaReshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaYusak mengatakan, pertemuan SBY dan Jokowi menimbulkan efek psikologis berupa dukungan terhadap Prabowo.
Baca SelengkapnyaSBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.
Baca SelengkapnyaSBY menegaskan, apa yang sudah berjalan baik dari pemerintahan Jokowi harus dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaSBY menginstruksikan keluarga besar Partai Demokrat untuk memilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaIndonesia diharapkan dapat lebih maksimal dalam berkontribusi terhadap upaya global mengatasi pemanasan bumi.
Baca SelengkapnyaSumber merdeka.com membenarkan datang tawaran dari Jokowi untuk Demokrat mendapatkan jatah menteri.
Baca SelengkapnyaAHY menilai praktik cawe-cawe harus dicegah bersama agar demokrasi tidak mundur.
Baca Selengkapnya