Permudah Identifikasi Warga, Pemkot Yogyakarta Perkenalkan Gelang Vaksinasi
Merdeka.com - Pemerintah Kota Yogyakarta memperkenalkan gelang vaksinasi yang akan diberikan kepada warga yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19 guna memudahkan proses identifikasi bagi warga yang sudah menerima vaksin.
"Ada dua jenis gelang yang akan dikeluarkan dengan warna yang berbeda. Gelang kuning untuk warga yang sudah menjalani vaksinasi dosis satu dan saat sudah menuntaskan vaksinasi dosis dua maka akan diberi gelang hijau," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat meninjau vaksinasi di PDAM Tirtamarta Yogyakarta, Senin (16/8).
Menurut dia, gelang dengan desain khusus tersebut nantinya akan diproduksi massal dan sebelumnya sudah menjalani proses uji coba.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
Ia memastikan, gelang tersebut tidak akan mudah rusak dan tidak bisa dipalsukan. "Saya sudah pakai selama empat hari dan masih dalam kondisi baik meskipun terkena air saat mandi," katanya.
Gelang tersebut juga didesain untuk sekali pakai sehingga saat dilepas akan langsung rusak dan tidak bisa dipakai kembali.
Dengan gelang tersebut, Haryadi meyakini akan memudahkan warga atau penerima vaksin saat akan beraktivitas di Kota Yogyakarta sehingga tidak perlu mengeluarkan kartu atau sertifikat vaksin.
"Cukup menunjukkan gelang yang dipakai," katanya.
Gelang tersebut rencananya akan diproduksi secara massal dan disediakan gratis di sejumlah tempat strategis dan tempat umum lain seperti hotel, stasiun, terminal, dan tempat wisata.
Keberadaan gelang vaksinasi tersebut, lanjut Haryadi merupakan komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta yang ingin memastikan Yogyakarta menjadi kota wajib masker dan wajib vaksin.
"Kalau masker tentu mudah dilihat. Tetapi kalau sudah divaksin atau belum, kan tidak bisa langsung diketahui. Harus menunjukkan sertifikat vaksin dulu. Dengan gelang, maka akan lebih mudah," katanya.
Komitmen menjadikan Yogyakarta sebagai kota wajib masker dan wajib vaksin sudah diawali dengan menetapkan kawasan Malioboro dan Stasiun Tugu sebagai kawasan wajib masker dan wajib vaksin pada pekan lalu.
"Nantinya, akan diperluas hingga ke seluruh wilayah di Kota Yogyakarta. Semuanya wajib masker dan vaksin," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia
Baca Selengkapnya