Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Permainan meriam bambu jadi favorit warga Samarinda saat ngabuburit

Permainan meriam bambu jadi favorit warga Samarinda saat ngabuburit Main laduman. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Beragam cara dilakukan warga ngabuburit menantikan waktu berbuka puasa. Seperti di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (17/6) sore. Puluhan orang mengikuti festival laduman. Tidak hanya mengisi waktu di akhir pekan, festival laduman juga untuk menghidupkan kembali permainan tradisional yang nyaris punah di Samarinda.

Laduman merupakan sebutan bahasa daerah Banjar, yang juga populer di tengah warga Samarinda. Sebutan lainnya adalah meriam bambu.

Lokasi festival laduman bertempat di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) di Jalan Tarmidi. Tidak kurang 15 laduman ukuran 1,5-2 meter dijejer di bantaran sungai. Satu per satu laduman diledakkan dengan pemicu api kecil disertai minyak tanah yang ada di dalam batang pohon bambu.

Orang lain juga bertanya?

Festival ini juga dipandu oleh pemandu, yang bertugas memberikan aba-aba bagi peserta. Tidak jarang, para peserta terlihat tertawa terbahak-bahak, ketika laduman mereka tidak bersuara nyaring alias buntat.

"Wah, nggak bagus suaranya," seru salah seorang peserta laduman sambil tertawa, Sabtu (17/6) sore.

permainan laduman di samarinda

Fadliansyah (42), warga Jalan Tarmidi mengaku cukup terhibur dengan adanya festival ini. Betapa tidak, laduman sudah jarang sekali dia lihat dimainkan anak-anak hingga remaja, bahkan orangtua sekalipun.

"Mungkin karena berisiko mainkan laduman, ledakan bambu bisa mengenai wajah. Tapi kalau berhati-hati, dan paham benar mainnya, tidak akan jadi celaka," kata Fadliansyah, saat berbincang bersama merdeka.com

Tidak sulit mendapatkan batang pohon bambu untuk mengikuti festival laduman ini. Cukup mencari bambu di hutan dan sedikit minyak gas. "Cuma itu, kan sudah sulit mencari minyak gas. Karena kalau pakai minyak gas bisa buat suaranya nyaring," ujar Fadilansyah.

Bermain laduman hingga menjadikannya festival, memang momen langka. Sebab selama ini, permainan laduman, hanya dimainkan di kampung-kampung, bukan dilombakan. "Intinya bukan dapat hadiah. Yang penting permainan ini, masih ada yang memain, tidak tergilas zaman," kata Rian, salah seorang peserta.

Festival pun usai pukul 17.30 WITA. Namun mengingat festival berlangsung 2 hari, puncak festival digelar kembali Minggu (18/6) besok, usai waktu Salat Ashar. Festival laduman ini memang menjadi hiburan tersendiri bagi warga Samarinda. "Sambil ngabuburit menunggu buka puasa," kata Rian.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menjajal Festival Bamboo Rafting Hingga Tradisi Mahumbal di Hulu Sungai Selatan
Menjajal Festival Bamboo Rafting Hingga Tradisi Mahumbal di Hulu Sungai Selatan

Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor pun turut andil dalam Festival Bamboo Rafting Loksado.

Baca Selengkapnya
Tarian Ronggeng Paser Hadir dalam Fesma 2024
Tarian Ronggeng Paser Hadir dalam Fesma 2024

Tarian Ronggeng Paser dari Sanggar Seni Rebuntung Pimpinan Badaruddin Syah.

Baca Selengkapnya
Hari Anak Nasional, Ribuan Anak Banyuwangi Memengan Aneka Permainan Tradisional
Hari Anak Nasional, Ribuan Anak Banyuwangi Memengan Aneka Permainan Tradisional

Ribuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional

Baca Selengkapnya
Kurangi Gadget, Pemkab Banyuwangi Ajak Anak Bermain Permainan Tradisional
Kurangi Gadget, Pemkab Banyuwangi Ajak Anak Bermain Permainan Tradisional

Ratusan anak-anak terlihat ceria saat memainkan berbagai permainan tradisional seperti egrang bambu, terompah, egrang batok, gobak sodor, dan lainnya.

Baca Selengkapnya
Serunya Nyawalan Kampung Khas Lebaran di Ciamis, Hadirkan Kuda Lumping sampai Reog Sunda
Serunya Nyawalan Kampung Khas Lebaran di Ciamis, Hadirkan Kuda Lumping sampai Reog Sunda

Nyawalan jadi ajang silaturahmi sekaligus melestarikan tradisi nenek moyang di Ciamis.

Baca Selengkapnya
Keseruan Tradisi Praonan di Pasuruan, Warga Ramai-Ramai Naik Perahu Nelayan Rayakan Lebaran Ketupat
Keseruan Tradisi Praonan di Pasuruan, Warga Ramai-Ramai Naik Perahu Nelayan Rayakan Lebaran Ketupat

Ribuan masyarakat datang memenuhi pelabuhan demi merasakan sensasi naik perahu bersama-sama.

Baca Selengkapnya
Mengenal Serdam, Instrumen Musik Tiup Asli Lampung yang Terbuat dari Bambu Khusus
Mengenal Serdam, Instrumen Musik Tiup Asli Lampung yang Terbuat dari Bambu Khusus

Alat musik Serdam awalnya kurang diminati karena suaranya dianggap mengganggu masyarakat.

Baca Selengkapnya
Festival Pangkalan Jambu: Merawat Budaya Merangin Melalui Pagelaran Tradisi Unik
Festival Pangkalan Jambu: Merawat Budaya Merangin Melalui Pagelaran Tradisi Unik

Pelaksanaan festival pun melibatkan 8 desa yang ada di Kecamatan Pangkalan Jambu.

Baca Selengkapnya
Musik Patrol, Tradisi Bangunkan Warga Sahur dan Pergi ke Masjid saat Malam Lailatul Qadar di Lumajang
Musik Patrol, Tradisi Bangunkan Warga Sahur dan Pergi ke Masjid saat Malam Lailatul Qadar di Lumajang

Tradisi ini juga bertujuan menjaga kekompakan para pemuda dari generasi ke generasi melalui media bermusik patrol.

Baca Selengkapnya
Ngumbai Lawok, Cara Masyarakat Pesisir Lampung Ungkapkan Rasa Syukur Kepada Penguasa Laut
Ngumbai Lawok, Cara Masyarakat Pesisir Lampung Ungkapkan Rasa Syukur Kepada Penguasa Laut

Sebuah ritual pembersihan laut oleh masyarakat pesisir ini hampir serupa dengan yang ada di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Ramai di Sosmed, Ini Sejarah Pacu Jalur Lomba Agustusan Khas Kuantan Singingi
Ramai di Sosmed, Ini Sejarah Pacu Jalur Lomba Agustusan Khas Kuantan Singingi

Sejarah lomba pacu jalur kebanggaan masyakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.

Baca Selengkapnya
Badia Batuang, Permainan Tradisional Anak-Anak Minangkabau Jelang Waktu Berbuka Puasa
Badia Batuang, Permainan Tradisional Anak-Anak Minangkabau Jelang Waktu Berbuka Puasa

Anak-anak di Minangkabau punya mainan buat ngabuburit bernama badia batuang.

Baca Selengkapnya