Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perlukah Kopassus turun tangan tangkap penembak polisi?

Perlukah Kopassus turun tangan tangkap penembak polisi? Provos yang tewas ditembak di depan KPK. ©2013 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Penembakan terhadap personel polisi belakangan marak terjadi. Terbaru, seorang provos Mabes Polri bernama Bripka Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat tengah mengendarai sepeda motor di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/9) malam.

Sebelumnya, penembakan juga terjadi pada 16 Agustus lalu di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Saat itu Aiptu Kus Hendratna dan Bripka Maulana tewas ditembak orang tak dikenal.

Selain itu, pada 7 Agustus lalu seorang personel polisi bernama Aiptu Dwiyana (50) tewas ditembak di Jalan Otista Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, saat hendak menuju masjid untuk salat subuh. Aksi penembakan juga terjadi di Cirendeu dengan korban Aipda Patah Saktiyono pada akhir Juli. Beruntung, Aipda Patah selamat.

Orang lain juga bertanya?

Meski sudah empat personel polisi tewas ditembak, Polri hingga kini belum juga berhasil menangkap para pelaku. Polri baru berhasil mengungkap identitas pelaku penembakan di Tangerang Selatan saja.

Polri mengklaim sudah mengetahui lokasi persembunyian pelaku bernama Nurul Haq dan Hendi Albar itu. Namun anehnya, hingga kini polisi belum juga menangkap keduanya.

"Sebenarnya penyidik sudah tahu di mana mereka disembunyikan. Penyidik lebih banyak mengimbau agar kelompok yang menyembunyikan kedua tersangka yang sudah kami bagikan datanya, serahkan saja," papar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny Frengky Sompie, di Mabes Polri, Rabu (11/9).

Tawaran bantuan pun datang dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Tri Budiman. Jenderal TNI bintang empat itu siap mengerahkan anggota Kopassus untuk menyelesaikan kasus penembakan terhadap personel polisi, jika pihak Kepolisian memintanya.

"Sebetulnya kita tidak termasuk dalam pengaturan di Ring 1 tetapi apabila kita diminta bantuan kita siap," ujar dia usai acara penyematan brevet kehormatan di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (11/9).

Menurut dia, bantuan yang dapat diberikan Kopassus berupa kekuatan ringan dan kekuatan penuh untuk menyelesaikan kasus penembakan tersebut.

"Bantuan dalam bentuk soft power dan hard power kita siap," tegas dia.

Anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin beberapa waktu lalu mendukung jika personel Kopassus diterjunkan untuk menangkap teroris. Menurutnya, personel Kopassus memiliki kemampuan di atas rata-rata pasukan biasa salah satunya untuk melacak target.

Menurutnya, personel Kopassus harus diberi penugasan. Sebab, latihan tanpa penugasan akan membuat prajurit jenuh. Tenaga dan kemampuan prajurit harus disalurkan untuk operasi sehingga tak menjadi hal-hal negatif.

"Kenapa tak dilibatkan saja dalam operasi counter teroris. Menurut saya mereka punya kemampuan untuk melakukan operasi penyergapan. Untuk melacak pun mereka punya sandi yudha. Ini bisa digunakan agar prajurit tak hanya jenuh latihan," katanya.

Lantas apa iya harus menerjunkan Kopassus untuk mengungkap dan menangkap para pelaku penembakan polisi? Apa iya polisi tidak mampu menangkap mereka? Tentunya kinerja Kepolisian dalam kasus tersebut yang dapat menjawabnya. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Kepala Basarnas, Pensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer
Kasus Kepala Basarnas, Pensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer

Pensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer buntut kasus Kepala Basarnas

Baca Selengkapnya
Mabes Polri Asistensi Penanganan Kasus AKP Dadang Iskandar Tembak Polisi di Solok Selatan
Mabes Polri Asistensi Penanganan Kasus AKP Dadang Iskandar Tembak Polisi di Solok Selatan

Mabes Polri tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).

Baca Selengkapnya
Penjelasan Aturan Hukum Penanganan KPK di Kasus Suap Kepala Basarnas
Penjelasan Aturan Hukum Penanganan KPK di Kasus Suap Kepala Basarnas

Kalau kasus KPK menyangkut militer seharusnya diserahkan dan kerjasama dengan pihak Puspom TNI.

Baca Selengkapnya
Soal OTT Militer, TNI Pesan ke KPK: Cukup Kasih Tahu Saja, Jam Sekian Mau Tangkap TNI
Soal OTT Militer, TNI Pesan ke KPK: Cukup Kasih Tahu Saja, Jam Sekian Mau Tangkap TNI

Sehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.

Baca Selengkapnya
Kompolnas Desak Polda Sumbar Bongkar Latar Belakang AKP Dadang Iskandar
Kompolnas Desak Polda Sumbar Bongkar Latar Belakang AKP Dadang Iskandar

Apabila benar korban ditembak ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, kasus ini juga bisa dilihat sebagai obstruction of justice.

Baca Selengkapnya
Puspom TNI Segera Sampaikan Status Kabasarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi
Puspom TNI Segera Sampaikan Status Kabasarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi

Perkara yang melibatkan kedua anggota TNI aktif tersebut telah diserahkan KPK ke Puspom TNI.

Baca Selengkapnya
Tak Ingin Kasus Sambo Terulang, Propam Polri Turun Tangan Usut Kasus Ajudan Kapolda Kaltara Tewas di Rumah Dinas
Tak Ingin Kasus Sambo Terulang, Propam Polri Turun Tangan Usut Kasus Ajudan Kapolda Kaltara Tewas di Rumah Dinas

Propam Polri akan mengawasi selama proses penyelidikan dilakukan timsus Polda Kaltara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Evaluasi Perwira TNI Duduki Jabatan Sipil Buntut Kasus Suap Kepala Basarnas
Jokowi Evaluasi Perwira TNI Duduki Jabatan Sipil Buntut Kasus Suap Kepala Basarnas

Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.

Baca Selengkapnya
Mahfud soal Kisruh KPK vs TNI: Setop Perdebatan Prosedural, Jangan Sampai Substansi Perkara Kabur
Mahfud soal Kisruh KPK vs TNI: Setop Perdebatan Prosedural, Jangan Sampai Substansi Perkara Kabur

Mahfud yakin TNI akan mengganjar hukuman tegas untuk prajurit yang bersalah.

Baca Selengkapnya
Kecam Prajurit TNI Geruduk Polrestabes Medan, DPR: Jangan Sampai Merusak Kepercayaan Publik
Kecam Prajurit TNI Geruduk Polrestabes Medan, DPR: Jangan Sampai Merusak Kepercayaan Publik

Agar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.

Baca Selengkapnya
VIDEO: OTT di Basarnas, KPK Tegas Libatkan Puspom TNI
VIDEO: OTT di Basarnas, KPK Tegas Libatkan Puspom TNI

KPK menyatakan dalam operasi tangkap tangan prajurit TNI telah melibatkan Puspom. Puspom disebut telah terlibat saat proses OTT dilaksanakan.

Baca Selengkapnya
Kasus Pembunuhan Wartawan Rico Sempurna Dinilai Jalan di Tempat, Apakabar Pengusutan Terhadap Koptu HB?
Kasus Pembunuhan Wartawan Rico Sempurna Dinilai Jalan di Tempat, Apakabar Pengusutan Terhadap Koptu HB?

Kabar terakhir, Koptu HB sudah diperiksa. Tetapi hingga kini status hukum terhadapnya masih mengambang.

Baca Selengkapnya