Pernah berlakon Cut Nyak Dhien, neng geulis ini jadi cinta Aceh
Merdeka.com - Ayu Puspa Nanda, gadis sunda yang lahir 24 tahun silam memiliki kecintaan tersendiri pada kerajinan khas Aceh. Kecintaannya dengan souvenir khas Aceh bermula ketika Ayu terlibat dalam pementasan teater Tanah Perempuan karya Helvi Tiana Rosa.
Perannya sebagai sebagai salah seorang pejuang tanah rencong, Cut Nyak Dhien, telah memantik dirinya harus mempelajari tentang Aceh dari berbagai hal, mulai dari sejarah, budaya, kerajinan dan bahkan konflik hingga Tsunami.
Di mata gadis ini, Aceh memiliki makna tersendiri, karena ada banyak hal yang unik dan telah menghipnotis orang luar Aceh untuk mengetahui dan mempelajarinya. Baik dari segi budaya, suku, adat, bahasa, bahkan sejarah masa kelam Aceh sekalipun memiliki kisah tersendiri yang menarik untuk dipelajari.
-
Tema apa yang dipilih Putri Ayudya? Tak tersorot media, aktris Putri Ayudya telah melangsungkan pernikahan pada 13 Juli 2024. Ia dan suami memilih tema yang tak biasa, yaitu Jawa Klasik. Untuk akad nikah, Putri Ayudya mengenakan kebaya beludru hitam berpotongan panjang.
-
Siapa Nabilah Ayu? Siapa yang tidak mengenal Nabilah Ayu, mantan anggota grup idola JKT48?
-
Apa perjuangan Nadya Mustika Rahayu? Selanjutnya ada aktor sekaligus presenter ternama Denny Sumargo. Tak banyak yang tahu, saat kecil rupanya Denny pernah dititipkan di panti asuhan oleh ibunya karena tidak punya biaya untuk menghidupi Denny kecil.
-
Kenapa Muren S bangga sama Maudy Ayunda? Bukan hanya itu, sang ibu juga mencatat 'bangga sama kamu' dalam video Maudy sedang memasak.
-
Apa yang membuat Dian terkesan di RATU ADIL? 'Saya beberapa kali bersyukur dapat peran kuat yang selalu membicarakan atau membawa isu women empowerment. Apakah ini sebuah sindiran keras dari semesta kepada diri saya? Yang dalam kehidupan nyata masih bertanya-tanya dan membuktikan pada diri sendiri apakah women empowerment itu bisa diwujudkan?' ungkap Dian.
-
Apa yang dipanen Maudy Ayunda? Bagikan Foto Singkong Organik Yang Baru Saja Panen Dengan senang hati mencari makan di alam liar, Maudy juga membagikan foto-foto singkong organik yang baru saja ia panen.
"Rasa penasaran saya tentang Aceh semakin besar, dan terjawab setelah pementasan di Banda Aceh," kisah Ayu pada merdeka.com, Sabtu (6/12) di Banda Aceh.
Gadis kelahiran 13 Oktober 1990 ini pun mengaku tertarik dengan adat dan budaya yang dimiliki oleh provinsi baling barat Indonesia ini. Tidak hanya budaya, kuliner Aceh ikut menyita perhatiannya karena bisa memanjakan lidah siapapun yang mencicipinya.
"Ditambah lagi dengan aturan-aturan agama yang kuat, yang tidak diterapkan di daerah lainnya," tutur gadis Sunda itu sambil tersenyum semringah.
Kecintaannya pada souvenir khas Aceh, hasil kerajinan rajutan puta-putri Aceh seperti tas, dompet perempuan dan lainnya, bukan hanya isapan jempol belaka. Setelah dia menetap di Serambi Mekkah, gadis lulusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Jakarta ini lantas membuka bisnis souvenir Aceh melalui online shop.
Pemasaran pun tidak tanggung-tanggung, Ayu mengaku telah memasarkan produk souvenir Aceh sampai berbagai wilayah Indonesia juga luar negeri menggunakan fasilitas internet dan media sosial.
Ayu menilai sebagai orang luar Aceh, kerajinan khas Aceh ini masih bernyawa, unik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Ketertarikannya membuka usaha ini juga karena banyak yang tertarik dengan sentuhan corak dan motif yang ada di setiap souvenir khas daerah Iskandar Muda ini.
"Tiap saya hadiahkan souvenir Aceh saat berkunjung ke Aceh dulu, mereka selalu tanya beli di mana tasnya? Kok bagus! Unik banget! Gak pasaran. Pasti mahal ya?" kenang Ayu menuturkan respon teman-temannya kala itu yang menginspirasinya membuka bisnis souvenir dari Aceh.
Kerajinan khas Aceh inipun dipasarkannya melalui online shop dengan nama @keumalasouvenir. Nama Keumala sendiri diambilnya untuk menampilkan sentuhan Aceh pada para pelanggannya yang berasal dari Medan hingga Papua.
Menjalankan bisnis ini, jelasnya, tidak hanya digunakan sebagai media perantara untuk orang Aceh yang merantau keluar dan rindu kampung halamannya, atau bagi mereka yang belum berkesempatan berkunjung ke Aceh. Namun juga untuk menyadarkan masyarakat Aceh bahwa daerah ini punya banyak hal indah dan menarik untuk dilestarikan.
"Sedikit yang tahu tentang indahnya souvenir Aceh. Orang di sini masih bangga belanja ke Medan, Jakarta, Singapura dan Malaysia demi tas branded berkualitas. Sedangkan orang luar berlomba-lomba memesan tas Aceh tiap harinya," tuturnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cut Nyak Meutia, pahlawan srikandi asal Aceh dengan kisah asmara yang rumit.
Baca SelengkapnyaCut Nyak Dien bahkan pilih bunuh diri ketimbang menyerah pada Belanda.
Baca SelengkapnyaAsal-usul pantun Aceh berawal dari pengaruh budaya India Selatan serta Arab yang masuk ke daerah ini melalui jalur perdagangan maritim yang sibuk pada abad ke-1
Baca SelengkapnyaCut Tari kerap meluangkan waktu untuk sang ibunda, termasuk saat jalan-jalan ke Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaRumah ini dibangun untuk mengenang salah satu pahlawan nasional Indonesia dalam mempertahankan tanah kelahiran dari para penjajah.
Baca SelengkapnyaIni wujud gelas yang pernah menjadi saksi bisu pengasingan Cut Nyak Dhien di Sumedang.
Baca SelengkapnyaKeunikan dari kain songket ini adalah bahan dasar untuk pembuatannya yang menggunakan benang sutra.
Baca SelengkapnyaGadis cantik berdarah Sunda asal Garut menjadi sorotan lantaran penampilannya yang tampak seperti bule. Ini potret selengkapnya.
Baca SelengkapnyaTak hanya sukses dalam peranannya saja, Nessa juga tampak akrab dengan para pemain lain di sinetron Di Antara Dua Cinta lho.
Baca SelengkapnyaRasa cinta terhadap seseorang selalu dibuktikan dengan perjuangan yang nyata. Sama seperti halnya bangunan di Kota Banda Aceh ini.
Baca SelengkapnyaSosok srikandi asal Aceh menjadi panglima perang menggantikan Cut Nyak Dien saat melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaPantun Aceh lucu adalah bagian dari warisan budaya yang dapat menjaga dan melestarikan tradisi lisan masyarakat Aceh.
Baca Selengkapnya